EmpatBelas

2.6K 156 0
                                    


- masih adakah celah dihatimu
Yang masih bisa tuk ku singgahi

--////--

Randira berjalan pelan melewati koridor. Ucapan Bu Reska tadi masih mengiang-ngiang dikepalanya.

"Bengong mulu, Awas kesandung"

Suara itu berhasil memecahkan lamunan Randira dan membuat gadis itu menghentikan langkahnya.

"Gue tau kok , susah emang deket sama cowo yang bandelnya kayak gua, Dir" timpal Biru lagi. Dira menghentikan langkahnya "kenapa ngomongnya gitu?"

Biru tersenyum simpul "kita ketemu cuma karena ketidak sengajaan. Gua bukan cowo yang baik juga sedangkan lu cewe yang pinter"

Dira menatap wajah Biru lekat-lekat. Memperhatikan bentuk wajah Biru dengan seksama.

"Kalo lo mau jauhin gua,silahkan Dir. Gua sayang sama lo, itu kenapa gue bilang gapapa kalo lo mau jauhin gua. Karena gue tau deket sama cowo nakal kaya gua itu susah dan kesiksa"

Dira menggeleng pelan "gue rumah lo , Bi. Engga ada satupun rumah yang ninggalin pemiliknya"

"Jadi?"

"Gua bakalan terus sama lo kok. Mau seberapa banyak orang yang jelek-jelekin Elu depan gua. Gua bakalan nilai lu sebagai Biru yang sehari-hari sama gua. Bukan Biru yang sehari-hari mereka liat"

Biru mengembangkan senyumnya lebar dan mengelus pucuk kepala Randira.

"Terima kasih ya,Dir. semoga lo engga pernah cape"

Dira mengangguk "yo pulang yo"

Biru mengangguk dan merangkul hangat pundak Dira.

Terima kasih untuk ketidak sengajaan waktu itu karena telah menemukanku padamu. Gumam Biru dalam hati.

Biru Dan Randira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang