Part 32

4.9K 424 12
                                    

"Hyung aku hanya bisa mengantarkan hyung sampai depan Dorm"Ucap Jihyun.

"Ne,  Gwenchana.  Pulang sajalah besok kau sebagai BackDancer harus ikut ke Nagoya juga kan"Kata Jimin.

"Ne,  hyung.  Aku akan mengabarimu lagi nanti lewat Line"Jihyun pun berpamitan dengan Jimin.

Pelan-pelan Jimin membukakan Pintu Dorm,  ia melirik Jam Arlojinya sudah pukul 08:00 PM.  Apa jadinya member Bangtan akan berpikiran Negatif terhadapnya.

"YAAK~"Teriak Taehyung membentak Jimin yang baru datang.

Semua member sudah berkumpul di Ruang Keluarga.  Jin dan Namjoon mengkempalkan kedua tangan.

"Haruskah aku mengirimmu kepenjara lagi"Ancam Namjoon.

"Mian hyung,  aku takkan melakukannya kembali"Ucap Jimin menunduk.

"Hhhh~selalu saja seperti itu. Ini yang terakhir kali aku memaafkanmu, sekarang pergi kekamarmu"Kata Jin dengan nada membentak.

Jungkook akan menyusul Jimin tapi Tangannya ditarik Suga.

"Biarkan dia sendiri dulu"Bisik Suga.

Jimin berjalan dengan lemas Kepalanya sangat pening sekarang, ia harus mengemas pakaian yang akan dibawa ke Nagoya nanti. Antara senang, sedih, dan khawatir yang dirasakan Jimin sekarang.
Senang karena ia bisa berkumpul kembali dengan member Bangtan, Sedih karena member Bangtan masih bersikap Dingin terhadapnya, Dan Khawatir bila Sakitnya mendadak Kambuh.

"Kenapa akhir-akhir  ini sakitku menambah parah saja"Gumam Jimin.

Ia merasakan sakitnya datang dari kepala dan Keluar dari hidung. Jimin mimisan berat, ia sangat panik bila member lain akan melihatnya. Buru-buru Jimin membersihkan Cairan Kental yang masih keluar dari hidung Jimin.

"Kenapa Darahnya semakin banyak saja"Ucap Jimin yang sudah habis1 kaos.

Taehyung membukakan pintu kamarnya, Jimin segera membelakangi Taehyung dan menutup hidungnya.

Taehyung melirik sinis kearah Jimin.

"Aigoo~ kumohon hentikan Darah yang terus keluar dari hidungku ini"Batin Jimin.

Jimin menyimpan Kaosnya yang terkena banyak darah. Ia tahu mungkin hidupnya takkan lama lagi tapi Jimin ingin membahagiakan Member Bangtan terutama Dongsaengnya Jihyun.

Ia tidak berani melirik ke arah taehyung dengan keadaan hahah yang pucat,  ingin sekali ia merayakan Ulang Tahun Taehyung esok. Tapi apa yang harus ia beli sedangkan barang-barang Taehyung bermerek Gucci semua.

"Taehyungie~"Panggil J-Hope.

"Ne"

"Kemarilah kita makan Sup Rumput laut buatan Jin Hyung"Teriak J-Hope.

Taehyung pun berjalan tanpa memperdulikan Jimin. Tapi Jimin sendiri tidak merasa lapar, melihat Member Bangtan saja ia sudah bahagia.

Perasaan sedih pun terurai di benak Jimin, ia ingin sekali bisa membuat member Bangtan bahagia. Tapi kemarahan, dan kekesalan yang selalu didapatkan Jimin saat dirinya bersama member Bangtan.

Pagi itu mereka sudah bersiap-siap untuk pergi ke Incheon, penerbangan ke Nagayo hanya memerlukan waktu 2 jam.

Jimin duduk sendiri di bangku pesawat,  ia menatap awan-awan di balik jendela pesawat. Timbullah keinginannya sekarang, walaupun entah sampai kapan Jimin akan merahasiakan penyakitnya ke Member lain yang akhirnya akan ketahuan juga.

"Andai saja aku bisa hidup 3 tahun kedepan, aku ingin menjadi Member yang baik bagi Bangtan Sonyeondan"Batin Jimin.

Hampir 3 Jam sekali Penyakit Jimin kambuh dengan sendirinya. Perut yang mulai menyerangnya, Kepala pening, ditambah matanya yang agak buram. Jimin menahan rasa Sakitnya, ia mengambil 4 butir obat pil diakuinya lalu memakannya dengan keringat dingin yang membasahi tubuhnya.

Ingin sekali Jimin berteriak sakit yang dideritanya seperti perut yang ditusuk ratusan pisau, dan beberapa Batu yang memukul kepala Jimin.

Karena tidak kuat menahan lagi, akhirnya Jimin pingsan dengan keadaan Tangan memegang perutnya.

Jin melirik Jimin yang kelihatannya sedang tertidur pulas.

"Tidur Jam berapa dia semalam"Tanya Jin pada dirinya sendiri.

Suga menghela napas dipikirannya hanya ada Jimin yang duduk sendiri di bangku belakang.

.
.

Jihyun melirik jam arloji pemberian hyungnya, 30 menit lagi mereka akan sampai di Nagoya. Jihyun ingin segera sampai dan bertemu dengan Jimin, perasaannya mulai tidak enak.

20 menit

10 menit

5 menit

Dan sampailah mereka di Airport, Jihyun membawa Ranselnya dan mulai mencari Sosok hyungnya itu.

Jin melewati Jihyun tanpa meliriknya. Ada perasaan benci di benak Jihyun tapi ia selalu ingat perkataan hyungnya untuk tidak membenci seseorang.

"Jin hyung~"panggil Jihyun.

"Oyah, hyungmu masih di pesawat dia sudah sekali dibangunkan"Ucap Jin kemudian berlalu meninggalkan Jihyun.

Dengan perasaan panik Jihyun menyusul hyungnya ia takut ada hal yang tidak diinginkan olehnya.

Tapi Jimin baru saja turun dari pesawat dengan mata merahnya.

"Jimin hyung aku khawatir padamu, kau baik-baik saja kan"Ucap Jihyun.

"Ne, hyunie aku tadi hanya tertidur''Kata Jimin ia tidak ingin Jihyun akan semakin khawatir padanya.

Sebenarnya Jimin mengalami Kesulitan untuk tidur malam akhir-akhir ini dan setiap hari penyalurnya akan datang sampai 4 kali, sedangkan Jimin belum menembus Obatnya lagi.

JIMIN, You Are Not Alone[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang