Twenty Four | Mingyu : Up and Down Like a Gyro Drop

3.9K 601 39
                                    

"Jadi kembalilah padaku, ya? Kumohon Jeon..."

Wonwoo masih diam saja menatapku. Tatapannya, ah entahlah. Aku tidak dapat membaca isi dari garis wajahnya. Senang? Marah? Kesal? Entahlah. Aku benar-benar tidak tahu.

"Jeon?" Aku memanggilnya dan sepertinya membuatnya sadar dari lamunannya.

"Kembali padaku? Ya?"

Aku menegaskan lagi apa yang telah kuucapkan. Aku berharap Wonwoo setidaknya dapat tersanjung atas ucapanku. Tapi sebaliknya, wajahnya malah terlihat kesal.

"Kau gila, Kim."

Dan sekarang ia malah mengumpat padaku.

"Kau sudah memiliki tunangan, dan apa yang barusan kau katakan padaku, eoh?"

"Aku masih cukup waras untuk mengatakan hal ini Jeon Wonwoo. Dengar, aku tidak pernah meminta pertunangan ini. Mereka memaksaku."

"Dan aku bisa membatalkannya kapanpun aku mau."

Jeon Wonwoo terlihat terkejut atas ucapanku. Tangannya mulai meronta ingin melepaskan genggaman dariku. Tapi kutahan.

"Jeon, bisakah kau tidak membuatnya semakin rumit? Aku tahu kau masih mencintaiku. Dan begitupun aku."

"Heol! Siapa yang bilang–"

"Kau masih mau menyangkalnya, Jeon? Setelah apa yang kau lakukan semalam?"

Aku mengingat dengan jelas apa yang ia lakukan padaku semalam. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk membuatku menyimpulkan kalau ia masih mencintaiku.
.
.
.

"Kau tidurlah yang nyenyak, oke? Besok pagi aku akan membangunkanmu."

Kim Mingyu tersenyum sesaat sebelum ia meninggalkan Wonwoo di kamarnya. Wonwoo tidak berkata apa-apa dan langsung menutup pintu ketika Mingyu kembali ke kamarnya.

Malam itu mereka memang memutuskan untuk memesan dua kamar, setelah perdebatan panjang di antara mereka. Kim Mingyu ingin memesan satu kamar saja, sedangkan Wonwoo ingin kamar terpisah. Mingyu akhirnya mengalah untuk Wonwoo dan memesan dua kamar.

Wonwoo merebahkan dirinya di kasur setelah Mingyu pergi. Badannya terasa lengket dan ia ingin mandi. Ia lalu menatap sekilas baju yang ada dalam genggamannya. Milik Kim Mingyu yang dipinjamkan. Kemeja kantoran yang selalu ada di jok belakang mobil lelaki itu. Khusus untuk keadaan darurat. Contohnya seperti sekarang ini.

Begitu selesai mandi dan berganti pakaian, Wonwoo mencoba beranjak untuk tidur. Namun sayangnya, hingga satu jam kemudian matanya belum dapat terpejam. Padahal segala hal sudah ia lalukan. Mulai dari membaca-baca artikel melalui ponselnya, hingga menghitung domba. Tapi Wonwoo masih tetap saja terjaga.

Tanpa sadar, ia kemudian berjalan keluar dari kamarnya. Dan langkahnya terhenti di depan pintu salah satu kamar yang hanya berselang tiga kamar darinya. Milik Kim Mingyu.

Entah apa yang sedang merasuki Wonwoo, tangannya mulai terangkat dan mengetuk pintu itu pelan.

"Gyu..." Ucapnya perlahan.

Wonwoo padahal yakin betul kalau suaranya tidak akan terdengar oleh siapapun. Tapi diluar ekspektasinya, tak sampai dua detik Kim Mingyu langsung membuka pintunya.

Us, Who Can't Break Up ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang