'Kebahagiaanku ada padamu. Dan kesempurnaanku datang dari kalian. I love you.'
***
Keindahan Tokyo pada malam hari memang sangat cantik. Apalagi dapat melihat langsung menara Tokyo didepan mata. Ah, rasanya seperti mimpi.Wanita itu masih setia memandangi keindahan didepannya, menara yang tepat berhadapan dengan jendela kamar hotelnya.
Meskipun hari ini salju dengan derasnya turun, tak membuat wanita yang berdiri di dekat jendela itu untuk menjauhi jendela yang terbuka kacanya. Dia masih ingin memandangi kota dibawah sana yang masih terlihat indah meskipun hampir semua serba putih.
"Sayang, kamu ngapain disana?"
Wanita itu menolehkan wajahnya sejenak sambil melemparkan senyum hangatnya kepada seseorang dibelakang sana.
"Kamu disitu dari tadi, dingin, nggak baik buat bayi kita loh."
Kemudian pria itu mendekat ke arah gadisnya, ehm ralat, wanitanya. Wanita itu merasakan ada yang memeluknya dari belakang, mengelus perutnya yang mulai membuncit.
"Enak tau Baal, dingin."
Pria itu menoleh sekilas lalu terkekeh sejenak.
"Dingin enak kamu bilang? Bandel ya kamu."
Wanita itu ikut terkekeh. Memang sangat dingin dia rasakan, namun entah mengapa dia masih ingin terus berada disini, didekat jendela yang terbuka.
"Atau.. Kamu pengen banget aku peluk ya, makanya dingin-dinginan kayak gini? Hm?"
Pria itu semakin mengeratkan pelukannya kepada sang wanita, membuat empunya merasa sedikit sesak.
"Ih apasih kamu tuh."
Pria itu membalikkan tubuh sang wanita, lalu menatapnya dalam sambil tersenyum hangat.
"Udah yuk, tutup jendelanya, kita tidur, nggak baik buat bayi kita sayang."
Wanita itu mengangguk sambil menampilkan senyum manisnya kepada pria dihadapannya.
"Lagian kita harus banyak istirahat, besok kan kita udah harus pulang ke Indonesia, aku yakin di pesawat nanti tidur kita nggak akan nyaman, kayak pas kita berangkat kesini. Kamu masih inget kan?"
Ya, hari ini memang hari terakhir mereka berada di Jepang. Setelah satu minggu lamanya mereka menetap di salah satu hotel mewah disana. Iqbaal dan (Namakamu), mereka memutuskan ke Jepang karena Iqbaal ada salah satu tugas pekerjaan disana. Sebagai CEO perusahaannya.
Sebenarnya, Iqbaal sudah melarang (Namakamu) untuk ikut, karena dia tahu, Jepang saat ini memang sedang turun salju, kasihan wanita itu.
Tetapi (Namakamu) tetap keukuh meminta ikut, dikarenakan dia ingin mengunjungi Negara yang rencananya dulu akan ditinggali oleh saudaranya, sebelum saudaranya pergi meninggalkannya. Dan niat lain juga (Namakamu) ingin mengunjungi Tantenya, seseorang yang pertama kali dia temui dulu, satu minggu setelah pemakaman Dianty di Indonesia. Dan sekarang rencanaya dia akan mengunjunginya lagi.
(Namakamu) menganggukkan kepalanya pertanda meng'iyakan perkataan Iqbaal. Iqbaal kembali mengulum senyum manis, lalu mencium kening (Namakamu), beralih ke kedua pipi wanita itu, lalu hidung mancung wanita itu, dan berakhir dibibir.
Meskipun semua dalam tempo waktu yang sebentar, namun (Namakamu) bisa merasakan bahwa Iqbaal sangat mencintainya. Begitupun dengannya.
***
"Sayang? Cepetan dong aku udah laper tau!" kerasnya sedikit ketika seseorang yang ditunggu belum juga mengantarkan makanan ke meja makan.
"Bentaran dong, kamu mah nggak sabaran banget!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Dear Moon || IDR ✔
FanfictionSama-sama mencari seseorang untuk dicintai, agar cinta itu tidak terus tumbuh diantara mereka yang memang 'bersaudara'. Namun pasti akan ada yang tersakiti. Disini, ada banyak pihak yang tersakiti dan akhirnya memilih untuk mengalah. "Kau tahu bah...