Tiga Puluh Delapan

2.3K 145 6
                                        

"Ibu..... Juve...."

Berlian menatap lemah pada ibunya. Kenapa masalah datang bertubi-tubi padanya. Berlian rasa takut akan kehilangan tiba-tiba menyerangnya. Dengan tangan gemetar dia meraih tangan ibunya.

Bu Vina pun memeluk dan mencoba menguatkan anak gadisnya itu. Beliau mengelus-ngelus punggungnya.

"Kamu harus tenang Ian. Ibu yakin semua akan baik-baik saja. "

"Ian takut, bu. Ian gak bisa bayangin kalau sesuatu yang buruk menimpa Juve. Ian.. Ian.. Gak mau kehilangan Juve bu."

Ibunya mengeratkan pelukannya. Gadis itu terlihat rapuh. Tak seperti dirinya biasanya. Yang selalu kuat dan percaya diri. Tubuhnya gemetar, bahkan wajahnya terlihat sangat pucat.

"Ian, kamu harus berdoa ya. Semoga Juve tidak terluka parah. Kamu harus tenang sayang. Kamu mau kerumah sakitnya sekarang?" Ian pun mengangguk lemah.

"Kalau kamu berbicara dengannya dengarkan ya sayang, jangan marah lagi padanya.apa pun yang terjadi kamu harus percaya padanya."gadis itu pun mengangguk dan berpamitan pada ibunya.

Berlian tak memperdulikan lagi masalah Juve pergi dengan gadis lain, Perasaan marah dan kecewa padanya menguap sudah. Yang dia inginkan sekarang hanya melihat dia baik-baik saja.

Olden tak juga kembali, membuat Berlian ragu melangkahkan kakinya keluar dari kamar ini. Bagaimana kalau ibunya kambuh lagi dan tak ada seseorang yang mendampinginya?

Ian menoleh lagi pada ibunya, ibunya tersenyum dan tangannnya tergerak seolah memberi isyarat untuk pergi.

Berlian menarik nafasnya panjang dan keluar dari ruangan tersebut.

----

"Aaww..." ringis Olden sambil berusaha membuka matanya. Kepalanya sangat pusing rasanya seperti sesuatu menimpanya dengan keras. Perlahan cowok tampan itu membuka matanya, tapi rasanya sangat sulit.

Dia berusaha sekuat tenaga tapi tak bisa. Tangannya bergerak, tapi tak bisa. Jantungnya langsung berdetak cepat sekarang.Kenapa rasanya tangannya seperti terikat dibelakang. Dia mencobanya lagi dan lagi tetapi tetap saja tak bisa.

Ada apa ini?Dimana dia sekarang? Apa sekarang dia sedang diculik? Cowok itu menggoyang-goyangkan tubuhnya yang diposisi terbaring miring dan kakinya. Tapi percuma saja tetap tak bisa.

Dia mencoba mengingat kembali apa yang dia lakukan tadi. Dia menunggu Berlian datang, dan langsung keluar untuk membeli makanan.

Dia turun menggunakan lift dan hanya ada dia seorang dalam lift tersebut. Dia mencoba mengingatnya lagi.

Tapi tak bisa. Apa yang dia lakukan setelah dilift. Lalu dia tersadar ia tak melihat pintu lift terbuka. Itu berarti tak keluar dalam lift sama sekali.

Pasti ada sesuatu yang membuatnya pingsan dan terbangun dalam posisi terikat seperti ini.

Lalu siapa yang melakukan ini padanya?

Braaakk..

Terdengar suara barang jatuh sangat nyaring. Olden berusaha menoleh kekanan dan kekiri. Tapi percuma saja ,matanya ditutup dia tak bisa melihat apapun selain kegelapan.

"Siapa disana?" tanyanya keras.

Tak ada jawaban.

"Woii lepasin gue. Bercanda lo gak lucu!" teriaknya.

Sama tak ada yang menyautinya.Apa itu suara barang yang terjatuh karena angin?
Tak ada waktu, pasti seseorang yang membawanya kesini akan berniat jahat padanya.

My Idiot MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang