Rasa sakit yang paling tak bisa tertahankan adalah ketika melihat ibumu menangis.
Rasanya baru beberapa hari yang lalu Berlian melihat senyum di wajah ibunya. Senyuman yang paling indah yang paling dari semua senyuman yang pernah dia lihat.
Rasanya baru beberapa hari yang lalu Berlian mendengar ,suara yang sangat lembut dari semua suara yang pernah dia dengar.
Tapi ini semua bagaikan terbangun dari mimpi indahnya. Bukan.. Rasanya Berlian sekarang sedang bermimpi buruk. Iya , mimpi dimana kebahagiaanya direnggut begitu saja.
Jika remaja-remaja lain paling tidak suka mendengar omelan ibunya di pagi hari karena bangun kesiangan maupun karena pulang kemalaman saat malam mingguan. Justru itu yang Berlian inginkan dari dulu.
Beberapa hari lalu saat ibunya mulai mengobrol dengannya , dia sudah membayangkan bagaimana ya kalau ibunya tahu Berlian sengaja bolos , apa beliau marah? Dia ingin tahu bagaiman ekpresi wajah ibunya ketika mengomel. Apa tetap cantik? Atau mungkin wajahnya lucu?
Tapi semua sirna sudah.
Gadis itu menatap ibu dan papanya di ruang vvip 4 dirumah sakit. Tempat yang dulu mereka dirawat.
Kenapa mereka kembali kesini lagi. Berlian sangat benci tempat yang bersih dan beraroma obat-obatan ini.
Tepat sepuluh menit setelah gadis itu menelepon, dua ambulance datang dan membawa kedua orang tuanya. Ternyata di dunia ini, ancaman dari orang yang berkuasa sungguh sangat berpengaruh. Mungkin dia perlu memakainya lagi dalam keadaan mendesak.
Setelah mendapat penanganan dari beberapa dokter, Berlian turun ke bawah,tempat dimana apotek rumah sakit itu berada.
Sambil membawa obat-obatan yang diminum orang tuanya.Dia bertanya pada apoteker di rumah sakit itu. Obat apakah itu? Apa ini obat yang berbahaya?
Jawabannya mengejutkan. Seorang bapak-bapak menjelaskan dengan gugup setiap obat yang dia bawa.
Berlian heran, kenapa bapak itu gugup? Padahal dia bertanya dengan bahasa yang halus dan sopan. Ternyata obat itu benar obat-obatan yang sesuai dengan penyakit orang tuanya.
Dia sedikit merasa aneh. Kenapa dugaannya salah?padahal selama ini firasatnya selalu benar.Atau mungkin dia terlalu berfikiran negatif pada Alva?
Ah .. Mungkin saja. Keadaan ini membuat akal sehatnya hilang. Tak seharusnya dia menuduh anak angkat dari papanya itu. Toh untuk apa dia berbuat jahat. Bukan kah selama ini dia yang selalu ngotot membawa Berlian kedalam keluarganya?
Dan saat dia sakit, Alva lah yang rela hujan-hujanan dan membawanya kerumahnya. Bahkan dia juga repot-repot membelikannya boneka yang sangat besar.
Sepertinya mulai sekarang gadis itu harus menggunakan akal sehatnya dan tidak berfikiran buruk tentang lelaki itu.
-----
"Gimana keadaan nyokap bokap?" tanya Olden sambil melempar tas ranselnya ke arah sofa yang diduduki oleh Berlian.
"Papa lo belum sadar, ibu baru aja tidur." jawab gadis itu sambil menatap layar ponselnya. Hari ini Juve tidak menghubunginya lagi, sedang apa cowok itu sebenarnya kenapa gak ada kabar. Padahal dalam keadaan seperti ini,gadis itu butuh seseorang yang bisa menenangkan dia. Ya hanya Juve seorang lah yang bisa.
Selama ini dia tidak pernah bergantung pada orang lain, tapi sejak mengenal Juve, sepertinya Berlian sudah tergantungan pada cowok itu. Cowok yang selalu ada disaat dia senang dan sedih. Ibarat narkoba, Berlian sekarang sedang sakau kasih sayang dan perhatian dari Juve.
![](https://img.wattpad.com/cover/109220427-288-k708085.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idiot Mom
ChickLitBagaimana perasaanmu saat kau tumbuh besar dan lahir dari seorang ibu yang kurang sempurna? Akan kah kau membencinya atau ingin melindunginya. Dan tanpa kamu sadari.. Disetiap keadaan selalu ada cerita dibaliknya.. Cuma cerita pendek tentang aku, i...