2 Namja tersebut menyeret Jimin ke tempat yang lebih sepi dan menjatuhkannya tepat di kaki si Namja tersebut.
"Mian Hyung, apa salahku?"Jimin menggambarkan Ekspresi Takut.
"Anio~ aku hanya ingin kau menjadi anak buahku saja"kata Namja bertubuh penuh tato.
Jimin menggelengkan kepala.
"Ayolah kau hanya perlu menuruti perintahku saja"Ucapnya mengoda Jimin.
Jimin tetap menggeleng, ia kemudian mendorong ke-2 Namja tersebut dan langsung berlari.
"Si*l Awas kau!!"Geram Namja bertindik.
Jimin langsung menutup pintu penjara dengan keras. Ia kemudian menangis tersedu-sedu.
.
."Kenapa pirasatku tidak enak"Jungkook memegang Dadanya.
"Jungkook-ya"Panggil Taehyung.
"Ne hyung"
"Antar aku ke Supermarket ya"Ajak Taehyung.
"Baiklah"Ucap Jungkook Datar.
Jungkook masih memikirkan Jimin, ia akan mencari tahu dimana Jimin di tahan dan ia akan meminta maaf atas kesalahannya pada Jimin.
Jin dan Namjoon sedang menikmati Ramen di ruang makan. Jungkook dan Taehyung berjalan ke arah mereka berdua.
"Jin hyung apa saja yang akan dibeli?"Tanya Taehyung.
"Nanti aku kirimkan bahan-bahannya di Kakao Talk"Jawab Jin.
"Baiklah. Lalu?"Taehyung menjulurkan tangan kanannya pada Namjoon.
"Apa lagi"Ucap Namjoon.
"Money, Money, Money"Ucap Taehyung seraya bernyanyi.
"Hhhh~ ini aku berikan xxxxxx. Ingat jangan kau belikan pada barang-barang yang aneh"Ejek Namjoon.
"Ne~ yasudah kita pergi dulu bye. Sisanya akan ku belikan Ice Cream haha"Teriak Taehyung.
"Yaak~ pakai uangmu sendiri"Teriak Namjoon tak kalah kencang.
.
.Jihyun berjalan berjalan seorang diri di Pinggir Trotoar sambil membawa kantong plastik. Tak sengaja Jihyun berpapasan jalan dengan Jungkook dan Taehyung, sehingga ia menghentikan langkahnya.
"Annyeong"Sapa Jihyun seraya menundukan badannya.
"Annyeong"Jungkook membalas sapaan Jihyun tapi tidak dengan Taehyung.
"Jungkook-ya ppali~"Taehyung menarik lengan Jungkook dan pergi meninggalkan Jihyun.
"Yaak~ Lepaskan"Jungkook menepis lengan Taehyung.
"Wae?"
"Seharusnya hyung agak sopan sedikit pada Jihyun"Ucap Jungkook.
"Ingat ya Jungkook-ya, Jihyun itu Dongsaengnya Jimin. Walaupun Jimin sedang di tahan bisa jadi Jimin menyuruh Dongsaengnya untuk berbuat jahat lagi pada kita"
PLAKK..
Jungkook menampar Wajah Taehyung.
"Pergi belanja sendiri saja, aku mau pergi"Ucap Jungkook yang berlalu meninggalkan Taehyung.
"Yaak~ Jungkook-ya, bukan maksudku berkata seperti itu"Teriak Taehyung.
Tapi malang baginya, Jungkook telah pergi jauh dari hadapannya. Terpaksa Taehyung harus Ke Supermarket seorang diri.
Dari kejauhan Sepasang mata mengawasinya dengan penampilan Jubah Hitam, Kacamata hitam, dan memakai masker.
Jungkook mengikuti Jihyun dari belakang tanpa sepengetahuannya, ia ingin mencari tahu dimana Jimin di tahan. Ternyata dari Arah Dorm Bangtan hanya memerlukan 10 Km, sehingga tidak terlalu Jauh.
Jihyun memasuki Tahanan tersebut dengan membawa Kantong Plastik. Jungkook menunggu Jihyun keluar dari Tahanan tersebut hampir setengah jam.
Tak lama Jihyun kembali keluar dan tudak membawa Kantong plastik tersebut, tapi Jungkook melihat Wajah Jihyun yang merah serta mengusap matanya.
"Apa dia baru saja menangis"Pikir Jungkook.
"Hhh~ Kamsamnida Jihyun, Besok pagi aku akan datang kemari"Batin Jungkook dan ia langsung pergi ke arah jalan yang tidak di lalui Jihyun.
Taehyung baru saja membeli bahan-bahan makanan, 3 kantong plastik besar ia bawa. Tehyung mendengus kesal.
"Hhh~ Menyebalkan sekali. Kenapa Jin Hyung harus menyuruhku membeli bahan-bahan sebanyak ini, dan kenapa Namjoon hyung tidak melebihkan uangnya, hhh~ jadi sasarannya uangku juga yng dipakai. Dan hhh~ Jungkookie kenapa kau meninggalkanku"Gerutu Taehyung.
Taehyung pun berjalan di Trotoar yang agak sepi, Tiba-tiba sebuah Mobil melaju kencang akan menabrak Taehyung. Untung saja Taehyung bisa menghindarinya, ia langsung berlari ke gang yang agak sempit agar dirinya tidak bertemu dengan mobil tadi.
"Hhh~ dasar tidak punya mata kali ya"Dengus Taehyung.
.
.Jimin bertugas mengepel Lorong Tahanan bersama 2 Namja bertubuh besar dan berotot.
Jimin kewalahan mengepel 20 Meter lorong yang tidak kunjung selesai juga. Perutnya kembali sakit kini disertai Dadanya yang mulai sesak juga.
"Wae-yo?"Tanya Namja bertubuh besar.
"Anio!"Jimin meremas perutnya, seketika wajahnya pucat.
"Gwenchana?"Tanya Namja berotot.
Jimin hanya diam menahan rasa sakitnya.
"Apa perlu kita antarkan ke UKS?"Ucap kedua Namja tersebut.
"Andwe, aku hanya sakit perut biasa. Ayo kerjakan lagi"Jimin kembali mengepel, namun sesekali meringgis kesakitan.
Kedua Namja tersebut mengawasi Jimin agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan.
.
.Taehyung telah sampai Di Dorm. Wajahnya penuh keringat, membuat Jin dan Namjoon bertanya-tanya.
"Wae-yo?"Tanya Jin dan Namjoon bersamaan.
"Namjoon hyung uang yang kau berikan kurang dan Jin hyung kau terlalu banyak memesan Bahan-bahan makanan sehingga aku kewalahan membawanya"Gerutu Taehyung.
"Lah mana Jungkook. Bukankah kau pergi dengannya"
"Dia meninggalkanku sewaktu di pertengahan Jalan"Kata Taehyung.
"Lah wae-yo?"Namjoon meminta penjelasan.
"Ah sudahlah, aku mau pergi ke kamarku"Taehyung meninggalkan Namjoon dan Jin.
"Kurasa dia sedang dilema dengan jungkook"Ucap Jin.
"Ya mungkin saja"Jawab Namjoon.
Di balik Jendela Dorm ada sepasang mata yang mengawasinya. Ia tersenyum sinis dan berlalu pergi.
.
.
.
.NEXT👉
Jangan lupa VoMent 👇untuk lebih lanjut follow @ssarahdy
#kamsamnida
KAMU SEDANG MEMBACA
JIMIN, You Are Not Alone[REVISI]
FanfictionBarang-barang Member hilang karena di Curi oleh Jimin? "Jimin pembawa sial" "Jimin hanya berpura-pura baik di hadapan kita"