4. Malam Mingguku

5.8K 468 12
                                    

'Aku nyaman berada disisihmu. Tolong biarkan seperti ini. Aku hanya ingin seperti ini, selamanya...'

***

Suasana malam kali ini sangat dingin. Hujan deras yang sejak sore tadi mengguyur kawasan Jakarta Timur dan sekitarnya.

Sekarang adalah malam minggu. Hujan? Yes! Itulah kebahagiaan buat para jomblobers(?)

Seorang gadis sedang duduk termenung tetap fokus menatap layar laptopnya yang tengah menampilkan adegan seorang lelaki dan gadis yang tengah berkelahi melawan hantu.

Sang lelaki yang terlihat memakai kaos berwarna navi dan sang gadis memakai seragam sekolah berlengan panjang yang dia lipat sampai ujung siku, rok diatas lutut berwarna merah dengan dasi merah serta memakai sepatu putih itu.

Mereka terlihat sedang berusaha melawan hantu yang sepertinya sangat kuat. Terlihat dari perkelahian mereka, sang gadis dan lelaki itu berkali-kali jatuh terhempas ke tembok ataupun menimpa sesuatu.

Sang hantu yang memakai dress merah terang tanpa lengan dengan panjang sampai ujung mata kaki itu terlihat jelas dengan bola mata merah dan pada kantung matanya mengalir darah merah segar.

(Namakamu) meringis ketika melihat hantu itu berhasil dikalahkan oleh sang lelaki saat tubuhnya terhempas mengenai mesin cuci dan beberapa peralatan disekitarnya.

Lambat laun tubuhnya menghilang seperti abu yang terbang terhembus angin saat menatap dirinya sendiri didepan cermin.

"WHAAAAAAA!!"

"AAAAAA!!!!"

"Hiii kak Ale apaan sih! Kaget tau!"

"Ya lagian nonton film hantu kayak gitu saat lagi ujan-ujan gini, kan nambah serem."

Iqbaal yang tiba-tiba datang ke kamar (Namakamu) dan langsung mengagetkannya yang sedang menonton drama Korea.

Iqbaal ikut duduk disamping adiknya itu dan ikut menyaksikan.

"Nonton apa sih dek? Serius banget gitu?"

"Ini nonton drama baru. Biar nggak ketinggalan, hehe."

"Yee kamu mah drama terus. Awas ntar hidup kamu kebanyakan drama loh."

Ucap Iqbaal sambil menyandarkan kepalanya dipundak (Namakamu) sambil ikut menonton.
(Namakamu) yang seolah mengerti langsung merangkul pundak Iqbaal dan ikut menyandarkan kepalanya diatas kepala Iqbaal.

"Kamu nggak takut apa nonton beginian?"

"Ya takut sih, tapi penasaran."

Iqbaal terkekeh kecil. Dia tahu adiknya itu sangat takut hal-hal mistis, melebihi dirinya malah.
Tapi dia sangat berani nonton film atau drama yang hantu-hantu. Asal yang ditonton bukan pocong atau kuntilanak, kata (Namakamu).
Sebenernya ini authornya sih, bhak!

Makanya (Namakamu) kalo nonton film hantu tuh yang luar Negeri-an lah. Seperti film Barat, Korea, Jepang, Thailand. Karena hantu sana pakaiannya kebanyakan masih pakaian biasa, enggak Indonesia yang kebanyakan ya hantu nya pocong sama kuntilanak pakaiannya pada putih-putih, diiket gitu kan serem.
Ini authornya lagi, wkwk.

Lagian pemainnya juga kadang pake pakaiannya sexy-sexy banget yang mengakibatkan zina mata. Hello itu film setan yes bukan film musim panas.

Oke lanjut ke mereka.

"Paling kamu nonton begituan ntar nggak bisa tidur."

Iqbaal melirik (Namakamu) yang masih serius itu dengan tatapan mengejek.

[1] Dear Moon || IDR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang