Part 34

4.6K 400 19
                                    

Wahana pun berakhir, Taehyung dan Jin telah turun begitu juga dengan Jimin. Tapi wajahnya tidak menandakan ekspresi Kaget ataupun senang, melainkan pandangan kosong yang ia ekspresikan.

Taehyung dan Jin tidak peduli dengan Jimin karena mereka tahu bahwa Jimin sebenarnya menikmati Wahana tersebut tapi ia pura-pura diam karena ia pikir pasti Jimin mau mempermainkan Jin dan Taehyung.

2 tahun silam juga pernah BTS berlibur ketempat bermain dan Jimin Merasa letih dan akan pingsan tapi itu semua hanyalah Akting dia untuk tidak mengikuti Wahana tersebut.

Jadi Taehyung dan Jin tidak ingin terkena tipu belaka dari Jimin lagi.

"Jin hyung ayo naik Wahana selanjutnya"Tunjuk Taehyung pada permainan Histeria.

Jimin bukan tidak ingin mengikuti Permainan tersebut tapi ia sedang sakit, sehingga Jimin takut Penyakitnya akan Kambuh dengan sangat menyakitkan.

"YAAK KENAPA KAU DIAM SAJA AYO CEPAT"Teriak Taehyung pada Jimin.

Ingin sekali Jimin menolak ajakan tersebut tapi ia tidak ingin menyia-nyiakan selagi Jimin masih hidup dan bisa berjalan.

"Jin hyung setelah ini aku tidak akan mengikuti permainannya lagi boleh kan"Ucap Jimin.

"BigHit membayar semua ini hanya untuk menyenangkan Bangtan, tapi kau malah ingin membuat suasana tersebut menjadi kacau"Bentak Jin.

"Ne, Mianhae Hyung"Jimin akhirnya mengikuti Wahana Histeria.

Dokter Joo Won pernah mengatakan agar ia tidak boleh melakukan sesuatu yang membuat dirinya terkejut, karena takut Akan berdampak pada saraf Otaknya.

Jimin tetap memegang Dadanya yang merasa berdetak dengan tidak beraturan. Kepalanya mulai pusing penglihatan nya juga mulai buram. Saat Jimin akan terjatuh untung saja Histeria Telah berakhir sehingga ia bisa sadar kembali.

Jimin berjalan dan duduk di Taman Dengan wajah pucat, seseorang yang duduk di sebelah Jimin menatapnya dengan Khawatir.

"Gwenchana~ wajahmu terlihat pucat"Tanya Yeoja yang sudah berumur ternyata orang Korea juga.

"Ne. Aku hanya masih kaget dengan Wahana tersebut jadi aku Pucat seperti ini"Ucap Jimin dengan bohongnya.

Jimin tahu berbohong kepada Yeoja yang lebih tua sama saja ia berbohong pada Eommanya sendiri tapi apa boleh buat ia tidak ingin penyakitnya tersebar luas.

.
.

Jihyun mencari Jimin di Sekitar tempat Bermain ia takut hyungnya akan kambuh dengan tiba-tiba-tiba. Ponsel Jimin tidak aktif ia menanyakan Pada Jungkook tentang dimana keberadaan Jimin, tapi Jungkook hanya memberi tahu bahwa Jimin bersama Taehyung dan Jin.

Dengan keadaan Sangat Khawatir Jihyun mencari Jimin dengan tetesan air mata.

"Hyung kau dimana? "Gumam Jihyun.

Taehyung dan Jin melintasi Jihyun yang sedang duduk di Dekat Pohon tapi ya tidak melihat Jimin bersama mereka.

"Mian Jin Hyung. Mana Jimin hyung? "Tanya Jihyun.

"Hhhhh~ kemana lagi anak itu"Gerutu Jin.

"Cari saja, kurasa dia menaiki Histeria lagi hahaha!"Taehyung dan Jin tertawa membuat Jihyun Geram dibuatnya.

"Lihat saja nanti bila Hyungku terjadi Apa-apa takkan kubiarkan kalian menyakiti Hyungku lagi"Batin Jihyun dengan Emosi yang ia tahan.

Ternyata tidak jauh dari tempat Histeria, Jimin sedang bercakap-cakap dengan Yeoja tua.

"Jimin hyung"panggil Jihyun dengan senang ia bertemu dengan hyungnya lagi.

Jihyun pun menarik lengan hyungnya dan membawanya ke tempat yang agak sepi.

"Hyung aku mengkhawatirkanmu"Ucap Jihyun.

"Tapi tidak denganku"Ketus Jimin.

"Wae hyung? "Jihyun mengkerutkan keningnya.

"Hyung tahu bila hyung mati, mungkin itu cara yang lebih baik"Kata Jimin.

"Tapi Hyung jangan menyerah dengan penyakitmu. kau masih bisa sembuh"Jihyun tetap menyemangati Hyungnya.

"Bila Hyung Mati tidak ada member yang akan membenci Hyung lagi, hyung sudah cukup lelah dengan semua Hidup yang menyiksa hyung. Hyung hanya Orang yang mungkin menyusahkan bagi member lain dan tidak bisa menjadi Orang yang baik. Dengan begini Hyung bisa tenang dan tidak ada orang yang akan menyakitimu juga. Hyung tahu beberapa Bulan lagi hyung akan menghadapi Tuh*n. Hyung tidak ingin Berlama-lama dengan penyakit yang mengerikan ini, hyung tidak ingin tersiksa lebih lama. Hyung sudah berhenti semangat dalam hidup. Mati adalah jalan terbaik dari pada hidup dipenuhi beban berat"

Jelas Jimin yang kemudian pergi meninggalkan Jihyun dengan perkataan masih tersaring di otak Sang Dongsaeng.

.
.
.
.

NEXT👉

Jangan lupa VoMent 👇untuk lebih lanjut follow @ssarahdy
,#kamsamnida

JIMIN, You Are Not Alone[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang