"Selamat pagi ibuku yang paling cantik." sapa Berlian dengan nada manja. Dia memeluk dan mencium pipi ibunya.
Ibunya tersenyum manis pada gadisnya itu. Hari ini hari yang baru untuknya. Dimana sekarang sudah kembali berada dirumahnya dan hanya berdua dengan ibunya.
Tak seperti dulu ,dia selalu malas dan kesal saat pagi datang karena hari tersibuk ya dimulai.
Baginya sekarang, merawat dan menyayangi ibunya adalah hal yang sangat menyenangkan. Cukup sekali dan tak ingin lagi melepaskan ibunya ketangan orang lain.
Pagi ini Berlian bangun sangat pagi dan menyiapkan sarapan. Dan tanpa sepengetahuannya ternyata ibunya sudah bisa mandi sendiri dan berpakaian rapi tanpa perlu bantuannya.
"Ian..." panggil ibunya.
"Iya buk? Ibu mau sarapan? ian sudah siapin makanan. Ian suapin ya?"
Ibunya menggelengkan kepalanya. Dengan pelan ibunya mengambil makanan dan memakan masakan buatan Ian dengan rapi tanpa ada sedikit pun yang tertumpah.
Ian takjub melihat pemandangan tersebut. Ini seperti mimpi. Apa ibunya sudah sembuh?apa impiannya selama ini ingin memiliki ibu yang normal menjadi kenyataan?
"Ibu sudah bisa makan sendiri sekarang? Wah ibu hebat."
Ian menggeser duduknya dan duduk di sebelah ibunya.
"Ibu suapin Ian ya?"
Vina pun mengambil sesendok makanan dan menyuapi anak gadisnya itu. Ian menerimanya dengan senang hati.
Rasanya Ian ingin menangis. Seumur hidupnya baru pertama kali dia disuapi oleh ibunya . jadi seperti inikah rasanya?
Rasa masakan sederhananya ini terasa seperti makanan yang melebihi masakan chef bintang 5.
"Enak buk. Enak banget. Mungkin ini enak karena dari tangan ibuk."
Ian mengusap air mata disudut matanya. Mungkin bagi remaja-remaja lain Ian terlihat berlebihan, karena mereka telah mendapatkan suapan dari ibunya mulai dari umur 6 bulan sedangkan Ian. Dia sudah menunggu belasan tahun untuk menantikan momen ini.
Ian menerima suapan itu lagi dan lagi hingga dipiring itu tak tersisa sebulir nasi.
"Wah ... Ian kenyang banget. Sekarang gantian ibu ya Ian suapin."
"Gak usah Ian. Ibu sudah kenyang."
Mata Ian melotot kaget. Telinganya gak salah dengar kan? Baru saja ibunya mengucapkan sebuah kalimat.
Wah ini rekor ini. Perlu dicatat.
"Ibu barusan bicara?"
Ibunya tersenyum dan mengusap rambut Ian.
"Ibu sudah bisa diajak komunikasi. Jadi ibu sudah sembuh. Ya kan buk? " Ian berjingkrak-jingkrak senang lalu memeluk ibunya.
"Makasih ya buk. Makasih sudah kembali ke Ian. Makasih buat semuanya. Maafin Ian selama ini udah jahatin ibu. Sudah kesal sama ibu. Ian janji bakal jadi anak yang baik buat ibu."
Ibunya mengangguk sambil terus saja mengusap-ngusap punggung putrinya. Tak terasa jam sudah menunjukan pukul setengah 7 , sudah seharusnya Ian sampai disekolahnya.
"Ian berangkat sekolah dulu ya buk. Ian janji bakal jadi anak baik disekolah. Ian gak bakal kecewain ibu. Ibu dirumah ya. Ibu istirahat saja ya. Bye bye ibu... Ian sayang Ibu."
Ian keluar sambil tetap memandangi ibunya.
Terima kasih Tuhan Engkau telah mengabulkan impianku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idiot Mom
ChickLitBagaimana perasaanmu saat kau tumbuh besar dan lahir dari seorang ibu yang kurang sempurna? Akan kah kau membencinya atau ingin melindunginya. Dan tanpa kamu sadari.. Disetiap keadaan selalu ada cerita dibaliknya.. Cuma cerita pendek tentang aku, i...