22. Apa Lagi Ini?

4K 370 25
                                    

***

"Jakku seulpeohajima"
Sonkkok jabeunchae nal manjyeojumyeoDdaseuhi nal gamjjajuneyo.

"Berhentilah bersedih"
Ia memegang tanganku, menyentuhku dan memberiku pelukan hangat.

Kim Ah Joong - 별
(Bintang)

***

Pagi hari yang sejuk, deburan ombak pantai menyapu pasir yang belum mengering. Angin pantai menerpa lembut kaki telanjang dua lelaki ini.

Mereka duduk memandang langsung ke arah pantai. Duduk dibawah payung rainbow besar dengan hanya beralaskan tikar yang lebar.

"Makanan datanggggg!"

Dari arah belakang terlihat seorang gadis berlari dengan menenteng kantong keresek dikedua tangannya. Dengan memakai rok panjang, kaos panjang berwarna peach, kerudung, dan tak lupa kacamata hitam bulat bertengger di puncak keningnya. Sangat simple.

"Wihhhh, enak nih."

Kiki segera membuka kantong plastik itu dan langsung menyantap makanan yang tadi (Namakamu) beli. Sama hal nya dengan Iqbaal dan (Namakamu).

(Namakamu) beranjak untuk duduk diantaraIqbaal dan Kiki. Ditengah-tengah mereka. Menikmati makanannya sambil menyandarkan kepalanya pada pundak Iqbaal.

"Seneng?"

(Namakamu) menoleh ke arah Kiki yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Banget nget nget!!"

"Kak Ale tuh jarang ngajak (Namakamu) piknik Bang." Ucapnya cemberut beralih bersandar dipundak Kiki memandang Iqbaal sinis.

Iqbaal yang ditatap sinis oleh adiknya hanya mengerutkan keningnya.

"Ya..kamu nggak pernah minta."

"Seharusnya tau dong keinginan adiknya. Dasar nggak peka!"

"Apa kamu bilang? Coba ulangin sekali lagi?"

(Namakamu) mendekatkan wajahnya ke telinga Iqbaal.

"Nggak-pe-ka."

"Ohh nggak peka ya? Oke, rasain nih."

"Hahahaha kak Ale..haha kak Ale stop ah! Hahahaha Abang tolongin akuuuu, hhh hahaha."

(Namakamu) terbahak saat Iqbaal menggelitiki perutnya, bahkan posisinya sampe tiduran di atas tikar. Kiki yang melihat itu hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya.

"Udah ahhh, adek capek, hhh, hhh..."

(Namakamu) mengatur nafasnya yang terengah itu. Mengusap ujung matanya yang tadi mengeluarkan air saking lamanya tertawa.

Iqbaal mengakhiri gelitikannya pada perut adiknya. Menegapkan badannya dan duduk kembali. Menatap adiknya dengan mengangkat alisnya dan tersenyum remeh.

"Dasar kak Ale jelek."

"Apa?!"

"AAAAA!!"

(Namakamu) berlari meninggalkan tempat berteduh mereka. Iqbaal berlari mengejar (Namakamu) yang sudah jauh mendahuluinya. Mereka berlari kejar-kejaran di bibir pantai.

"Ayo sini adek nggak takut! Wlee!"
(Namakamu) menghentikan larinya menghadap belakang dan menjulurkan lidahnya ke arah Iqbaal.

"Awas ya kamu! Kena, habis sama kak Ale!"

[1] Dear Moon || IDR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang