Chapter 22

261 41 11
                                    

Karena jika ia telah kecewa, boleh jadi dia akan pergi. Diam-diam, pelan-pelan. Hingga kita terlambat sekali menyadarinya.
-Tere Liye-

Tak terasa waktu cepat berlalu. Minggu kemarin adalah minggu terakhir rangkaian ujian yang ditempuh oleh siswa-siswi kelas 12. Sekarang saatnya melupakan semua hal yang membuat stress dan bersenang-senang.

Seperti yang telah dijadwalkan sebelumnya, akan diadakan kemah dua hari untuk siswa kelas 12.

"Sei, lo udah liat pembagian kelompoknya belom?" tanya Cheonsa.

"Emang udah ditempelin?" tanya Seira balik.

"Kayaknya sih udah, deh. Barusan gue habis dari toilet, terus pas jalan kesini gue lihat anak-anak pada ngerubungin mading."

Seira langsung melangkah diikuti Cheonsa.

Sesampainya di depan mading, siswa-siswi kelas 12 sudah berkerumun seperti lebah.

Sadar Seira ada di dekat mereka dan ingin melihat pengumumannya juga, para siswa otomatis memberi jalan. Pengaruh Seira sangat kuat hingga membuat mereka tunduk.

Seira melangkah mendekat agar bisa membaca dengan jelas dan mencari namanya. Ia merasakan ada seseorang yang berdiri di sampingnya. Seira menoleh. Laki-laki dengan perawakan tinggi dan berkulit putih, Oh Sehun. Rupanya, ia juga sedang mencari namanya di papan mading. Seira cukup terkejut mendapati Sehun berada tepat disampingnya, lebih terkejut lagi ketika ia melihat daftar dan mendapati bahwa dirinya dan Sehun berada di kelompok yang sama.

Susunan kelompok macam apa ini?

Kelompok 3 : Kai, Cheonsa, Chanyeol, Sehun, Baekhyun, Seira.

Keduanya diliputi keterdiaman. Entah apa yang akan terjadi jika mereka ditempatkan dalam kelompok yang sama.

Seira menyempatkan diri untuk melihat ekspresi Sehun saat tahu ia sekelompok dengannya. Biasa saja. Tak ada ekspresi yang berarti. Tidak sedih tidak juga senang. Disitulah terkadang Seira merasa tak pernah berarti untuk Sehun.

Seira mundur melangkah menjauhi mading dengan rasa yang campur aduk namun didominasi dengan rasa sakit dan nyeri sampai ke ulu hati.

Sehun menghela nafas berat. Ekor matanya melirik Seira yang berjalan semakin jauh.

***

"Gilaa! Gue seneng banget kita sekelompok. Gue kira bakal bener-bener diacak. Mana sekelompok sama Chanyeol juga lagi."

Seira cuek mendengar ocehan Cheonsa.

"Dan tau nggak Sei, yang jadi ketua pelaksananya ternyata Sehun."

"Hah? Seriusan?"

"Iya, serius. Eh, tapi bukannya dia masuk anggota kelompok kita juga ya?"

"Nggak tau. Salah tulis kali."

"Mungkin aja, sih. Lo mau makan apa? Biar gue pesenin."

"Samain aja sama lo."

"Oke."

Seira mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kantin. Didapatinya Sehun bersama Hyera sedang makan dan duduk berhadap-hadapan. Hyera melemparkan canda tawa dan Sehun merespon dengan tersenyum. Dari caranya menatap Hyera, terlihat kalau Sehun sangat mencintai Hyera dan menikmati momen kebersamaan mereka.

LafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang