Chapter 16

246 42 7
                                    

Let me treat you better than he can.
-Oh Sehun-

Sesuai janji Sehun kemarin, ia kini sudah berada di halaman depan rumah Seira. Menunggu gadis itu keluar.

Sehun menghela nafas berat. Sudah hampir sepuluh menit sejak ia datang. Namun, Seira tak kunjung keluar. Sambil menunggu, Sehun mengecek HP nya sebentar. Tak lama, yang ditunggu-tunggu pun tiba. Ia berjalan menghampiri Sehun diikuti seorang maid yang membawakan tas ransel nya.

Seira mengambil alih tas nya dan segera duduk di kursi penumpang dalam mobil Sehun tanpa menyapa Sehun terlebih dahulu. Sehun memberi senyuman terimakasih untuk maid tersebut dan segera menyusul untuk masuk ke dalam mobil. Mobilnya meluncur keluar dari halaman rumah Seira.

Tak ada percakapan diantara mereka. Saking heningnya, hanya deru mesin mobil saja yang terdengar. Begitu seterusnya hingga mereka sampai di sekolah. Seira langsung keluar tanpa mengatakan sepatah katapun.

Sehun menyadarinya. Gadis itu jadi lebih dingin sekarang. Terkadang, ada saat dimana Sehun memikirkan bagaimana gadis itu bisa bersikap sangat dingin padahal ia dibesarkan oleh anggota keluarga yang begitu hangat. Meski tanpa kehadiran seorang ibu. Apa karena kehilangan sosok ibu ia menjadi dingin dan bersikap tak acuh pada orang lain?

Tak mau memikirkannya lebih jauh, ia memutuskan untuk segera keluar dari mobil sebelum bel masuk berbunyi.

Kali ini ia tidak langsung menuju ruang kelas. Ia ada janji dengan seseorang pagi ini. Mereka sudah sepakat bertemu sebelum bel masuk dibunyikan.

Sehun kini sudah sampai di sebuah ruangan yang diatas pintunya tertulis dengan jelas 'Ruang OSIS'.

Kriett

"Nah, itu dia. Yang ditunggu-tunggu dateng juga." suara laki-laki menyambut indra pendengarannya sesaat setelah masuk ke ruangan berkarpet dan ber-AC itu.

"Selamat pagi!"

"Pagi!"

"Udah nunggu lama?" tanya Sehun kepada orang-orang di ruangan itu.

"Belum, sih." ucap salah satu diantara mereka yang juga teman seangkatan Sehun.

"Ekhem. Jadi, langsung saja, ya. Kita sebagai OSIS masa bakti 2017/2018 akan mengadakan proker kita yang ketiga, yaitu camping bersama kelas 12 setelah SBMPTN. Seperti yang kita tahu, ketua OSIS kita sedang mengalami musibah. Sedangkan acara ini akan dilakukan sekitar dua bulan dari sekarang. Kita nggak bisa jalan kalau nggak ada ketua. Oleh karena itu, atas rekomendasi dari Kepala Sekolah dan alumni, kami menunjuk kamu, Sehun, sebagai Ketua Pelaksana camping kelas 12 ini."

Tak butuh waktu banyak untuk Sehun mencerna ucapan waketos sekolahnya.

"Maaf sebelumnya, bukankah ada yang lebih berhak mengambil posisi itu daripada saya?"

"Ini bukan keputusan sepihak. Kami sudah memikirkannya matang-matang sebelum pertemuan hari ini. Jadi, kami mohon kesediaannya. Toh, nantinya Anda tidak bekerja sendirian. Ada sie-sie lainnya yang turut membantu kesuksesan acara."

"...." Sehun sudah malas untuk beralasan lagi. Mau ngeles seperti apapun juga, ia tetap akan dijadikan ketupel.

"Bagaimana?"

LafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang