Thirty | Mingyu : Rushing into Her

4.6K 672 37
                                    

"Eomma! Batalkan pernikahan sekarang juga!"

Sesaat setelah pertemuannya dengan Lee Jihoon, Kim Mingyu langsung bergegas pergi menuju rumah orang tuanya. Mingyu tahu ia harus  mengakhiri semua ini dengan segera sebelum makin terlambat.

Ibunya yang saat itu tengah duduk santai di ruang tengah, terlonjak kaget karena kedatangan Kim Mingyu yang tiba-tiba.

"Eoh? Anakku? Ada apa denganmu? Kenapa baru datang langsung teriak-teriak seperti ini?"

"Eomma, kubilang BATALKAN PERNIKAHANNYA SEKARANG JUGA!"

Mingyu tidak dapat menahan emosinya. Kali ini ia berteriak pada ibunya. Sementara disisi lain, Nyonya Kim tidak mau kalah dengan anaknya dan turut berteriak.

"YAK! KIM MINGYU! APA MAKSUDMU, EOH?!"

Mingyu menghela nafas panjang. Saling berdebat dengan eommanya sembari menaikkan suara seperti ini bukanlah ide yang baik.

"Sudahlah eomma, tidak perlu berpura-pura lagi. Aku sudah tahu semuanya..."

Nyonya Kim tertegun dengan perkataan Mingyu. Pelipisnya kini mulai dibanjiri oleh peluh.

"A– Apa maksudmu!?"

"Jeon Wonwoo... Astaga... Eomma, aku sudah tahu semuanya. Ayo kita hentikan semua ini, oke?"

Tubuh Nyonya Kim kini bagai tersengat listrik. Menegang dan kaku. Tidak ada lagi yang bisa wanita setengah baya itu katakan.

"Eomma, tolonglah... Kali ini saja, yah?"

Kim Mingyu kini memohon pada eommanya. Raut wajahnya berubah memelas. Nyonya Kim masih tidak bergeming. Namun kini wajah wanita itu berubah menjadi datar dan dingin.

"Kim Mingyu, masuklah ke kamarmu."

"Ap–? Eomma apa maksudmu?!"

Nyonya Kim tidak menghiraukan protes anaknya. Dengan nada yang tidak bisa dibantah, Nyonya Kim berteriak sekali lagi kepada Kim Mingyu.

"Kubilang masuk!"

"Tidak eomma, aku tidak akan bisa kau perdaya lagi!"

"Sekretaris Choi!"

Nyonya Kim kini memanggil Sekretaris Choi, kaki tangannya yang sangat setia kepada Nyonya Kim. Sekretaris Choi adalah senjata terakhir Nyonya Kim untuk menaklukan Kim Mingyu.

Tak sampai dua menit, seorang lelaki berumur pertengahan lima puluhan datang dengan tergopoh-gopoh. Lelaki itu kemudian langsung menunduk hormat kepada Nyonya Kim.

"Apa yang bisa saya bantu?" Sahut lelaki itu kemudian.

"Suruh beberapa penjaga untuk mengawal anak ini! Sita ponsel dan dompetnya! Matikan semua alat komunikasi di rumah ini! Dan jangan biarkan dia keluar rumah sebelum pesta pernikahannya!"

Sekretaris Choi memandangi Kim Mingyu dengan tatapan iba, namun tak urung juga ia mengangguk, menyanggupi keinginan ibu dari lelaki berbadan tinggi itu.

Us, Who Can't Break Up ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang