Chapter 20

257 43 0
                                    

Kamu beruntung karena kamu kucintai.
-Boy Candra-

Banyak orang mengira jika cinta adalah segalanya. Mereka yang menganggap cinta adalah hal yang membahagiakan nyatanya tak sepenuhnya benar. Setiap rasa bahagia yang ditawarkan akan ditebus dengan kesakitan tak tertahankan. Namun, terkadang manusia lupa akan hal itu. Mereka terlena akan cinta dan berakhir menjadi gila karenanya. Memang, setiap manusia berhak untuk mencintai dan dicintai. Tapi, untuk apa berjuang mati-matian untuk orang yang bahkan tak mengerti apa itu cinta. Sia-sia.

"Maksud lo apa ngajak gue kesini? Ini udah telat banget, hun! Gue mau ikut OSN."

Sehun hanya terdiam melihat wajah polos Seira yang seperti itu. Ekspresi wajah yang tidak pernah diketahui orang lain selain dirinya, mungkin.

"Lo nggak perlu ikutan."

"Apa?" Seira merasa diremehkan.

"Sekolah kita bakal di diskualifikasi kalo gue nggak dateng. Emangnya lo mau tanggung jawab?" lanjut Seira masih tak terima.

Perasaan Seira campur aduk sekarang. Saat ia semangat-semangatnya lomba, malah disuruh untuk berhenti.

"Ada orang lain yang gantiin lo. Lagian, sejak kapan lo peduli sama urusan sekolah?"

"Terus buat apa lo jemput gue ke rumah? Hah?"

"Gue cuma mau bilang, gue udah nggak mau ngelanjutin perjodohan ini. Jangan berharap banyak. Gue nggak suka keadaan yang kayak gini. Satu-satunya cara adalah dengan lo bilang ke Tuan Kim kalo lo nggak mau ngelanjutin ini karena lo nggak mencintai gue. Perjodohan ini bisa dibatalkan kalo pihak perempuan yang membatalkan."

Hati Seira serasa diremas kuat saat mendengar rentetan kalimat panjang dari Sehun yang membuat tubuhnya seakan menjadi kaku.

"Kenapa?" tanya Seira lirih.

Sehun lagi-lagi diam. Memantapkan diri sebelum mengatakan sesuatu.

"Ada orang yang harus gue jaga hatinya. Lo nggak berhak nanya siapa orangnya. Tau kenapa? Gue nggak mau dia disentuh sama tangan kotor lo itu."

"Satu lagi. Kalo lo emang beneran sayang sama gue, harusnya lo mau liat gue bahagia. Bukan malah membuat gue terikat dalam hubungan nggak jelas kayak gini."

Seira merasa hancur. Ingin rasanya ia memeluk sosok didepannya ini dan mengucapkan kata cinta serta memohon agar tetap tinggal.

"Paham, kan? Kalau suatu saat gue liat lo ngebully orang itu, siap-siap aja untuk kejutan berikutnya."

Seira yang biasanya mengancam kini malah ia yang diancam. Kalau bukan Sehun, sudah pasti Seira akan menamparnya.

"Gue anter pulang, untuk terakhir kali."

Sehun berjalan duluan. Seira masih diam. Tak terasa, satu tetes air mata lolos dan jatuh di pipi.

Seira sangat mencintai Sehun. Lebih dari yang orang-orang dengar tentangnya. Tentang Seira yang selalu mengejar-ngejar Sehun meski selalu tak dipedulikan. Batinnya tak sanggup lagi menahan rasa sakit. Seakan-akan cinta yang berlimpah itu menjelma menjadi kesakitan abadi. Seira kira hati Sehun sudah melunak mengingat sikap yang ia tunjukkan pada Seira akhir-akhir ini. Tapi, yang terjadi malah sebaliknya. Hanya Oh Sehun yang mampu membuatnya begitu hancur seperti sekarang ini.

LafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang