7. Senyum Lembutnya

4.4K 391 1
                                    


Sarangin deut anin deut
(Rasanya seperti cinta)
Nareul anajwo gomineobsi
(Jika kamu tidak yakin)
Gaseumi ttwindamyeon sarangi maja
(Peluklah aku tanpa perlu khawatir)

Baek Ah Yeon - 사랑인 듯 아닌 듯
(A Lot Like Love)


***



"A B...J K L M N O P!!"

"POT BUNGA!!"

"P..PETI MATI!!"

"PISTOL!!"

"P P P....POCONG!!!!"

"APASIH BAS! ITU BUKAN BENDA KALI!!"

"YA..KALO UDAH DI DALAM KUBUR KAN UDAH JADI BENDA MATI."

"SERAH DEH SERAH!!"

"Lanjut."

"A B C...H I J K!!"

"KERIKIL!!"

"KUNCI!!"

"Mmmm, KARUNG KARUNG!!"

"K K K K....... HAA KUTANG!!"

"BASTIAN!! LO NGOMONG GITUAN KERAS AMAT SI!!"

Alwan langsung menonyor kepala Bastian dan Bastian hanya mengaduh sakit sambil mengelus-elus kepalanya itu.

Mereka saat ini tengah bermain permainan ABC lima dasar. Ada Alwan, Karel, Bastian dan juga satu lagi Nasim.

Sebenernya Nasim ogah ikut mereka. Tapi karena paksaan Bastian dia akhirnya ikut. Nasim tahu bagaimana jika dia bergabung dengan Alwan and geng, pasti nggak akan bener. Mereka semua kan nggak waras. Terbukti jawaban terakhir Bastian tadi yang sukses membuat kaum perempuan dikelas XI MIA 2 menatapnya tajam.

Bastian hanya tersenyum kikuk sambil memandang satu persatu para perempuan itu yang masih menatapnya tajam.

"BASTIAN MESUMM!!"

"EH ENGGAK NAM! GUE KAN REFLEKS!!"

"TETEP AJA!!"

"Iya Bas, tadi gue liat sebelum lo jawab lo sekilas ngelirik ke arah dada nya Namira. Iya kan? Ngaku deh lo!"

Ucap Karel memojokkan Bastian sambil terkekeh.

"Eh nggak nggak!! Apaan sih! Ya..gue kan tadi liat Namira ya..gue refleks deh jawab itu."

Bastian menggaruk-garuk rambutnya yang tak gatal sambil memandang Namira dengan takut, karena Namira saat ini terlihat seperti banteng yang kepalanya sudah mengepul.

"BASTIAAAAANNNNNNNNN!!!!"

Namira bangkit dari duduknya dan mengejar Bastian yang sudah berlari terlebih dahulu memutari kelas.
Akhirnya mereka berlari memutari bangku-bangku yang ada dikelas.

"Hahahaha anjir tuh si Bastian, pasti abis tuh sama Namira. Hahaha"

Salsha tertawa terbahak-bahak melihat muka Bastian tadi yang sudah seperti maling yang tertangkap basah.

"Gila aja tuh si Bastian, masa jawabnya itu, nggak ada benda lain apa? Hahaha." Tambah (Namakamu) yang saat ini duduk dengan Dianty di bangku Dianty.

Alwan, Karel dan Nasim hanya memandang Bastian dan Namira yang sedang kejar-kejaran itu dengan tertawa terbahak bahak juga.

"Rasain lo Bas! Makanya kalo ngomong tuh disaring dulu hahaha."

"Sialan lo! Bantuin gue dong! Hhh, gue dikejar badak!!"

[1] Dear Moon || IDR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang