1 Jam lamanya Jimin menundukan kepalanya rasanya ingin menangis menjerit saat semua member, Manager, dan Staf memarahi lalu membentak Jimin dengan Kasar.
Jimin tetap diam menunduk dan tidak berani menatap mereka, ingin sekali dia mendapat senderan dari Suga tapi kali ini Suga ada dipihak yang lain.
Terkadang bila ada masalah sekecil apapun Jimin selalu Bercerita Pada Suga, walaupun sifat Suga memang dingin tapi ia selalu mau mendengarkan curhatan Jimin.
"Yasudah kita kembali dulu ke Perusahaan. Ingat ya Jangan sampai PD-nim tau tentang hal ini" Jelas Jae Kim sebelum meninggalkan Dorm Bangtan.
Semua member menatap benci ke arah Jimin, terutama Jin yang masih tidak menyangka kalau Jimin seperti itu.
Perlahan-lahan mereka meninggalkan Jimin di Ruang keluarga, kini tinggal Suga dan Jimin disana, mereka terlinhat canggung.
"Suga hyung~"
"Diam kau! Aku sebagai Teman dekatmu merasa sangat malu!" Suga berlalu pergi meninggalkan Jimin sendirian di Ruang keluarga.
Air mata Jimin mulai menetes yang kemudian menjadi tangis, ia memegang Dadanya rasa sesak membuat dirinya terbatuk-batuk.
"Kenapa kalian jadi benci padaku. Jujur saja bukan aku yang melakukannya. Hikss.. hikss.." Batin Jimin.
Jimin merapihkan meja makan, mencuci piring lalu menuju kamar untuk membereskan Lemarinya. Dengan air mata yang masih mengalir ia melipat bajunya, perasaannya kini melenjit kacau.
J-Hope tidak peduli akan apa yang terjadi pada teman sekamarnya, ia menutup dirinya dengan selimut berusaha tidak mau melihat Jimin yang sedang merapihkan pakaianya.
***
Suga memandang langit atap kamarnya, dipikirannya terbesir bayangan Jimin.
"Kenapa Jimin melakukan semua ini" Pikir Suga, ia masih tidak menyangka pada Jimin
"Yaak~ Suga kau belum tidur?" Jin membuyarkan lamunan Suga.
"Aku masih memikirkan jimin" Jawab Suga.
"Sudahlah anak pencuri seperti dia abaikan saja, aku sudah merasa membencinya" kata Jin, Suga tidak menjawab dan langsung menarik selimutnya untuk tidur.
"Aku hanya aneh saja, mana mungkin juga orang seperti Jimin mencuri. Bisa saja ia membeli barang tersebut kan"
Pagi itu seperti biasa Jimin bangun pagi dan membangunkan member lainnya.
"Hope hyung ir~" belum juga Jimin menyelesaikan perkataanya, J-Hope malah semakin menutupi wajahnya dengan selimut.
"Baiklah aku akan bangunkan Jin hyung dulu" Jimin meninggalkan kamar dan menuju kamar Jin.
"Jin hyung ireona. Kita buatkan Sarapan pagi ya~" Ajak Jimin.
"Masak saja sendiri" Ucap Jin dengan Nada Tinggi bercampur serak.
"Suga hyung, ppali Ireona?" Jimin membangunkan Suga dengan hati-hati.
"DIAM!" Dengan sekali berkata Jimin langsung meninggalkan kamar Suga.
Jimin menuju kamar Jungkook berharap saja si maknae itu bisa dibangunkan.
"Jeon Jungkook sudah jam 07:35 pagi Ireona, Iroena~" saat Jimin akan menyentuh Jungkook, sebuah tamparan melayang pada wajah Jimin.
Plakk..
Jungkook menepis tangan Jimin dengan Kerasnya, Membuat Jimin mengaduh kesakitan.
"Kenapa kamu kasar padaku Jungkook, aku bermaksud membangunkanmu"
"DIAM, jangan ganggu tidurku" bentak Jungkook, perkataan Jungkook membuat Jimin sakit hati.
"Namjoon hyung~" baru saja Jimin memanggil tapi Namjoon sudah mengusirnya.
"Pergi dari Kamarku, menganggu orang saja" Bentak Namjoon.
"Tapi ini sudah pagi hyung" Balas Jimin.
"Yaak~ Sudah kubilang pergi dari kamarku. Pergi" Namjoon menutup kepalanya dengan selimut.
Jimin meninggalkan kamar Namjoon dengan berat hati, Baru kali ini semua member tidak ingin dibangunkan apalagi setelah dibangunkan malah dibalas dengan bentakan.
Jin keluar dari kamarnya menuju Dapur, tak lama J-Hope pun ikut keluar Juga menuju Toilet.
"Jin hyung aku bantu Ya~ " Kata Jimin dengan senyum semangat.
"Tidak Usah! Kau buat sarapan sendiri saja" Jin berlalu meninggalakan Jimin ke ruang keluarga.
Jimin menunduk air matanya menitih kembali, entah apa yang harus ia lakukan lagi. Semua cara yang menurutnya baik, tidak mempan dan maah semakin disalahkan.
Karena takut Jin kesal kembali padanya, Jimin membuat sarapan untuknya sendiri. Ia hanya memasak Ramen Goreng ditambah sosis goreng.
Jimin tahu bila daging yang ada di kulkas masih utuh dalam plastik, ia hanya tidak mau memakannya sendiri kecuali dimakan bersama member yang lain.
Jimin melirik ponselnya yang bergetar Namja Dongsaeng Jimin yang bernama Park Jihyun mengirimnya pesan.
~Jihyun~
Hyung apa kabar? kapan Hyung bisa main kemari?
Jimin tersenyum dia sangat menyayangi Dongsaengnya itu. Beberapa detik kemudian Jimin telah membalas pesan dari Jihyun.
~Jimin~
2 bulan lagi Semua member Bangtan Boleh Cuti bersama. Aku akan pulang segera.
Jimin memegang perutnya, rasa sakit menyerangnya kembali, membuat ia meremas perutnya. Rasa sakitnya seperti ingin buang air besar ditambah perut yang dililit tali.
Jin yang melihat Jimin seperti itu hanya geleng-geleng kepala.
"Suruh siapa sarapan pagi dengan Ramen. Hhhh~"Gumam Jin.
NEXT👉
KAMU SEDANG MEMBACA
JIMIN, You Are Not Alone[REVISI]
Fiksi PenggemarBarang-barang Member hilang karena di Curi oleh Jimin? "Jimin pembawa sial" "Jimin hanya berpura-pura baik di hadapan kita"