Akhir-akhir ini aku merasa Junhui semakin baik kepadaku. Ia selalu saja menawarkan bantuannya kepadaku ketika aku kesulitan dan bahkan mulai mengajakku untuk makan malam bersama. Kelihatan sekali ia mulai tertarik kepadaku. Aku sendiri tidak tahu harus berbuat apa. Selama ini aku seringkali menolak ajakannya dan membuat Seungkwan langsung ngomel-ngomel kepadaku, seperti saat ini.
"Heol! Jeon Wonwoo! Bodoh sekali kau melewatkan lelaki sempurna seperti itu!"
Aku tersenyum canggung mendengarkan perkataan Seungkwan di sampingku. Kalau aku pikir, memang Junhui itu paket sempurna untuk seorang laki-laki. Wajahnya tampan, tubuhnya bagus, dan ia sudah memiliki posisi yang baik di kantor. Sepertinya ia juga berasal dari keluarga yang cukup kaya raya, kalau aku melihat dari jenis mobilnya serta pakaiannya yang dikenakannya.
Aku sendiri bukan bermaksud menolaknya seperti itu. Hanya saja setelah hubunganku kandas dengan Kim Mingyu, aku belum pernah membuka hati lagi kepada siapapun. Semua yang mengajakku berkencan kuanggap saja angin lalu. Katakan saja aku sulit sekali untuk move on, dan memang itulah keadaannya.
Terlalu sulit melupakan Kim Mingyu. Apalagi dengan sikap-sikapnya selama ini kepadaku. Aku tahu Mingyu menyayangiku lebih dari apapun, dan itu membuatku tambah sulit untuk melupakannya.
Ngomong-ngomong soal Kim Mingyu, di gedung dua puluh lantai ini, aku sudah empat kali bertemu dengannya. Yang pertama ketika aku berpapasan di lift waktu itu dengannya, yang kedua dan ketiga ketika aku mengikuti rapat bagian karena diajak Junhui, dan yang ke empat adalah tadi pagi, saat aku memasuki lobi kantor. Ia berjalan di depanku dan aku memutuskan untuk berjalan lebih lambat agar ia tidak melihatku. Sayangnya ia tetap melihatku. Ia menoleh kebelakang dan memperhatikanku sejenak. Tak lama ia membuang muka dan berjalan acuh tak acuh ke depan.
Saat itu juga, kusimpulkan kalau Kim Mingyu benar-benar sudah move on dariku. Mungkin dia memperhatikanku tempo hari itu karena dia sedikit terkejut akan kehadiranku. Ya, aku lebih senang begini saja. Akan lebih mudah melupakan Kim Mingyu kalau ia membenciku.
Seungkwan disampingku terus-terusan menyuruhku untuk mulai berkencan dengan Junhui. Aku selama ini memang tidak pernah berkata apa-apa padanya. Ia tidak tahu masa laluku. Yang ia tahu, aku ini masih single dan belum memiliki pacar. Dan memang itu benar sekali. Oleh sebab itu ia semangat sekali ketika pertama mengetahui Junhui mendekatiku.
"Wonwoo-ya, aku menyuruhmu karena aku menyayangimu. Berkencanlah sekali-kali, jangan sia-sia kan masa mudamu."
Aku tertawa saja mendengar ucapannya. Ia hanya belum tahu saja kalau enam tahun kebelakang, waktuku kuhabiskan untuk berkencan. Tapi aku tidak ingin membicarakannya dengan Seungkwan.
Ketika aku sedang mengobrol dengan Seungkwan. Junhui tiba-tiba mendatangiku. Aku yakin pasti kali ini juga untuk mengajakku makan malam. Seungkwan reflek menarik kursinya menjauhiku. Aku dapat melihat ia tersenyum jahil kepadaku sebelum ia fokus kembali pada layar komputer di depannya.
"Malam ini kau kosong?"
Aku sedikit ragu dengan ajakannya. Aku menariki ujung lengan kemeja yang sedang kupakai dan menggoyangkan badanku di kursi dengan gelisah. Kulirik Seungkwan sekilas disampingku dan tatapan matanya seakan mengultimatumku untuk menerima saja ajakan lelaki dihadapanku.
Akhirnya setelah terdiam dan menimbang-nimbang beberapa menit, kuputuskan saja kali ini untuk menerima ajakannya. Yah, kalau Kim Mingyu saja bisa move on, aku juga harus berusaha move on.
"Aku kosong malam ini." Kataku pada Junhui sembari tersenyum.
"Baguslah, malam ini akan kutraktir kau makan enak." Lelaki itu tersenyum, menepuk kepalaku sekilas lalu pergi dari hadapanku. Aku melirik ke arah Seungkwan dan dia memperlihatkan cengiran kudanya kepadaku sambil mengacungkan jempolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Us, Who Can't Break Up ✔
FanfictionKim Mingyu adalah mantan kekasihnya. Diputuskan sepihak oleh Jeon Wonwoo tanpa alasan. Dua tahun mereka berpisah, hingga akhirnya bertemu kembali. Ketika Kim Mingyu berusaha mendekat disaat Jeon Wonwoo berusaha menjauh, siapakah yang akan menang? ...
