Neo ttaemune seulpeo
(Karena kamu, aku menjadi sedih)
Myeot beondo chameul su isseo
(Aku bisa menahannya dalam beberapa kali)
Da neoraseo ireoke bogo sipeun neoraseo
(Karena itu kamu , karena kamu aku rindu)Davichi - Because It's You
***
Aldi sudah pulang sejak tadi. Iqbaal masih dikamarnya sedang memakai baju setelah dia mandi. Iqbaal membuka pintu kamarnya berniat akan mengunjungi adiknya.Langkah Iqbaal terhenti menatap Ayahnya yang juga sedang menatapnya. Tajam.
Beralih kepada Bundanya yang juga sedang menatapnya. Lebih lembut tidak seperti sang Ayah.
Sepertinya Ayahnya itu baru pulang kerja. Terlihat dari pakaiannya beliau masih memakai jas. Dan terlihat juga sedang menggenggam gelas. Mungkin itu teh yang dibuatkan Bundanya.
"Ayah mau bicara sama kamu." Ucap Ayah datar dan mengisyaratkan untuk pergi menuju lantai bawah.
Iqbaal menatap Bundanya yang mengangguk menyetujui ucapan suaminya.
Iqbaal menoleh ke arah dalam kamar sana. Menatap adiknya yang masih setia menutup matanya.
Iqbaal menghembuskan nafas panjangnya kemudian melangkah menuju lantai bawah. Diikuti Bunda Rike di belakangnya. Ayah Herry sudah lebih dulu ke lantai bawah.
"Kamu dari mana?"
Ucap Ayah Herry sesampainya mereka diruang keluarga. Ayah Herry mengucapkan itu tanpa menghadap Iqbaal.
"Pulang sekolah Yah." Jawab Iqbaal pelan. Dia tahu, dia pasti akan kena marah oleh Ayahnya karena telah lalai menjaga adiknya. Dia mengakui itu.
"Kenapa adek bisa pulang sendiri?!" Suara Ayah Herry meninggi.
"Ak-aku..a—"
"KAMU MAU BOHONG SAMA AYAH?!!"
"AYAH NGGAK PERNAH YA NGAJARIN KAMU BOHONG! DAN AYAH KECEWA KARENA KAMU NGGAK BISA JAGA ADEK KAMU!!"
Iqbaal semakin menundukkan wajahnya ketika Ayah Herry berkata seperti itu sambil menghadapnya. Matanya yang memerah dan nafasnya memburu.
Bunda Rike yang berdiri di belakang Iqbaal hanya menatap putranya itu sedih sambil mengusap dadanya.
"KAMU KEMANA AJA SAMPAI KAMU LUPA SAMA ADEK KAMU?! HA?!!"
"Ayah, kakak minta maaf Yah, kakak emang salah.. Kak—"
"IYA KAMU MEMANG SALAH! Kamu nggak liat? Adek kamu sakit gara-gara pulang hujan-hujanan sambil jalan kaki sendirian nungguin kamu?"
Ayah Herry sedikit memelankan suaranya ketika Bunda Rike sudah berada disampingnya sambil mengelus pundak suaminya itu lembut.
Bunda Rike tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu putranya. Karena memang sejujurnya beliau juga kecewa dengan Iqbaal.
Iqbaal memberanikan diri menatap Ayahnya.
"Kakak pergi sama temen Yah.""Cewek cowok?"
"C-ce-cewek Yah.."
PRANK!
Ayah Herry membanting gelas yang ada di genggamannya. Sontak Iqbaal menunduk dan memejamkam matanya, begitu juga dengan Bunda Rike.
"KAMU TAU ADEK KAMU ITU PENAKUT?! KAMU TAU ADEK KAMU NGGAK BISA SENDIRIAN!! AYAH BOLEHIN KAMU BAWA MOTOR AGAR KAMU BISA SELALU SAMA ADEK KAMU! TAPI APA?! AYAH KECEWA SAMA KAMU!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Dear Moon || IDR ✔
FanfictionSama-sama mencari seseorang untuk dicintai, agar cinta itu tidak terus tumbuh diantara mereka yang memang 'bersaudara'. Namun pasti akan ada yang tersakiti. Disini, ada banyak pihak yang tersakiti dan akhirnya memilih untuk mengalah. "Kau tahu bah...