- But I know
I Happier with you.×××××
Dira terduduk manis disofa megah rumah mewah Ini. Dirinya terdiam bingung dengan apa yang harus dilakukan Biru sedang mandi dan dirinya hanya bisa menunggu Biru selesai akan mandinya.
Gadis ini bangun dan melihat foto besar disudut ruangan dengan isi dua anak Laki-laki dengan senyum lebar dan setelan jas yang mereka kenakan.
Disebelah foto itu ada foto wanita paruh baya dengan senyum lebar. Cantik dan berwibawa itulah kesan pertama yang dilihat oleh Dira.
"Serius amat mba" ledek Biru yang masih sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"Lu yang mana?" Tanya Dira yang menunjuk foto kedua laki-laki tadi.
"Yang jasnya berantakan" jawab Biru acuh tak acuh yang langsung menyodorkan sisir hitam "sisirin" ucap Biru selanjutnya.
Dira terlonjat kaget lalu mengambil sisir hitam itu "manja banget sih" sindir Dira yang sedikit berjinjit untuk menyisir rambut Biru.
Biru terdiam melihat setiap lekukan wajah Dira yang serius menyisir rambutnya.senyum Biru mengembang membuat Dira gugup dan mengakhiri aksi menyisir rambut Biru.
"Udah rapih" alibinya yang mengembalikan sisir itu ketangan Biru.
Biru terkekeh pelan lalu mengacak-ngacak rambut Dira pelan.
"Biru" Panggilan itu membuat Biru menolehkan kepalanya.
"Ayah" katanya singkat.
"Kamu dirumah sama siapa?" Tanya Septian yang mendekat kearah Biru dan Dira.
"Ayah gausah tau Dia siapa!" Ucap Biru dengan nada bicaranya yang ditekan.
"Tapi ayah perlu tau dia siapa Biru" ucap Ayahnya yang semakin mendekat kearah Dira.
"Kalau dia pacar saya kenapa?" Ucap Biru yang mendorong Dira pelan menjauh dari pandangan Ayahnya.
"Bagus!sekolah kamu berantakan,mabok-mabokan,keluar malam,penyalah gunaan nama Ayah untuk akses bebas keluar masuk club malam dan sekarang kamu punya pacar?!" nada bicara Septian ikut meninggi.
"Emang kenapa Yah?Biru juga bebas nentuin jalan hidup Biru sendiri!"
"Sekali aja kamu contoh Abang kamu Biru!Contoh Jingga!Jangan rusak reputasi ayah terus Biru Wiranda!!" Septian menunjuk-nujuk Biru dengan sengit. Dira terdiam menunduk menahan tangis melihat pertengkaran anak dan Ayah ini didepan matanya.
"TERUS YAH!BANDINGIN TERUS BIRU SAMA JINGGA SAMPE AYAH PUAS!!" Teriak Biru yang langsung disambut tamparan oleh Septian.
Setelahnya,hening.
"Bi..Biru Ayah bisa gak maksud nampar kamu" ucap Septian berusaha menjelaskan. Biru mengepal tangannya kuat-kuat lalu menggenggam tangan Dira.
"Bener kata Bunda,Ayah cuma mentingin reputasi ayah!Gapernah mikirin perasaan orang! Ayah cuma mentingin perasaan orang yang juga bisa naikin reputasi ayah!" Ucap Biru sebelum menarik Dira untuk keluar dari rumah megah itu.
×××
Dira dan Biru ada dijembatan pinggir jalan disudut kota Malam ini. Pertengkaran tadi membuat Biru hanya terdiam dan menyimpan emosinya dalam-dalam.
"Bi..." Panggil Dira pelan,
"Everything will be alright" tambah Dira dengan senyum penenangnya.
"Lo bisa cerita semuanya sama gue" Lanjut Dira saat Biru sudah menoleh kearahnya.
"Dulu semuanya ga gini Dir. Dulu keluarga gue harmonis,penuh dengan canda tawa,hangat. Sampe pada saat gue SD kelas 5 karir ayah gue lagi baik-baiknya sedangkan sikap gue pada waktu itu lagi nakal-nakalnya....
...Gue masuk SMP Negeri ternama di kota tapi lewat jalur belakang gak kaya Abang gue yang emang dasarnya gampang diatur. Semenjak itu keluarga gue jadi gak karuan Ayah sering marah-marah sama Bunda karena ulah gue yang nakal...
...Ayah gue sering pulang malem,ditanya Bunda kenapa jawabnya kasar,Ayah gue juga pernah selingkuh tapi entah kenapa Bunda tetep maafin"
Biru menahan tangisnya "it's okay Bi,Kalo Udah gak kuat gak usah dilanjutin ceritanya"
Biru menggeleng "terus ayah sering kasarin Bunda,main fisik tapi tiap gue tanya kenapa bunda pasti selalu jawab "Ga apa-apa itu hal biasa" padahal gue tau Bunda gue lagi kenapa-kenapa..
..Waktu itu gue kelas 2 SMP Bunda masuk ICU sampe koma sedangkan Ayah dan Abang gue gak ada sama sekali simpatik untuk jenguk Bunda..
...Sampe Bunda pergi pun Abang dan ayah gue cuma Dateng ke pemakaman dan langsung pergi ke Paris"
Dira terdiam, memandang wajah Biru yang lelah akan lukanya dimasa lalu. Biru lalu memeluk Dira dan menangis dipelukan gadis itu .
"Tahan bentar ,Dir. Gue pengen luruhin luka gue sebentar aja sama Lo,Ga apa-apa kan?" Ucap Biru parau yang masih dalam dekapan Dira.
"Seperti yang gue bilang ,gue adalah tempat Lo pulang saat Lo ngerasa dunia ga adil buat Lo" Ucap Dira yang membiarkan Biru mendekapnya.
××××××
Hallo guys .. Maaf maaf banget karena keterlambatan aku untuk update cerita baru ini huhuhuhu.
Tapi kalian tetep jangan lupa vote Dan comment yaaa Karena aku tadi udah ngenext 2 part sekaligus mwehehe.
*BILA LAGI ELING MAKE AKU KAMU HAHAHAHAHA*

KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Dan Randira
JugendliteraturDari pertemuan Biru dan Randira didepan pintu ruang BK , Dari Dira yang mengobati luka di tangan Biru membuat seorang Biru semakin jatuh cinta dengan Dira. "Sampe ketemu diketidak sengajaan yang lainnya yaaa" "Gapapa anggep aja ini ketidak sengajaan...