WALAUPUN CERITA INI UDAH TAMAT, JANGAN LUPA KASIH VOTE COMMENTNYA YA GUYS 💕
Happy reading 💖
***
(Namakamu) POVTok!Tok!Tok!
"Eungghh.."
Duh siapa sih yang ketok-ketok pintu. Nggak tau princess masih ngantuk apa?
Brak!Brak!Brak
Nah tuh sekarang gedor-gedor segala. Apasih ganggu banget. Jangan-jangan setan lagi! Ah mana ada, lagian kalo setan kan tinggal nembus tembok aja ya?
"DUHH APAAN SIHHH!!" Gue teriak sekenceng-kencengnya. Bodo amat dah mau tuh setan atau cogan(?)
"Dek! Udah pagi! Kamu nggak mau sekolah apa?!"
Dari suara kayak gue kenal tuh. Siapa yah? Duh kok princess jadi lupa gini itu suara siapa yah?
Siapapun tolong princess untuk mengingatkan itu suara siapa!!Gue masih aja merem dengan nikmatnya.
Lama nggak kedenger suara lagi, hhh .. gue senyum-senyum najis dibawah selimut."Adek!! Udah pagi ayo bangun sayang! Kamu mau telat sekolah? Kakak udah mau berangkat loh!"
Nah tuh suara Bunda. Gue langsung aja bangun dengan mata masih agak merem-merem dikit. FYI, walaupun Bunda omongannya selembut sutera, gue tetep aja takut sama dia. Bukan takut sih sebenernya, cuma lebih nurut.
Cklek.
"Kamu tuh ya, Bunda tahu kamu lagi dateng bulan dan nggak sholat, tapi nggak seharusnya kan kamu males-malesan gini?"
Gue langsung kena semprot sama Bunda. Ya walaupun nada bicaranya masih halus sih. Inget ya SEHALUS SUTERA. Ah princess cinta sama Bundaaaaa.
"Maaf Bun, princess khilaf.."
Bunda mengernyitkan alisnya.
"Princess princess, princess tuh nggak ada yang tidurnya kebo kayak gitu"
Gue denger suara yang tidak asing. Ah ya! Gue inget! Itu kan suara yang tadi gedor-gedor pintu kamar gue!
"Yeee, biarin si." Gue lirik dia sambil menjulurkan lidah.
"Udah, udah. Sekarang kamu mandi ya, kita tunggu di meja makan." Bunda melerai kami sebelum kami benar-benar saling menerkam(?)
"Siap Bunda princess!"
Ucap gue dengan gaya hormat sama Bunda. Gue lihat manusia yang tadi ngatain gue itu lagi senyum-senyum mandangin gue, sekali lagi gue julurin lidah gue sebelum akhirnya gue masuk ke kamar ngambil handuk buat mandi.
***
Oh iya gue lupa perkenalan. Nama gue (Namakamu) Zeira Annisa. Nama yang cantik bukan seperti orangnya? Gue lahir dari Bunda gue yang tadi, yang omongannya selembut sutera itu. Ya iyalah masa lahir dari Ayah, lewat mana? Oke abaikan.
Nggak tau deh, Bunda itu nggak pernah marahin anak-anaknya. Anak-anaknya? Ya. Gue 2 bersaudara, dan gue anak terakhir. Gue punya kakak yang gantengnya nauzubillah. Dia orangnya kalo ngomong singkat kek bunyi notifikasi hp gue(?) Tapi doi perhatian banget ama gue, duh jadi makin cinta. Eh? Doi singkatnya kalo sama orang baru dikenal aja kok, doi mah ramah. Senyumnya ituloh, ughhh. Eh? Nah eh lagi kan.
Tuh kan kenapa malah jadi ngomongin kakaknya princess? Oke cukup perkenalannya ya para fans.
Setelah selesai mandi gue memakai seragam ala anak GIS. Ya, gue sekolah di Global Islamic School tepatnya di kelas XI MIA 2. Gue pake seragam yang roknya itu biru dengan atasan biru kotak-kotak. Nggak lupa dengan kerudung putih segi empat yang cantik dan pas di muka gue yang unyu.
Gue polesin sedikit bedak baby dan sedikit lipglos biar bibir gue nggak kering.
"Perfect."
Gue lihat tampilan gue dicermin, dan siap ke meja makan menghampiri keluarga gue tercinta. Tak lupa menyambar tas gendong berwarna biru langit yang tersampir di kursi belajar gue.
Setelah sampai di meja makan, gue hanya lihat Bunda sama Ayah aja. Dia kemana?
"Hai Bunda, hay Ayah." Gue mengecup pipi Ayah sama Bunda, dan mereka menyambut gue dengan senyuman hangat.
"Hai sayang." Sapa Ayah.
"Hai sayang, sini duduk." Sapa Bunda sambil menggeser kursi deket bunda.
"Kakak baru aja keluar, katanya dia mau berangkat dulu, abisnya kamu lama. Nanti biar kamu Ayah yang anter."
Ayah kayak dukun. Eh. Maap Ayah, bukan maksud (Namakamu) gitu kok. Ayah seolah mengerti gue yang sedang celingukan nyari seseorang.
"Udah berangkat? Eh adek berangkat bareng kakak aja deh." Gue buru-buru bangkit dari meja makan sebelum terhenti karena Bunda manggil gue.
Kenapa gue ngebet pengin berangkat sama kakak gue aja? Karena gue nggak mau dianterin Ayah. Gue trauma. Ayah tuh kalo nganterin gue suka lama. Mana kadang Ayah mampir dulu lagi ke Supermarket buat beli minuman. Pernah gue sampe sekolah hampir telat. Ya ampun Ayah, ini tuh nganterin (Namakamu) sekolah bukan mau maraton, pake beli minum segala. Kata Ayah..
"Nanti biar nggak dehidrasi pas tiba-tiba macet di tengah jalan. Kan panas."
Tuh kan, Ayah suka gitu. Makanya gue seketika pengin makan mobil Ayah. Eh maaf yah (Namakamu) khilaf.
"Adek! Kalau mau berangkat sekarang ya ini bawa bekalnya aja! Bunda udah siapin buat kamu!"
Bunda teriak sambil bawa kotak bekal gue dan menghampiri gue.
"Iya iya Bunda. Assalamualaikum!!"
"Waalaikumssalam." Bunda hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan gue. Ayah? Sepertinya dia asik makan. Ah Ayah mah...
Gue langsung aja lari sekuat mungkin menghampiri motor yang sebentar lagi akan lepas landas di garasi rumah gue itu.
"KAK ALEEEE TUNGGUUUUUU!!!!"
Bersambung.
Tunggu kelanjutannya ya kalau suka, kalau tidak ya tidak papa dede mah ikhlas😢😂😂
-Finda
![](https://img.wattpad.com/cover/110109940-288-k955716.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Dear Moon || IDR ✔
FanfictionSama-sama mencari seseorang untuk dicintai, agar cinta itu tidak terus tumbuh diantara mereka yang memang 'bersaudara'. Namun pasti akan ada yang tersakiti. Disini, ada banyak pihak yang tersakiti dan akhirnya memilih untuk mengalah. "Kau tahu bah...