Nineteen | The Ruined Holiday

4.2K 627 28
                                        

Wonwoo Pov.

Ada dua hal yang membingungkanku ketika aku bangun keesokan harinya: Pertama, bagaimana caranya tiba-tiba aku berada di kasur padahal jelas-jelas aku tertidur di ruang tengah semalam; Kedua, sejak bangun hingga saat ini, Seungkwan menatapku terus-terusan seakan ada sesuatu yang ingin ia ketahui dariku. Tapi begitu kutanya, Seungkwan hanya tersenyum canggung kepadaku dan mengatakan bahwa tidak ada apa-apa.

Oh iya, ngomong-ngomong, pagi ini aku mendapati Kim Mingyu yang bersin-bersin dengan cukup hebat. Sepertinya ia terkena flu karena kejadian semalam. Padahal hari ini rencananya Jun akan megajak kami pergi ke pantai. Menurutku seharusnya Kim Mingyu tidak perlu ikut dan beristirahat saja di villa ini.

"Kau tidak apa-apa?"

Aku menghampirinya ketika ia tengah berada sendirian dalam dapur. Tengah menyeduh jahe panas kesukaannya.

"Oh? Pagi, Jeon. Mau kubuatkan coklat lagi? Hatchiii!"

Mingyu tidak menjawab pertanyaanku dan malah bersin-bersin. Aku menyodorkannya tisu yang kuambil dari meja makan.

"Hhhh... Harusnya kau tidak bermain air malam-malam..."

"Hatchiii! Aku tidak apa-apa. Hey, kau masih memakai sweaterku rupanya."

Sweater?

Aku menunduk menatap tubuhku sendiri. Aku tidak ingat pernah memakai, atau bahkan memiliki sweater putih ini. Seingatku kemarin aku hanya mengenakan kaus. Serius, aku betul-betul tidak sadar!

"Itu milikku. Aku memakaikannya untukmu."

Mingyu seperti menjawab pertanyaan dalam kepalaku.

"Kenapa–" Aku gelagapan dan buru-buru aku berusaha mencopotnya.

"Hey, hey pakai saja dulu." Mingyu menahanku dengan menarik ujung bawah sweaternya agar tidak bisa kulepaskan.

"Ish! Apa yang sudah kau lakukan sih?"

"Kau hanya memakai kaus tipis kemarin, jadi tanpa sadar aku–"

"Tanpa sadar??" Seruku sewot. Mana ada seseorang yang tidak sadar memakaikan sweaternya kepada orang lain. Dan Mingyu hanya terkekeh melihatku protes.

"Kenapa kau hobi sekali sih meminjamkan bajumu? Aku bahkan belum mengembalikan kardiganmu yang basah."

"Tak usah dikembalikan. Hatchii! Seluruhnya untukmu saja."

Baru saja aku mau protes tetapi Mingyu sudah menahanku dengan menyodorkan kepadaku coklat hangat buatannya. Yang bahkan aku tidak sadar kapan ia membuatnya. Ia kemudian berlalu setelah menepuk pelan kepalaku sambil menyeruput jahenya.

"Istirahat saja disini, jangan ikut ke pantai." Seruku padanya sebelum ia pergi.

"Baiklah kalau itu maumu." Jawabnya padaku.

- mxw -

Seungkwan Pov.

Aku melihatnya!

Us, Who Can't Break Up ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang