Wonwoo Pov.
"Saham milik JY Group semakin melemah per harinya dan pada akhirnya jatuh di angka 1.675 won perlembarnya. Para pengamat bisnis berpendapat turunnya saham tersebut adalah yang terburuk semenjak berdirinya JY Group. Kim Moonbok selaku CEO–"
Klik
"Siapa yang bilang kau boleh menonton televisi, hm?"
Cuplikan berita yang kutonton pada pagi hari ini cukup mengejutkanku. Rupanya apa yang Nyonya Kim ramalkan perlahan-lahan mulai menjadi kenyataan: Saham JY Grop semakin hari semakin melemah.
Ah, apakah ini ada hubungannya dengan pembatalan pernikahan Kim Mingyu? Tapi belum sempat aku mendengar kelanjutannya, Kim Mingyu muncul begitu saja dihadapanku seperti hantu dan mematikan televisinya. Di tangannya kini sudah tergenggam remote televisi yang bahkan kuyakini satu menit yang lalu masih tergeletak bebas di sampingku.
"Aish! Apa yang kau lakukan sih?"
"Mematikan televisi."
"Astaga, tentu saja aku tahu kau sedang mematikannya. Heol. Tak bisakah kau membiarkanku menonton? Kau bahkan menyita ponselku!"
Bukan kali ini saja Mingyu melarangku menonton televisi. Sudah sejak dua hari yang lalu. Sekarang aku mengerti apa penyebabnya. Kim Mingyu tidak ingin aku melihat kabar yang sebenarnya tentang perusahaan ayahnya itu.
"Tidak baik melihat layar seperti itu ketika sakit. Lebih baik kau beristirahat."
Lihat, dia berbohong.
"Aku tahu bukan ini yang kau maksud, Kim..."
Aku menghela nafas panjang dan memandangnya dengan wajah iba. Kim Mingyu balik menatapku dengan wajah santainya. Aku tahu, itu pasti palsu. Aku yakin di hatinya ia pasti khawatir juga terhadap orang tuanya.
"Lalu apa yang kumaksud?" Tanyanya seperti orang bodoh.
"Kim Mingyu, aku tidak suka seperti ini..."
Ini sungguhan. Aku tidak ingin hanya Kim Mingyu saja yang menderita. Setidaknya ia harus menceritakannya kepadaku. Apa yang terjadi di hari pernikahannya, apa yang membuat saham perusahaan ayahnya jatuh.
Ah, Kim Mingyu bahkan selalu berkilah ketika kutanya masalah ini.
"Aku harap kau bisa membagi bebanmu denganku Kim Mingyu..." Lanjutku kemudian.
Mingyu terdiam dan tidak menjawabku. Ia kemudian terduduk di sofa disampingku. Matanya kemudian menatapku. Aku dapat melihat sorot kesedihan dari sana. Ayolah Kim Mingyu, jangan seperti ini...
"Dan aku juga tidak suka kau ikut campur dalam masalahku, Jeon."
Setelah beberapa menit terdiam, Kim Mingyu kemudian membuka suaranya. Nadanya terdengar tegas dan dominan. Aku tahu dari suaranya, bahwa aku tidak bisa melangkah lebih jauh dari ini.
"Dan yang terpenting," Lanjutnya.
"Aku tidak mau kau pergi lagi dariku, Jeon Wonwoo."
Kim Mingyu berkata sembari mengelus pipiku. Nada tegas dari suaranya kini berubah menjadi lembut.
Aku tidak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Us, Who Can't Break Up ✔
ספרות חובביםKim Mingyu adalah mantan kekasihnya. Diputuskan sepihak oleh Jeon Wonwoo tanpa alasan. Dua tahun mereka berpisah, hingga akhirnya bertemu kembali. Ketika Kim Mingyu berusaha mendekat disaat Jeon Wonwoo berusaha menjauh, siapakah yang akan menang? ...
