Chapter 12

279 40 7
                                    

Bukan menunggu yang membuatku lelah, tapi ragumu yang membuatku menyerah.
-Tumbler-


Tanpa terasa sudah hampir sebulan sejak kabar perjodohan Sehun dengan Seira dibicarakan. Sehari yang lalu, keduanya kembali dipertemukan untuk membahas kelanjutannya. Keputusan akhir menyatakan bahwa pertunangan mereka tetap akan dilakukan meski Sehun-Seira menolak. Tuan Kim dan Tuan Oh beralasan bahwa ini amanah terakhir dari kedua almarhumah yang sebaiknya segera dilaksanakan.

Rencananya, minggu depan adalah hari pertunangan keduanya. Tapi, karena mereka harus menghadapi ujian, belum lagi olimpiade, pertunangan berhasil ditunda hingga mereka selesai ujian.

Kini, suasana di kelas 10 sangat ramai. Pelajaran kosong dari jam ke-7 sampai jam ke-8. Para guru sedang menyambut tamu dari sekolah lain yang datang berkunjung untuk study banding.

Berbeda dengan rekan-rekannya yang lain, seorang gadis tengah berkutat dengan buku tulisnya diatas meja. Mengerjakan tugas dari guru Bahasa Indonesia. Jika kebanyakan siswa yang lain mengabaikan tugas, apalagi tugas itu tidak dikumpulkan. Tidak dikumpulkan berarti tidak perlu mengerjakan, begitu pemikiran mereka.

"Rajin banget sih lo?"

"Hehe, makasih."

"Eh,eh!!" tepuk Suzy di lengannya, mengakibatkan coretan pena yang sedikit membuat Hyera kesal.

"Kamu kenapa sih?" tanya Hyera sedikit kesal.

"Itu..."

"Itu apa?"

"Mantan lo lewat!"

Mata Hyera terbelalak. Telapak tangannya bergerak membungkam bibir Suzy. Semua orang di kelas yang semula memperhatikan kakak kelas yang baru saja lewat depan kelas beralih ke bangku Hyera dan Suzy karena teriakan Suzy yang keras.

"Maaf, maaf. Enggak, dia bukan mantan aku. Suzy cuma asal ceplos." jelas Hyera berusaha meyakinkan teman-temannya.

Setelahnya, mereka sudah tidak peduli lagi. Digantikan suara desahan kecewa karena kakak kelas yang dimaksud sudah berlalu. Siapa juga yang akan berpikir kalau Oh Sehun Prince nya Jayakarta pernah menjalin hubungan dengan Hyera si culun yang pintar dan baik hati. Membayangkan saja tidak pernah.

"Kamu kalau ngomong bisa pelan, nggak?"

"Ck, udahlah. Mereka itu harus tahu, kalau lo pernah pacaran sama Sehun sunbae. Biar mereka nggak ngerendahin lo."

"Itu menurutmu. Bagiku, pernah pacaran bukan suatu hal yang bisa dibanggakan. Emangnya aku siapa? Toh, udah jadi mantan. Kalau mantan ya mantan aja, nggak usah ngarep lebih."

"Lo tau nggak sih, ra? Dengan lo ngomong gitu ke gue, malah bikin gue makin yakin kalo selama ini lo masih sayang sama dia. Berharap balikan lagi, ya?"

"Ng-nggak kok." jawab Hyera gugup sambil menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga.

"Nggak pa-pa kali. Lagian, alasan kalian putus juga kan bukan karena musuhan. Putusnya juga baik-baik."

"Males, ah. Nggak usah ngomongin soal itu bisa? Kayak nggak ada topik lain aja."

"Wooo...marah ni, ye..."

"Bukan marah. Risih aja. Yang udah berlalu biarkan berlalu. Aku udah ikhlasin buat orang lain yang lebih cocok."

Daripada aku. Lanjut Hyera dalam hati.

LafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang