— Kelak terulang lagi kau minta ku runtuhkan bumi diatas kepalamu dan ku percaya lagi.
-///-
"Dir , gue degdegan" kata Restu--teman kuliah Dira-- membuat Dira tertawa kecil "seriusan ih , bentar lagi gua akad"
"Yaudah. Baca doa yang banyak biar akadnya lancar" kata Dira "udah ah, gue mau bantuin anak-anak buat ngurus kawinan lo"
Randira , gadis cantik dan lugu ini telah berubah menjadi wanita dewasa dengan karir yang bagus dibidang wedding organization.
"Cek semua tamu VIP ya, jangan sampe ada yang miss" kata Dira berbicara pada crew nya melalui alat kominikasi.
"ini ada yang komplen"
"Lu dimana?"
"Meja tamu pintu ke 2 "
"Oke, gue kesana bentar" kata Dira yang kemudian menghampiri salah satu crewnya
"Maaf, ada apa ya pak?" Tanya Dira kepada laki-laki dihadapannya
"Kata dia toddler bayi gaboleh masuk?saya tamu VIP padahal diundangan" kata laki-laki itu sambil menggendong bayi berumur 2tahun.
Dira mengangguk "saya cek dulu atas nama siapa undangannya?"
"Biru Wiranda "
Dira terdiam sejenak , dadanya sesak saat laki-laki itu menyebutkan nama Biru. Dira memperhatikan lekuk wajah laki-laki yang berada didepannya, garis wajahnya memang tidak berbeda dengan Biru.
Dira meneteskan airmata. Kertas dan pulpen yang tadi gadis itu pegang terjatuh kelantai.
Dira mengusap air mata "maaf" ujar Dira menunduk dan mengambil kertas dan pulpennya yang tadi terjatuh. Liontin huruf R yang dikenakan Dira terlihat membuat laki-laki yang berada didepannya terdiam tak percaya.
"Toddler bayinya bawa masuk aja kedalam, pak" ucap Dira sambil mencontreng namanya. "Ken, urus tamu VIP dimana harus duduk ya"
"Iya siap , Dir" kata salah satu crew.
"Yang tadi namanya siapa?"
"Randira pak"
Laki-laki itu terdiam tak percaya.
-///-
Acara penikahan yang diurus Dira dan crewnya hari ini lancar tanpa hambatan.
"Gue balik duluan ya" kata Dira yang melambaikan tangan kearah crew yang tadi membantunya.
Gadis ini lalu melangkahkan kaki menuju mobilnya.
"Hai" ucap seseorang saat Dira sampai didepan mobilnya.
"Acara pernikahan udah selesai, ada lagi yang mau dikomplain?" Kata Dira. Laki-laki yang didepannya tertawa.
Seperkian detik kemudian laki-laki itu memeluk Dira "saya rindu" bisiknya . Dira melepaskan pelukan laki-laki itu dengan paksa.
"Maaf, saya engga enak kalau diliat istri kamu, Biru"
Biru tertawa "saya belum nikah, Dira"
"Halah, tadi aja kamu gendong anak bayi. Mana mungkin belum nikah"
Biru semakin keras tertawa,
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Dan Randira
Teen FictionDari pertemuan Biru dan Randira didepan pintu ruang BK , Dari Dira yang mengobati luka di tangan Biru membuat seorang Biru semakin jatuh cinta dengan Dira. "Sampe ketemu diketidak sengajaan yang lainnya yaaa" "Gapapa anggep aja ini ketidak sengajaan...