Tak sampai berselang seminggu dari ajakan makan malamnya yang kutolak, Junhui kembali mengajakku pergi. Kali ini ia mengajakku pergi berlibur di villa miliknya yang berada di Anyang. Kebetulan ada tiga tanggal merah berderet-deret di kalender. Sebetulnya aku mau-mau saja pergi, apalagi aku tidak ada kegiatan apapun. Masalahnya aku tidak mau kalau cuma berdua. Ketika kutolak, Junhui seperti langsung paham dan langsung menyuruhku untuk mengajak serta Seungkwan.
Seungkwan tentu saja kegirangan mendapat ajakan berlibur gratis. Dengan tidak tahu malunya, ia bilang pada Junhui akan mengajak pacarnya ikut serta. Junhui hanya tertawa mengiyakan. Sebetulnya aku tidak ingin lagi bertemu dengan pacar Seungkwan itu. Lelaki itu kelihatan sekali membenciku. Dan aku tidak dapat menyalahkannya.
Tapi biarlah, akan menjadi aneh kalau aku menolak. Sehingga kuiyakan saja. Lagipula itu masa lalu. Sepupu Mingyu itu tidak berhak lagi membenciku atas apapun. Mingyu juga pernah bilang padaku kalau pacar Seungkwan itu adalah orang yang dapat dipercaya. Jadi aku percaya saja lelaki itu tidak akan buka mulut apapun soal hubunganku dan Mingyu di masa lalu.
Ngomong-ngomong, aku mempunyai alasan tersendiri kenapa aku mengiyakan ajakan Junhui. Ini tahun kedua ku tidak memiliki pacar, dan aku merasa aku sudah harus segera mengakhirinya. Maksudku, aku tidak bisa terus-terusan hidup dalam bayang-bayang Mingyu. Seperti kata Lee Jihoon tempo hari, masih banyak lelaki lain di luar sana. Aku sudah harus melangkah maju. Apalagi Mingyu saja sudah bertunangan. Jadi bukan masalah kan kalau aku membuka hati lagi?
Junhui sendiri bukanlah lelaki yang buruk. Selain wajahnya yang tampan, lelaki itu adalah lelaki yang baik dan penyabar. Aku sering memperhatikan bagaimana ia menghadapi bawahannya yang menyebalkan. Junhui sama sekali tidak marah, tapi sebaliknya sifat tegasnya mampu membuat bawahannya itu menjadi segan karenanya. Cukup berbeda dengan Mingyu yang temperamen.
Meskipun Mingyu baik kepadaku, dulu ia sering sekali marah-marah terhadap sesuatu yang ia kesali. Selain itu ia sering juga mengeluhkan apapun yang terjadi dengan dirinya. Kelakuan Mingyu kadang membuatku kewalahan juga. Tapi entah kenapa sifat itulah yang membuatku merindukannya. Ups. Oke, lagi-lagi aku terlalu banyak membicarakan Kim Mingyu. Aku harus segera berhenti.
Setelah menjemputku, Junhui segera melajukan mobilnya menuju apartemen Seungkwan. Awalnya Seungkwan berkata akan pergi dengan mobil terpisah dengan pacarnya, namun Jun menawarinya untuk pergi bersama saja agar lebih menghemat.
Seungkwan telah menunggu kami rupanya di pinggir jalan dekat apartemennya lengkap dengan koper miliknya. Choi Hansol, pacar Seungkwan juga sudah berada disana. Aku dapat melihat tatapan tajam milik Hansol terkunci kepadaku melalui kaca spion begitu mereka memasuki mobil.
Oke, rupanya dia masih cukup dendam kepadaku atas apa yang telah kulakukan pada hyungnya. Tapi yang aku salut darinya, ia tidak bilang apa-apa dan memainkan perannya dengan baik. Meski tatapannya dingin kepadaku, ia masih menghormatiku dan ikut tersenyum sopan ketika aku melontarkan lelucon-lelucon. Suasana begitu hangat selama di perjalanan. Membuatku melupakan hal-hal seperti Mingyu atau kenyataan bahwa Mingyu telah memiliki tunangan.
- mxw -
"Ah, aku lupa bilang pada kalian kalau aku juga mengajak Kim Mingyu."
Jun sudah sangat terlambat ketika memberikan penjelasan itu. Jantungku sudah mau copot rasanya ketika aku melihat sosok tinggi yang berada di depanku itu. Turun dari mobil dengan cengiran lebar khasnya. Saat itu kami sudah sampai di villa milik Junhui di Anyang, dan tahu-tahu saja Kim Mingyu sudah berada disana.
"Hai..." Ucapnya santai sambil mengangkat tangannya.
"Ehh??? Kenapa Tuan Kim ada disini juga??? Jun Oppa mengenalinya??" Seungkwan yang pertama membuka suara atas semua kekagetan ini.
"Hyung! Aku tidak tahu kau ikut juga." Kali ini Hansol yang berbicara. Lelaki blasteran itu juga tampak terkaget-kaget. Dari raut wajahnya aku dapat membaca kalau ia senang dengan kenyataan Mingyu ikut serta dalam liburan ini. Tapi disisi lain, aku tahu juga kalau ia khawatir akan terjadi apa-apa antara aku dan Mingyu. Terlihat dari matanya yang berulang kali menoleh padaku dan Mingyu secara bergantian.
"Ah, iya Seungkwan-ah, aku lupa bilang ya? Mingyu ini sahabatku, ah tidak, aku menganggapnya adikku sendiri."
Seungkwan mengangguk-angguk seperti burung pelatuk setelah mendengar penjelasan tersebut. Sepertinya ia masih terpukau dengan untaian benang ajaib yang mempersatukan hubungan aneh kami semua.
Kemudian aku melihat sesosok perempuan keluar dari mobil Mingyu. Aish, tentu saja ia tidak akan pergi sendiri. Tentu saja Mingyu akan mengajaknya ikut serta. Tentu saja itu adalah Xu Minghao.
"Hai, kalian semua!" Sapanya girang. "Oh, hai Jeon Wonwoo!" Ucapnya kepadaku dan langsung membuat semua orang menoleh kepadaku.
Oke, untuk apa perempuan itu bermanis-manis kepadaku, eoh? Rasanya aku kesal sekali.
"Apa?? Unnie mengenal Wonwoo juga??" Seungkwan lagi-lagi berteriak heboh.
"Tentu saja, dia pacarnya Jun Oppa kan? Bahkan kami pernah pergi karaoke bersama."
Kalau aku sedang minum, mungkin aku akan tersedak sekarang. Untungnya aku tidak sedang minum jadi aku cukup memelototkan mata sipitku saja sebagai wujud kekagetanku atas ucapannya.
Seungkwan menatapku tidak percaya, sementara Junhui sudah memerah mukanya karna malu.
"Aish, Hao-ya, Wonwoo bukan pacarku..."
"...atau mungkin belum?"
Jun berkata sangat pelan ketika mengucapkan kalimat terakhir tapi cukup untuk membuat semua mendengar perkataannya. Dan ngomong-ngomong itu sangat membuatku shock. Semuanya bersorak heboh untukku. Aku hanya bisa menutup wajahku karena malu.
Ah iya, aku belum melihat reaksi Kim Mingyu.
Dengan ekor mataku aku melihat sekilas ke arahnya. Kulihat bibirnya mengulum membentuk sebuat kurva.
Oke, Kim Mingyu ikut tersenyum rupanya.
Oh, kenapa hatiku tiba-tiba merasa teriris ya?
- tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Us, Who Can't Break Up ✔
Fiksi PenggemarKim Mingyu adalah mantan kekasihnya. Diputuskan sepihak oleh Jeon Wonwoo tanpa alasan. Dua tahun mereka berpisah, hingga akhirnya bertemu kembali. Ketika Kim Mingyu berusaha mendekat disaat Jeon Wonwoo berusaha menjauh, siapakah yang akan menang? ...
