Special for celebrating Wonwoo birthday~~~
.
.
.
Astaga!
Aku lupa! Aku benar-benar lupa! Hari ini adalah hari ulang tahun Wonwoo dan aku tidak menyiapkan apapun!
Demi dewa.
Salahkan tugas dosen Park yang menumpuk seperti cucian kotor itu. Aku sampai tidak ingat hari ini adalah hari ulang tahun kekasih kesayanganku.
Ah, ngomong-ngomong sudah seminggu ini aku tidak bertemu dengannya. Lagi-lagi karena tugas kuliahku. Tapi apa yang bisa kulakukan? Ini tahun pertamaku kuliah. Waktu dimana banyak tugas-tugas bertebaran seperti debu. Materi Ilmu Ekonomi, Manajemen Bisnis, Akuntansi Dasar, semuanya betul-betul menyita otakku. Hingga membuatku sulit bertemu dengan Wonwoo akhir-akhir ini. Aish!
Aku melihat jam di pergelangan tanganku. Sudah pukul tiga sore. Aku bahkan belum mengucapkan ulang tahun padanya. Padahal tahun lalu, aku menjadi orang pertama yang mengucapkan ulang tahun padanya. Tepat pada pukul 00.00 ketika hari berganti.
Aku betul-betul merasa bersalah. Bagaimana ini? Padahal bulan April lalu, Wonwoo menyiapkan surprise untukku, lengkap dengan kue buatannya, yang-ehm-jujur tidak begitu enak. Tapi aku betul-betul terharu karenanya.
Ah, aku seharusnya mengucapkan ulang tahun padanya sekarang. Sebelum semuanya terlambat. Tapi saat ini aku sedang mengikuti kuliah dosen Choi yang terkenal killer itu. Aku pasti habis kalau aku mengeluarkan ponselku sekarang.
Baiklah, akan kutunggu sebentar lagi. Seharusnya pukul empat dosen Choi menyelesaikan kuliahnya. Dan setelah ini aku akan langsung membeli kue dan segera pergi ke apartemen Wonwoo.
- mxw -
Kuliah dosen Choi baru selesai pukul setengah enam sore. Aku menggerutu sambil melihat jam di pergelangan tanganku. Bisa-bisanya dosen tua itu mengakhiri kuliahnya satu setengah jam lebih dari jadwal yang seharusnya?
Astaga! Aku benar-benar panik sekarang. Aku belum memesan kue dan membeli kado!
Aku langsung saja pergi ke parkiran, dan membuka pintu mobilku dengan kasar. Aku menghidupkan mesin mobil, dan sialnya, ternyata parameter bensin mobilku sudah merujuk ke huruf 'E'. Aku harus segera pergi menuju pom bensin terdekat kalau aku tidak ingin mogok di tengah jalan ketika mencari kado untuk Wonwoo.
Tiga puluh menit kemudian, aku sampai di pom bensin dan langsung meminta petugas disana untuk mengisikan tangki bensin mobilku dengan full. Sialnya, ketika aku hendak membayar, rupanya uang tunaiku habis sementara kebetulan pom bensin disana tidak melayani pembayaran menggunakan kartu.
Aku langsung panik dan menoleh ke sekeliling pom bensin. Tapi tidak ada bilik atm disana. ASTAGA! POM BENSIN MACAM APA INI?!
Segera saja aku meminta izin kepada petugas disana untuk pergi mencari atm terdekat. Dibelakang sana beberapa mobil sudah mengantri dan memencet klakson dengan tidak sabar. Aku malu sekali. Sungguh. Tapi mau bagaimana lagi? Dengan wajah merah, aku langsung masuk ke dalam mobil dan meminggirkannya. Setelahnya aku langsung berlari mencari atm terdekat di sekitar sana.
- mxw -
Kesialanku rupanya tidak berhenti sampai disana. Ketika aku hendak pergi menuju Seventeen's Bakery, toko langgananku dan Wonwoo ketika kami ingin membeli kue atau dessert, tahu-tahu saja kemacetan parah terjadi tepat di depan mataku. Aku mendengus kesal. Aku sudah terjebak dan tidak bisa berputar arah! Bodoh sekali Kim Mingyu. Tentu saja, ini pukul tujuh malam, tepat sekali orang-orang kembali dari kantornya. Pasti akan macet!
KAMU SEDANG MEMBACA
Us, Who Can't Break Up ✔
FanfictionKim Mingyu adalah mantan kekasihnya. Diputuskan sepihak oleh Jeon Wonwoo tanpa alasan. Dua tahun mereka berpisah, hingga akhirnya bertemu kembali. Ketika Kim Mingyu berusaha mendekat disaat Jeon Wonwoo berusaha menjauh, siapakah yang akan menang? ...
