Sepuluh

3.7K 237 2
                                    

Aku mungkin sudah gila. Aku meninggalkan ibuku seharian. Tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Aku butuh waktu , ya aku butuh waktu untuk menenangkan pikiranku yang kalut ini.

Bagaimana bisa ibu melakukan itu. Melakukan hal sebodoh itu dan merugikan dirinya sendiri.

Sedangkan dia? Kemana dia?

Disaat ibuku seperti ini karenanya , mungkin saja dia sekarang sudah bahagia bersama keluarganya.

Aku membuka pintu rumah ,syok ku bertambah. Aku lihat rumah berantakan.

Bukan karena ibu mengamuk membanting perabotan seperti biasa.

Tapi ini beberapa surat dan foto berceceran di seluruh ruangan.

Aku pungut satu persatu dokumen dan foto-foto itu.
.terliat robekan dan remasan di kertas itu.

"Oh jadi ini wajah si bangsat itu?" tanya ku pada diri sendiri.

Aku liat seseorang yang tampan sedang tertawa berfoto bersama dengan ibuku.

Aku masih belum bisa percaya kalau ibuku bukan cacat mental bawaan dari lahir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku masih belum bisa percaya kalau ibuku bukan cacat mental bawaan dari lahir.

Hatiku miris melihat senyum dari wajah yang masih muda itu. Terlihat wajah yang bahagia dan tanpa beban. Sedangkan sekarang.

Oh ya dimana ibu?

Aku mencarinya ke sekeliling ruangan. Ibu gak ada. Kemana beliau?

Aku berlari mencarinya ke kamar nya tak ada.

Aku berlari lagi ke arah kamar mandi dan.. Tidak ada.

Ya Tuhan. Kemana dia? Ini sudah jam 11 malam.

Dengan jantung berdetak cepat aku berlari keluar berteriak memanggil-manggil ibu.

Tanpa tahu malu aku ketuk-ketuk pintu rumah tetangga.

"Buk.. Ibu saya ada disini?"

"Gak ada nak, tadi sore ada seorang remaja dia bawa ibu kamu pakai mobil."

"Hah siapa buk?"

"Gak tau. Ibu kamu juga dibawa diam saja. Saya pikir dia teman kamu."

Ibu itu tiba-tiba menutup pintunya. Padahal aku belum selesai bertanya.

Ah gimana ini? Kemana kamu ibu.

-----

"Kenapa muka lo?" tanya Jono.

"Ibu hilang Jon." ucap ku lemah.

"Hilang kok bisa ?lo kemana kok gak jagain nyokap lo?"

"Gue kemarin lagi pusing Jon. Gue gak pulang."

"Lo lagi ada masalah?"

"Begitu lah Jon. Gue gak sanggup bahasnya."

"Terus lo udah cari nyokap lo?"

"Semaleman gue cari ibu tapi tetep aja gak ketemu. Nanti gue habis absen cabut ya?"

"Mau gue temenin?"

"Gak usah biar gue cari sendiri. Gue titip pr gue ya." setelah memberikan buku tugas guru pun masuk.

Pelajaran pun dimulai. Guru mengabsen murid satu persatu. Setelah memastikan guru itu mencatat namaku. Aku melempar tas dan meloncat melalui jendela. Sedangkan Jono menutupi bangku ku dengan tas besarnya.

Pikiranku kalut. Siapa yang menjeput ibuku? Selama ini kejadian seperti ini gak perna ada.

Dan..

"Juve." aku teringat dia. Apa mungkin dia ? Tapi gak mungkin dia kan gak tau rumahku. Dan untuk apa dia menjemput ibu ku?

Ah Tuhan tolong beri hambamu petunjuk.

Saat aku melompat di gerbang belakang aku melihat seseorang yang sepertinya pernah aku liat sebelumnya.

Ahh... Dia???

Aku pun berlari mengejar mobil hitam itu tanpa peduli kakiku yang berdarah karena terjatuh.

Tbc

My Idiot MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang