Chapter 11

260 39 10
                                    

It's hurt when I Love You become I Leave You.
-via Line-

Pagi yang indah di kediaman keluarga Kim. Semua berkumpul di meja makan untuk kemudian bersiap menjalani hari yang panjang dan melelahkan.

"Permisi Tuan, ada seorang pemuda yang ingin menemui Anda."

Tuan Kim tersenyum penuh arti.

"Suruh dia masuk!"

"Baik."

Tak lama kemudian, maid itu kembali dengan membawa seorang pemuda tinggi tegap ke meja makan.

"Mari-mari...ayo kita sarapan bersama!"

Pemuda itu pun mendekat ke arah Tuan Kim.

"Terimakasih. Kebetulan, tadi saya sudah sempat sarapan."

Merasa tak asing dengan pemilik suara berat itu, Seira mendongakkan kepalanya melihat siapa pemuda yang dimaksud dengan mulut penuh makanan.

Mwo?

"Uhukk..uhukk..uhk...."

Sontak semua perhatian terpusat kepada tuan putri yang tiba-tiba tersedak. Pelayan terdekat segera mengambilkan segelas air minum untuk tuan putri.

Tidak seperti kebanyakan orang yang minum terburu-buru saat tersedak, Seira justru terlihat anggun saat meminumnya, meski dalam keadaan tersedak sekalipun.

Seira menepuk pelan dadanya dan mengambil nafas teratur. Betapa terkejutnya ia saat mengetahui ada seorang pemuda berseragam sama seperti miliknya berada ditengah-tengah kegiatan sarapan. Terlebih lagi, belum genap 24 jam ia berurusan dengan laki-laki itu.

"Are you ok?"

Seira mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Oppa Junmyeon.

Seira kembali melihat ke arah Sehun. Ingin mencari apakah ada kekhawatiran di wajah pemuda tersebut saat mengetahui ia tersedak. Nihil. Yang ada hanya ekpresi datar dan cool andalan Sehun. Bahkan, meliriknya pun tidak.

Seira merasa lengan kiri nya tersenggol. Ia menoleh ke arah Oppa Junmyeon yang kini sedang tersenyum menggoda. Ingin rasanya ia memukul wajah itu jika tidak sedang bersama appa.

"Aku selesai....Oppa, kita harus berangkat sekarang."

Seira mengucapkannya setelah mengusap bibirnya dengan sapu tangan.

"Hari ini kau berangkat ke sekolah tidak bersama oppa mu, nak." ujar Tuan Kim.

"Lalu? Ohh...aku mengerti. Aku akan mengambil kunci mobil sendiri. Terimakasih appa. Ini lebih cepat dari yang kuduga."

"Tidak diantar oppa tidak juga berangkat sendiri, Seira. Kau pikir, untuk apa Sehun kemari?"

"Aku yang akan mengantarmu." ujar Sehun padanya.

Tubuh Seira menegang. Yang benar saja. Berada satu mobil dengan orang yang kau musuhi semalam bukanlah sesuatu yang bagus.

LafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang