'Kalo ada orang yang nggak suka sama penampilan gue, ya gue sih cuma bisa bilang.
Sorry, gue tampil apa yang pengin gue tampilin bukan apa yang pengin lo liat.'(Itu Copas)
***
Cuaca siang ini sangat panas. Suasana di kelas XII MIA 1 juga sedang ramai sendiri. Ya hari ini mereka pelajaran kosong.
Ada yang ngobrol, main ular tangga, main game di laptop, membaca, semua sibuk dengan aktivitas masing-masing.
Sama halnya dengan Aldi. Dia sedang asik ber-chat ria dengan adik dari sahabatnya. Siapa lagi kalau bukan (Namakamu).
Beberapa hari lalu (Namakamu) menyetujui ajakan Aldi untuk pergi ke PIM menemani Aldi. Dan Aldi memutuskan untuk pergi pulang sekolah nanti. Dan (Namakamu)-pun menyetujuinya. Meski harus berpamitan dulu dengan Iqbaal.
Terlihat Aldi yang sedang senyum-senyum sendiri itu sambil terus memandang ponselnya. Hal itu membuat Iqbaal yang sedang berjalan ke arahnya mengerutkan keningnya. Jarang sekali Aldi tersenyum seperti itu.
Iqbaal duduk di bangkunya, disamping Aldi. Sepertinya Aldi belum menyadari keberadaan Iqbaal. Iqbaal sedikit melirik ponsel Aldi, tetapi tidak terlihat dengan jelas.
"Woy!"
Iqbaal berteriak tepat di telinga Aldi. Membuat Aldi terlonjak kaget lalu menatap ke samping.
"Apaan sih Baal!"
"Ya gue daritadi duduk disini lo nggak nyadar."
"Sorry, sengaja." Ucap Aldi enteng lalu kembali beralih ke layar ponselnya.
"Sialan lo Al."
"Btw, lagi ngapain sih? Sok sibuk amat."
Tanya Iqbaal sambil merapikan bukunya yang sedikit berserakan di atas meja. Ya, setelah berakhir pelajaran tadi dia langsung pergi ke toilet dan belum sempat merapikan buku-bukunya.
"Lagi chat-an."
"Sama?"
"Adek lo."
Perkataan Aldi beberapa detik lalu mampu membuat Iqbaal menolehkan wajahnya menatap Aldi dari samping.
Aldi yang menyadari di tatap seperti itu oleh Iqbaal langsung saja menoleh menatap Iqbaal juga. Aldi mengangkat kedua alisnya.
"Kenapa?"
Iqbaal terkesiap dan membuang muka dengan tersenyum kikuk.
"Nggak papa."
Singkat Iqbaal yang mampu membuat Aldi semakin menatapnya intens.
***
Tak terasa bell istirahat kedua sudah berbunyi. Semua siswa berhambur untuk memenuhi kantin. Sama halnya suasana di kelas XI MIA 2 ini. Terlihat hanya tertinggal beberapa orang yang masih ada didalam kelas.
"(Namakamu) kantin yuk?"
(Namakamu) hanya mengangguk menanggapi ucapan Salsha, kemudian mereka berdua beranjak dari tempat duduk mereka lalu menatap Namira dan Dianty yang masih setia duduk itu.
"Nam Dant, kantin gak?"
Namira dan Dianty menoleh ke arah Salsha yang bertanya. Mereka menggelengkan kepalanya bersamaan.
"Nitip aja deh."
"Gue juga."
"Yaudah lo nitip sama gue biar Dianty sama (Namakamu)."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Dear Moon || IDR ✔
FanfictionSama-sama mencari seseorang untuk dicintai, agar cinta itu tidak terus tumbuh diantara mereka yang memang 'bersaudara'. Namun pasti akan ada yang tersakiti. Disini, ada banyak pihak yang tersakiti dan akhirnya memilih untuk mengalah. "Kau tahu bah...