Chapter 37-End

340 40 2
                                    

You have my whole heart, my whole life.

Hari yang paling membahagiakan pun telah tiba. Hari dimana kedua sejoli itu melepas masa lajangnya dan bersatu dalam suatu ikatan suci, yaitu pernikahan. Seira menyunggingkan senyuman di depan meja rias yang sejak tadi pagi setia bersamanya.

"Anda cantik sekali. Kalian pasangan yang serasi." ucap perias yang bertugas merias Seira untuk hari pernikahannya.

"Terimakasih." ujar Seira dengan pipi yang merona.

"Ekhem." suara deheman membuat Seira menoleh. Disana, di ujung pintu ada Sehun yang berdiri dengan balutan tuxedo hitam. Membuatnya terlihat gagah dan menawan.

Perias yang masih berdiri disisi Seira pun memberi hormat kemudian meninggalkan ruangan itu.

Seira memberikan senyuman terbaiknya saat Sehun menghampirinya di depan cermin.

"Apa kamu gugup?" tanya Sehun sembari menatap Seira tepat di mata Seira.

"Hm. Sedikit." jawab Seira.

"Kamu cantik. Jangan khawatirkan apapun. Karna aku pun bahagia hari ini telah datang. Aku jadi tidak sabar." ujarnya dengan tersenyum penuh arti.

Digenggamnya tangan Seira sebelum Sehun meninggalkan ruangan itu.

Ia kemudian berusaha berdiri dibantu beberapa maid. Setelah memastikan semuanya siap, ia berjalan keluar menemui ayahnya yang sudah menunggu sedari tadi. Ingin rasanya Tuan Kim memeluk putri kesayangannya untuk terakhir kali sebelum menjadi milik orang lain.

"Appa." Seira memeluk Tuan Kim terlebih dahulu.

"Kamu akan selalu jadi putri kecil appa. Jadilah istri yang baik dan berbaktilah kepadanya. Kapanpun kamu mendapat masalah, appa akan selalu ada di belakangmu. Jangan sungkan mengunjungi appa setelah kamu menikah nanti."

Seira mengangguk.

"Terimakasih, appa. Meski Seira sudah menikah nanti, Seira akan terus berbakti kepada appa." ucap Seira.

Ia kemudian berjalan bergandengan dengan ayahnya menuju altar. Tempat Sehun berdiri disana. Para tamu undangan semuanya terdiam menikmati suasana sakral pernikahan ini.

Jantung Sehun berdebar-debar memandang Seira dengan balutan gaun putih panjangnya yang berjalan semakin mendekat ke arahnya. Ia terlihat seperti bidadari di mata Sehun.

Tuan Kim menyerahkan tangan putrinya kepada Sehun.

"Aku serahkan putriku kepadamu, Sehun. Jaga dia baik-baik." pesan Tuan Kim kepada Sehun.

Sehun membalasnya dengan mengangguk patuh. Kemudian, ia menggandeng Seira untuk berdiri berhadapan dengannya.

Setelah keduanya mengucapkan janji suci pernikahan, Sehun mencium kening Seira. Dalam hati bersyukur hari pernikahannya diberi kelancaran tanpa ada suatu halangan apapun.

Keduanya saling memandang di tengah riuh tepuk tangan tamu undangan yang memberi selamat kepada mereka berdua. Seakan semua riuh tidak terdengar di telinga mereka. Mereka seolah tenggelam dalam perasaan mereka masing-masing.

Tidak ada hari yang lebih membahagiakan selain hari ini.  Aku, Oh Seira, akan menjadi pendamping hidupmu mulai hari ini dan selamanya. Terimakasih Tuhan. Engkau telah menakdirkan kami untuk bersama. Rasanya semua tangis yang aku dapatkan dulu sewaktu aku mengejarmu terbayar sudah hari ini. Mari kita memulai lembaran baru dan membuatnya menjadi paling berkesan di hidup kita. Batin Seira.

Terimakasih karena telah membuatku merasa menjadi pria paling beruntung di dunia ini. Berjalanlah di sampingku sembari bergandengan tangan. Ayo kita lalui semuanya bersama-sama. Dan aku berjanji tidak akan melepaskan genggaman tanganku sampai hembusan nafas terakhir. Kau ratu di hidupku. Maka izinkan aku jadi raja di hidupmu. Karena hanya dengan bersamamu aku merasa utuh. Batin Sehun.

LafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang