Part 59...

6.9K 384 13
                                    

"Jimin hyung,?"panggil Jungkook.

Jimin menolehkan kepala tanpa ada jawaban.

"Apa yang sedang kau lakukan disini"Tanya Jungkook pada Jimin yang sedang sibuk menulis di bukunya.

"Hanya mengambar saja"Jawab Jimin singkat.

"Boleh aku lihat?"Pinta Jungkook, tapi Jimin tetap diam.

Entah kenapa akhir-akhir ini Jimin selalu berdiam diri, dan tidak jarang sekali berbicara. Membuat Jungkook tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tapi Jungkook tidak ingin menyerah.

Jimin berjalan meninggalkan Jungkook di kursi keluarga tanpa berkata apa-apa. Seakan Jungkook tidak ada dihadapannya.

"Hyung~"Panggil Jungkook, tapi Jimin tetap meneruskan jalannya.

Ia melewati J-Hope yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Yaak~ yaak~"Teriak J-Hope pada Jimin. Tapi ia diabaikan.

Ya, malam ini Jimin sedang ingin berdiam diri, ia sedang tidak ingin berbicara apapun dulu. Bahkan ia tidak peduli bangtan lain akan menganggapnya apa.

"KAU TULI ATAU BUDEG"Teriak J-Hope.

Tapi tetap saja Jimin tak memperdulikannya.

Plung..

J-Hope melemparkan buku tebalnya ke arah Dada jimin.

Jimin hanya melirik dan menarik selimutnya.

"Dasar manusia yang tidak tahu diri"Kedus J-Hope menyerah.

JIMIN POV

Hhhhh~ haruskah aku seperti ini, agar mereka tidak merasa sakit bila kehilanganku nanti. Aku tahu sikapku ini sangatlah bodoh bahkan sangat bodoh sekali. Aku ingin mereka nantinya bisa menerima bila nanti aku tiada, hhh~ tapi apakah mungkin bisa ?

Setiap hari  yang dikatakan J-Hope hyung hanyalah Pabo, Damn, Shit. Hhh~ apa mereka juga tidak lelah membuliku seperti ini, apa memang aku sangat pantas seperti ini.

Oh tuhan, akhirilah hidupku ini, setiap detik Urat nadiku berdenyut dengan cepat bahkan itu sangatlah sakit. Aku ingin mati saja, aku tidak kuat dengan cobaanmu ini, aku menyerah tuhan.

Biarpun mungkin aku harus menanggung resikonya, meninggalkan Keluargaku, Bangtan serta semua impianku yang susah payah kudapatkan  ini.

Kuingin kembali kemasa yang lalu. Bahagianya aku saat bersama mereka.

Dugg..

Taehyung menendang Lemari kayu milikku, membuatku kaget serta ingin marah. Entah kenapa akhir-akhir ini aku sangat ingin menunjukan emosiku.

"Yaak~ kau?"Kata Taehyung dengan mata sinisnya.

Ah, sudah berhentilah kalian memarahiku. Apa mulut kalian tidak lelah setiap saat mengeluarkan kata-kata kasar, dan kaki tangan kalian yang sering digunakan untuk memukul, menendang, melempar. APA SEMUA ITU TIDAK PUAS !

"Cihh, ternyata J-Hope hyung benar kau kali ini sangatlah Pabo, dan Tuli"Ucapnya lagi.

Aigooo~ mulutmu itu Taehyungie, kenapa kau seperti ini.

"YAAKK~"Teriak Taehyung dengan suara lantangnya.

"MWO?"

Aku tak kalah lantang darinya.

"Hhhh~ kupikir kau Bisu. Cihh~"

"Sudahlah aku tidak ingin berdebat denganmu"

"Aku bukan ingin berdebat denganmu, tapi aku hanya BERTANYA DAN KAU MENGABAIKAN SEOLAH KAU TULI DAN BISU"Bentak Taehyung.

Aku hanya terdiam lalu menarik selimutku kembali.

"Kau MANUSIA PABO YANG PERNAH ADA"

BUGG...

PLANGG..

BRUKK..

taehyung menendang dan melemparkan barang yang ada disekitarnya. Aku hanya bisa terdiam dan menangis dibawah selimut, Sakit dan sedih saat ini.

"Manusia sepertimu layaknya tinggal di bawah Jembatan"Ketus Taehyung.

Jembatan ? Dibawah Jembatan ? Hhh~ sudahlah. Aku tidak ingin memikirkan apapun dulu.

Seketika Dada dan Napasku tertekan rasanya sangat sesak bahkan lebih sari sesak yang sebelumnya.

Tuhan, kumohon Tuhan !!!

Aku menahan sakitku, ingin sekali aku menjerit kesakitan dan menendang, meremas atau melemparkan apa saja demi melampiaskan sakitku. Akhirnya dengan terpaksa aku mengigit lenganku sendiri hingga menggeluarkan Darah, karena tidak tahan dengan Rasa Sakitnya.

Aku lupa tidak membawa obatku, aku meninggalkannya di ruangan Joo Won hyung.

Tuhan,, sakit sekaliii...

Author Pov :

Jungkook membuka kamar Jimin karena ia masih ingin membujuk hyungnya untuk sekedar berbicara dengannya.

"Jimin hyung~"Jungkook masuk ke kamar Jimin dan melihat Jimin yang terjatuh dilantai.

"Aigooo~ Jimin Huh hyung, ireona hyung. Hyung?"Jungkook menepuk kecil bahu Jimin.

Jungkook pun mengangkat Tubuh Jimin dan menidurkannya kembali.

"Hyung sadarlah"Lirih Jungkook.

Jungkook mengukur pergelangan tangan Jimin yang ternyata semakin kurus dan kecil.

Lalu Jungkook mencoba meletakkan tangannya ke leher Jimin dan menghitung denyut nadinya.

"Aigoooo~"Jungkook semakin khawatir

Jungkook menekan nomor ponsel Jihyun dan langsung menghubunginya dengan berbisik agar member lain tidak mendengar.

"Hyung tenanglah hyung"Jungkook hampir saja meneteskan air matanya.

Jungkook hampir saja berpikiran negatif, bahkan ia sesekali mengecek napas dan urat nadi Jimin.

"Hyung sadarlah~"Jungkook masih menguncangkan badan Jimin.

.
.

Jihyun berlari ke arah Dorm Bangtan dan menerobos masuk tanpa mengetuk pintu, membuat member lain yang berkumpul di ruangan keluarga terkejut.

"Yaaak~ apa-apaan ini, tidak ada sopannya"Teriak Namjoon.

Tapi Jihyun tidak memperdulikannya dan langsung masuk ke kamar Hyungnya.

"Hyungg~ hhh~ hyungg~"Jihyun tergesa-gesa hingga ia langsung memeluk hyungnya.

"Hyungg~ hikss.. kenapa badanmu sungguh di-ngin"Isak jihyun.

Jungkook yang ada disampingnya hanya bisa menangis.

Tanp pikir panjang lagi Jihyun menggendong Jimin dan langsung berlari disusul Jungkook.

Member lain pun merasa heran dan bertanya-tanya ada apa dan kenapa?

"Aigooo~"Suga pun langsung berlari menyusul Jungkook.

Tinggal ke-4 member yang masih heran ada apa dengan Jimin, dan apa yang membuat Jihyun menangis.

"Sudahlah jangan pikirkan Dia"Ucap J-Hope.

"Hhhh~ Sandiwara yang Bagus juga ya"Kata Jin.

"Cihh~ mungkin dia hanya akting untuk beralasan ijin tidak mengikuti Comeback Stage di inkigayo besok"Sambung taehyung.

"Harusnya dia bilang sejak dari awal bahwa ia tidak sangup menandatangani kontrak hhhh~ dan sekarang malah menyusahkan saja"J-Hope memutar bola matanya dan kembali dengan Game Onlinenya.





   N E X T ⏩⏩⏩⏩

JIMIN, You Are Not Alone[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang