Chapter 4

297 43 2
                                    

Gue nggak pernah sayang sama seseorang sampai sebodoh ini. Yakin nggak pernah.
-Kim Seira-

Line

Seira.kim
Nanti jemput aku ya bae. Aku tunggu jam 7 mlm ya 😆

Oke, waktunya bersiap-siap. Setelah mengirim Line pada Sehun yang sampai saat ini juga tak kunjung dibacanya. Gue memilih gaun berwarna putih tanpa lengan dengan panjang 10 cm diatas lutut. Simple tapi manis.

Handphone kesayangan gue berdering

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Handphone kesayangan gue berdering. Nggak bisa apa tenang sebentar, gue lagi sibuk sama make up nih.

Yeoboseyo?

Seira!! Lo dateng kan ke acara gue? Jangan bilang lo nggak dateng ke acara ulang tahun sahabat lo sendiri!

Iya-iya, mana mungkin gue nggak dateng. Tunggu beberapa menit lagi. Gue lagi prepare.

Oke, dan jangan terlambat. Kalau nggak, gue akan rebut Sehun dari lo.

Apa?? Heyy! Sahabat macem apa lo?

Hahaha, bercanda. Habis kalo nggak gitu lo bakal santai-santai aja. Ya kali, lo nggak dateng ke acara sahabat terunyu lo ini kan.

Iya, gue pasti datang sama Sehun ku.

Hmm, Sehun ku lo kata? Nggak yakin gue.

Heii! Ah udahlah, gue nggak usah dateng aja sekalian. Biar nggak ada yang nemenin lo waktu pemotongan kue.

Eh, nggak-nggak, gue cuma bercanda Seira. Kita semua nunggu kedatengan lo nih.

Ya.. Have a nice party! Happy sweet seventeen, say.

Thank youuu, muacch.

Pipp

Telepon diakhiri. Hmm, mana juga Sehun? Kok belum datang? Read doang. Ya Tuhan!

Line

Seira.kim
Kamu dimana? Baik-baik aja kan? Aku nunggu di rumah.
Read

Seira.kim
Pokoknya aku nggak mau datang kalau bukan kamu yang jemput 😛
Read

Ya Tuhan, cuma diread? Gue nggak main-main. Biar aja, gue nggak mau dateng kalau Sehun nggak jemput.

LafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang