Chapter 10

295 40 5
                                    

Well, I don't give a fuck.
-Kim Seira-

"Pabbo. Bagaimana kalian bisa kehilangan Seira? Aku sudah memerintahkan kalian untuk berjaga di depan."

"Maafkan kelengahan kami Tuan."

"Cari dia sampai ketemu dan bawa dia pulang!"

"Baik."

Belum sempat Tuan Kim memasuki mobilnya, Tuan Oh menghampiri.

"Apa ada masalah Tuan Kim?"

"Tidak, hanya masalah kecil. Seira memang suka kabur-kaburan seperti ini." jawabnya dengan senyum ramah.

Tuan Kim memang dikenal sebagai pribadi yang ramah dan hangat, berbanding terbalik dengan putrinya.

"Biar Sehun yang mencarinya. Aku yakin dia tidak jauh dari sini."

"Cari dia dan antarkan ke rumahnya." ujar Tuan Oh kepada Sehun.

Sehun bergeming.

"Terimakasih, tapi sebenarnya tidak perlu. Sudah ada anak buah ku yang mencarinya."

Tuan Oh membisikkan sesuatu kepada Tuan Kim. Sehun tidak tahu mengapa mereka harus berbisik dihadapannya. Senyum terpancar dari wajah keduanya.

"Baik. Akan ku tarik anak buah ku."

"Saya akan pergi mencari Seira sekarang." ujar Sehun.

***

Seira terus mengumpat dalam hati sepanjang perjalanannya. Wajah Sehun terputar jelas di otaknya saat di restoran tadi.

Emangnya siapa juga yang menginginkan perjodohan ini? Kenapa dia marah-marah seolah gue yang ngerencanain ini semua. Sebegitu buruknya ya, gue di mata Sehun sampe dia negative thinking gitu. Dasar cowok es, beku, datar, nggak punya ekspresi. Sekalinya ngomong pedes banget.

Seira terus melangkah tanpa takut hari sudah semakin larut. Mengabaikan semua panggilan yang masuk ke telepon genggam nya.

***

"Lo duduk aja dulu. Gue mau cari es krim."

"Emang masih ada yang jual?"

"Gampang itu sih. Awas, jangan kemana-mana."

"Iya, bawel."

"Tapi ganteng."

Seira memutar matanya mendengar candaan Kai.

"Nih, pake jaket gue."

"Eh? Kenapa dikasih ke gue? Dikira penitipan barang."

"Ya dipake Seira. Gue tau lo kedinginan. Lagian siapa suruh pake baju setipis ini."

"Hmm, iya-iya."

Setelahnya, Seira menyelimutkan jaket itu ke tubuhnya. Tanpa benar-benar memakainya.

"Ya udah, katanya mau cari es krim." ujar Seira saat menyadari Kai masih diam ditempat.

Bukannya segera pergi, Kai justru mendekatkan kepalanya ke wajah Seira, menatap matanya dalam.

"Lo cantik banget malem ini, gue suka." bisiknya.

LafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang