Empat

4.6K 295 0
                                    

- Lucky for you
That's what I like.

××××

"Udah ngapa Bi,itu buku robek jangan diliatin terus" celetuk Husen yang sibuk mengunyah makanannya.

"Au lu Bi,kek tu buku dari emas aja udah rusak masih diliatin" timpal Juno.

"Buku kalo kek gini masih bisa dibenerin ga ya?" Seolah tak mendengar yang diucapkan kedua sahabatnya ,Biru justru bertanya tentang buku yang rusak itu.

"Bisa Bi,kalo lo rajin mau ngelem make solatipnyamah" jawab Husen ,Juno mengangguk setuju.

"Tar malem ah gue benerin nih Buku,pengen gue baca" kata Biru yang sontak membuat Husen tersendat makanannya dan Juno tertawa dengan sangat keras.

"Lah anjing,Napa lagi Lo berdua?" Tanya Biru ketus.

Juno menaruh tangannya dikening Biru dan langsung ditepis oleh laki-laki itu.

"Ga sakit sih Lo,Bi. Cuma aneh aja kenapa jadi aneh pengen baca buku begini"

Husen menatap Biru dengan tatapan interogasi "Si Dira gak melet Lo sampe Lo berubah banget kek ginikan?"

Biru mendengus kesal "ya enggak lah!Ampe kenapa si kalo gue mau baca buku?Dunia runtuh?Enggakan?"

"Semoga aja Jakarta ga badai setelah Lo baca buku" celetuk Husen dan Juno yang menahan tawanya.

Biru melemparkan Snack keju kewajah Husen "Tai , gue mau baca aja Lo berdua herannya kek Apa aja"

"Si Dira belom tau peran Lo apa ya disekolah kita?" Tanya Juno,Biru mengeluarkan asap mengepul dari dalam mulutnya "Belomlah" jawabnya singkat.

"Cewek baik-baik kayak dia bakalan ngejauh kali Bi pas Tau lo kayak gimana disini" kata Husen,Biru menggeleng.

"Engga akan. Dia kan tadi udah liat gue pagi-pagi malakin anak-anak,buktinya dia masih mau ketemu gue tadi" jawab Biru.

"Tapi Bi....." Juno menggantungkan pertanyaannya ,membuat Biru menatap sahabatnya bingung.

"Apa?"

"Kalo dia tau masa lalu Ayah Lo,apa dia masih tetep mau sama Lo?"

Biru terdiam.

Masa lalunya berputar kembali dengan cepat.

Masa kelamnya muncul lagi dengan sekejap.

Lukanya kembali menganga.

"Tolol,kenapa nanya gitu ,Jun!" Ucap Husen yang langsung melempar Juno dengan cheese stick yang tadi ada di pangkuannya.

"Ya maap , namanya juga orang penasaran,gabisa ngontrol mulut"

"Gua mau ketemu Dira dulu,nanti gue kesini lagi". Kata Biru yang kemudian melangkahkan kakinya keluar gudang.

××××

Entah kenapa disaat masa lalunya teringat Biru justru ingin bertemu dengan Dira. Moodnya berantakan dengan sekejap ketika masa lalunya teringat meski sekelibat.

"Ada Dira?" Tanya Biru diambang pintu X IPA Tiga.

"Ada kak Biru"

"Tolong panggilin dong" ucap Biru yang kemudian dijawab anggukan.

Sepeperkian menit kemudian Dira keluar dengan wajah bingung nya kenapa tiba-tiba Biru datang kekelasnya.

"Lagi sibuk?" Tanya Biru

Dira mengeleng "Gaada guru soalnya jadi gak sibuk"

Biru mengangguk "bagus,soalnya Lo harus temenin gue kekantin,makan biar Mood gua balik lagi"

"Hah?"

Biru menggenggam tangan Dira lalu menarik pelan gadis itu menuju kekantin.

Dira terdiam,mengatur detak jantungnya yang semakin tak karuan.

Sepanjang jalan menuju kantin banyak gadis yang melihat kejadian tersebut dan berbisik penuh iri.

Biru melepaskan genggaman tangannya di tangan Dira "Temenin gue makan" katanya singkat yang langsung terduduk disalah satu kursi kantin.

Dira mengangguk lalu ikut terduduk ,dihadapan Biru.

Biru memesan satu mangkuk mie ayam dan segelas air jeruk sedangkan Dira menolak untuk memesan apapun.

Biru bercerita tentang kegiatannya semasa kecil,tentang hobbynya yang sama dengan sang Bunda atau tentang kebiasaan buruknya yang biasa membuat seisi rumah berteriak.

Siswa-siswi yang berlalu lalang disekitaran kantin berbisik dan berdesis pasalnya Biru dikenal sebagai laki-laki yang cuek dan jarang banyak bicara dengan perempuan.

Biru menyesap minumannya dengan cepat lalu bertanya "besok ada acara?"

Dira menautkan alisnya bingung

"Kalo gaada gue jemput besok depan rumah Lo,anterin gua nonton" kata Biru selanjutnya,Dira terlihat kaget

"Tapi..."

"Gue orangnya gak Nerima penolakan apapun dengan alasan apapun"

Dira membuang nafas beratnya "jemputnya jangan kepagian,jam 9 an Aja"

Biru tersenyum sumringah "siaaappp" katanya mantap

××××

Jangan lupa untuk vote+comment ,
Jangan lupa juga untuk share cerita ini ke teman-tema kalian. :)

Biru Dan Randira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang