- Takan ku biarkan
Kau menangis
Takan ku biarkan
Kau terkikis.×××
Biru memasang wajah gelisahnya membuat Dira yang melihatnya ikut-ikutan gelisah.
"Kenapa?" Tanya Dira, membuat Biru hanya menjawab dengan gelengan kepalanya.
"Gapapa Dir, palingan Biru lagi gak Mood aje" Ucap Juno yang sibuk menghitung uang pajak pagi.
"Orang gak Mood pasti ada alasannya ,No" Kata Dira yang menyeruput air jeruknya.
"Biarin dulu aja Dir,tar juga Birumah baik sendiri" Ucap Husen yang menepuk pundak Dira pelan.
Dira mengangguk dan tersenyum.
Hari ini Siswi sekolahan Dira sedang berbisik-bisik dengan nada memuja karena adanya murid baru yang katanya tampan setara dengan ketampanan Biru.
"Bukannya masuk kelas,masih aja kelakuan Lo engga berubah-ubah" Ucap laki-laki yang membuat Dira,Juno dan Husen tercengang. Sedangkan Biru menampakan Wajah Kesalnya.
"Gua bukan urusan Lo" ucap Biru dengan nada sarkas yang langsung ingin meninggalkan laki-laki itu tapi apa daya,tangan laki-laki itu menahannya.
"Gue cuma mau yang terbaik buat elo,buat gue,buat ayah buat kita"
Biru tertawa sinis dan menepis tangan laki-laki yang menyentuhnya tadi.
"Terbaik buat gue?B u l l s h i t" Ucap Biru yang menekan kata terakhir yang Ia ucapkan.
"Terserah! Hati Lo udah busuk sampe gabisa liat orang-orang yang benar-benar mau Lo bahagia" ucap laki-laki itu.
Biru memutarkan bola matanya kesal dan melangkahkan kakinya meninggalkan laki-laki itu yang tak lain dan tak bukan adalah Jingga. Kakak kandungnya sendiri.
×××
"Randira ya?" Tanya laki-laki ini dengan senyum mengembang. Dira mengangguk dengan bingung.
Laki-laki itu mengulurkan tangannya "Gue Pesona Jingga Wiranda abangnya Biru"
Dira membalas uluran tangan Jingga "Randira"
"Sorry nih gue manggil Lo tiba-tiba pas pelajaran kosong gini. Gue denger banyak cerita elo sama Biru..
..Gue mau minta tolong sama Lo boleh?"
Dira mengerutkan keningnya "mau minta tolong apa ya?"
Jingga menoleh ke kanan dan ke kiri seakan-akan memastikan sekelilingnya aman "Gue ga bisa bilang disini,gue boleh minta ID Line lo?"
Dira memasang wajah bingungnya dan terdiam tak menjawab.
"Boleh minta ID Line Lo ga?" Ucap Jingga sekali lagi.
Dira kemudian mengangguk "Id Line gue Randiratsbt"
Jingga mengengguk dan meninggalkan Dira.
"Jingga mau apa kesini?" Nada bicara dingin itu terdengar tepat dibelakang Dira,membuat gadis itu langsung memutar badannya.
"Gatau,tadi dia kesini minta bantuan terus minta Id Line gue" jawab Dira dengan benar.
Biru berdecak lidah malas "Nanti kalo dia nge Line lo, kasih tau gue dulu baru Lo boleh bales"
Dira menautkan alisnya "Lah,kok harus laporan sama Lo dulu?Biar apa?"
"Biar gue bisa ngawasin calon pacar gue" Jawab Biru cepat dengan sekalian tarikan nafas.
Dira terdiam,Bibirnya terkantup rapar. Pipinya memanas,kupu-kupu seakan-akan terbang disekelilingnya
"Paan si , Ga jelas" Tepis Dira berusaha memudarkan rasa berdebar yang ada di dadanya.
Biru mengacak-ngacak rambut depan Dira "tapi gue gamau jadi calon pacar Lo aja..." Biru memberi jeda dalam kalimatnya.
Biru mendekat kearah wajah Dira. Sangat dekat bahkan sampai hembusan nafas mereka terasa.
"Mulai sekarang, Lo pacar gue. Mau ga Mau Lo harus mau. Biru gak Nerima penolakan"
Setelahnya Biru menjauhkan wajahnya dari wajah Dira dan mencubit pipi Dira gemas.
"Selamat datang dikehidupan Biru,Randira" ucap Biru yang meninggalkan Dira sendirian dengan rasa senangnya disana.
×××
Haaiiiiii ini gue next lagi.
Sebelumnya gue minta maaf yaaa karena emang part 6-7 Itu ketikannya sangat amat tidak sesuai sama yang gue harapkan.
Padahal udah gue unpublish gue edit Dan gue publish ulang tapi tetep aja berantakan. Gue mohon maaf untuk itu yaaaa..
Jangan lupa untuk vote Dan comment cerita ini yaaaa,jangan lupa juga untuk simpan cerita ini dilibrary dan share juga ketemen-temen kalian.
![](https://img.wattpad.com/cover/105076672-288-k242888.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Dan Randira
أدب المراهقينDari pertemuan Biru dan Randira didepan pintu ruang BK , Dari Dira yang mengobati luka di tangan Biru membuat seorang Biru semakin jatuh cinta dengan Dira. "Sampe ketemu diketidak sengajaan yang lainnya yaaa" "Gapapa anggep aja ini ketidak sengajaan...