"Aku sudah tahu semuanya, Wonwoo-ya."
Pria separuh baya bermarga Kim tersebut berkata pelan sembari tersenyum kepada Jeon Wonwoo. Perempuan itu tidak langsung merespon. Mengerutkan keningnya adalah hal terbaik yang dapat dilakukannya. Wonwoo tidak dapat berkata apapun. Perkataan ayah Kim Mingyu yang tiba-tiba itu membingungkannya.
"Maksudnya–?"
"Aku minta maaf atas nama istriku." Potong lelaki itu cepat. Kening Wonwoo makin berkerut. Mata sipitnya menatap heran lelaki di depannya. Tuan Kim tidak membalas tatapan mata rubah itu. Lelaki itu menunduk, menatap lantai. "Aku tidak tahu ia berbuat sekejam itu padamu." Lanjutnya.
Mendengar lanjutan perkataannya, Wonwoo langsung mengangguk paham. Ia menunduk, menghela nafas sejenak dan menjawab pernyataan Tuan Kim dengan senyuman tulus.
"Sudahlah, itu masa lalu."
Kim Moonbok yang mendengar perkataan Wonwoo langsung mengangkat wajahnya dan menatap Wonwoo dengan tatapan setengah tidak percaya. "Benarkah? Kau mau memaafkannya?" Serunya.
"Mendendam hanya akan membuat wajahmu cepat keriput Tuan Kimㅡ" Jawab Wonwoo terkekeh.
"ㅡtidak apa, lagipula aku tahu posisiku."
"Apa maksudmu?" Tanya Tuan Kim sembari mengerutkan kening.
"Yah, seperti yang kau tahu, aku hanya anak dari keluarga miskin, lalu Kim Mingyuㅡ"
"Tarik kata-katamu Jeon Wonwoo." Tuan Kim memotong perkataan Wonwoo sebelum gadis itu sempat menyelesaikannya. Ia menatap Wonwoo dengan tajam dan membuat Wonwoo sedikit gentar karenanya.
"Dengar, aku tidak pernah membeda-bedakan seseorangㅡ" Ucap lelaki itu tegas.
"ㅡtidak siapapun, Jeon Wonwoo." Lanjutnya lagi.
Wonwoo tidak menjawab apapun. Kali ini ia menundukkan kepalanya dan menatapi lantai dibawahnya.
"Mungkin istriku jahat kepadamu, tapi aku berbeda dengan istriku." Suara Kim Moonbok kini terdengar lembut di telinga Wonwoo. Sekilas mirip sekali dengan milik Mingyu. Wonwoo kemudian mengangkat kepalanya. Dan mendapati lelaki setengah baya itu tersenyum hangat kepadanya.
"Hhh.. Kalau saja dulu Kim Mingyu bercerita padaku, tentu semuanya tidak akan menjadi seperti ini." Sesal lelaki itu kemudian. Wonwoo hanya menanggapi dengan senyuman tipis.
"Ah, tapi ini kesalahanku juga. Kau tahu kan, aku jarang sekali berada di rumah." Lanjutnya.
Wonwoo yang sedari tadi terdiam kini mengangkat suaranya,"Sudahlah Tuan, lagipula aku juga ikut bersalah. Karena aku, Kim Mingyu jadi berbuat ceroboh seperti itu..."
"Hmm? Ceroboh? Hey, kau belum melihat berita pagi ini? Dan ah, jangan panggil aku 'tuan' oke?"
Perkataan Kim Moonbok membuat kening Wonwoo berkerut. Hari ini ia memang belum melihat berita apapun, dari televisi, atau bahkan dari ponselnya. Lagi-lagi Mingyu yang seenaknya itu melarangnya.
"Berita? Apa maksudmu?" Tanyanya.
"Kim Mingyu telah menyelesaikan semuanya. Kau tidak perlu khawatir." Seru lelaki paruh baya itu dengan santai.
"B- Bagaimana caranya?"
Wonwoo tiba-tiba merasa shock dengan pernyataan yang tiba-tiba dari Tuan Kim. Wajahnya terlihat horor sekarang dengan bibirnya yang menganga. Alih-alih menjawab, Kim Moonbok malah terkekeh melihat reaksi Wonwoo, "Kalau masalah itu kau tanyakan saja pada anakku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Us, Who Can't Break Up ✔
FanficKim Mingyu adalah mantan kekasihnya. Diputuskan sepihak oleh Jeon Wonwoo tanpa alasan. Dua tahun mereka berpisah, hingga akhirnya bertemu kembali. Ketika Kim Mingyu berusaha mendekat disaat Jeon Wonwoo berusaha menjauh, siapakah yang akan menang? ...
