Berlian berlari mengejar mobil berwarna hitam itu. Langkahnya tertatih-tatih tapi tak menyulitkannya mengejar.
Dia yakin kalau bisa menangkap orang itu pasti dia mendapatkan jawaban atas pertanyaannya semalaman ini.
"Berhenti."teriak Berlian keras.
Jalan raya yang semakin ramai membuat pengejarannya sedikit susah. Banyak motor yang seakan-seakan menghalangi jalannya.
"Kau pengemudi mobil sedan hitam di depan berhentiiiiii." teriak Berlian lagi yang mendapatkan tatapan aneh dari orang disekitarnya.
Bukannya membantu memberhentikan mereka yang berdiri di pinggir jalan malah memvideonya.
"Sialan memang kalian pikir aku tontonan hah?" umpat Berlian sambil berlari dan menutupi wajahnya dengan jarinya.
Tapi mereka malah tetap mengarahkan kamera smartphonenya ke arah Berlian.
Mobil itu pun berbelok , Berlian semakin menajamkan matanya dan mempercepat langkahnya.
Tanpa dia tahu dari lawan arah ada motor yang berlaju dengan cepat.
Braaaak...
Berlian merasakan tubuhnya melayang dan terhempas seketika. Gadis cantik itu terjatuh tapi dia tidak merasakan sakit yang menyengat.
Keningnya mengkerut. Dia merasakan pelukan hangat di perut dan punggungnya.
Berlian membuka matanya dan menoleh. Dia kaget.
Dilihatnya Juve sedang memeluknya menyamping.
Tangan Juve yang melindungi kepala Berlian pun mengeluarkan darah.
Berlian memberontak dan mendorong tubuh Juve kesamping.
Buug...
Satu tinju melayang ke wajah tampan pemuda itu.
"Sial gara-gara lo gue kehilangan mobil itu."
Juve bangun sambil meringis menahan sakit.
"Lo gak tau berterima kasih ya. Udah syukur gue nolongin lo. Kalau gak ada gue mungkin lo udah sekarat di sana." ucap Juve sambil menunjuk aspal tengah jalan.
"Apa perduli lo hah?" Berlian mendekatkan tubuhnya ke arah Juve. Tangannya mencengkram kemeja cowok itu.
"Sekarang lo jawab lo bawa kemana nyokap gue?"
"Ya mana gue tau."
"Gak usah berlagak bego deh lo. Gue tau pasti lo kan yang kemarin sore jemput nyokap gue waktu gue gak ada?"
"Ngapain juga gue njeput nyokap lo. Gak ada untungnya. Mending kalau dia sehat bisa gue jadiin pembantu. Lah orang cacat mau buat apa yang ada nyusain."
Plaak satu tamparan diberikan oleh Berlian.
Plaaak ...
Juve ganti menampar Berlian.
Berlian kaget dan memegangi pipinya yang terasa panas.
"Lo berani nampar gue?lo mau cari mati?"
"Lo berani nampar gue ? Lo mau cari mati?" ulang Juve menirukan Berlian.
"Berhenti niruin kata-kata gue."
"Berhenti niruin kata-kata gue." tiru Juve lagi.
Berlian yang kesal mengangkat tangannya dan akan menapar Juve.
Tapi dengan cepat tangan Juve menangkap pergelangan tangan Berlian.
Gadis itu tak kehilangan akal. Dia mengangkat tangan kiri nya dan akan menampar Juve.
Tapi lagi-lagi Juve berhasil menangkap pergelangan tangannya.
"Apa lo berhak marah kalau orang lain ngatain nyokap lo cuman orang cacat yang bisanya cuman nyusahin? Lo gak berhak marah Berl, gue cuman niruin kata-kata lo kemarin sore."
Berlian terdiam. Dia bingung hendak menjawab apa. Sedangkan apa yang dikatakan oleh Juve benar.
Berlian menggerak-gerakan tangannya agar terlepas dari genggaman Juve.
"Lepasin gak?"
"Kalau gue gak mau gimana?"
Berlian menoleh kekanan dan kekiri.
"Gue bakal teriak."
"Dan saat lo teriak, gue bakal cium lo."
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idiot Mom
ChickLitBagaimana perasaanmu saat kau tumbuh besar dan lahir dari seorang ibu yang kurang sempurna? Akan kah kau membencinya atau ingin melindunginya. Dan tanpa kamu sadari.. Disetiap keadaan selalu ada cerita dibaliknya.. Cuma cerita pendek tentang aku, i...