Sepuluh

3.5K 214 3
                                    

-Celakanya hanya,
Kau lah yang benar-benar,
Aku tunggu.

×××

Keadaan istirahat seperti biasanya. Ramai,riuh penuh dengan siswa-siswi yang sibuk berlalu lalang untuk membeli makan.

Sedangkan Randira?Gadis itu hanya terdiam dipinggir lapangan dengan headseat yang terpasang di telinganya. Kebiasaan seorang Randira.

Nanda berdiri tepat didepannya dengan posisi badan yang mengartikan bahwa Ia tidak suka akan kehadiran Dira saat ini.

"KAN UDAH GUE BILANG SAMA LO. JANGAN GANGGUIN BIRU LAGI!!" Teriak Nanda membuat murid-murid melihat dan mendekat kearah Nanda dan Biru.

"Gue engga gangguin Biru" Ucap Dira dengan nada bicaranya yang masih terkesan santai.

"LO TUH YA IH!!!!" Dengan kasar Nanda menarik tangan Dira ketengah lapangan "NIH AKIBATNYA KALO LO BERANI GANGGUIN BIRU!!!!"

Nanda mengambil seember air yang sudah disediakan oleh Gita -Sahabatnya. Dengan cepat ditumpahkan seair penuh dalam ember itu ketubuh Dira.

Tidak hanya itu dengan cepat pula Nanda merobek lengan baju Dira membuat gadis itu hanya terdiam. Merasakan nyeri akibat perlakuan Nanda.

"WOI BUAT KALIAN SEMUA,NIH LIAT AKIBATNYA KALO SAMPE KALIAN EMANG BENER-BENER GANGGUIN BIRU!!!!!!" teriak Nanda kepada murid murid yang menyaksikan aksi keji dari Nanda.

Tubuh Dira terjatuh dibawah. Air matanya tumpah.

"Bubar!!" Ucap laki-laki ini yang langsung menutupi tubuh Dira dengan jaketnya.

Bukan dia bukan Biru.

Dia Jingga.

"Gue bilang juga Bubar!!" Ucap Jingga lagi yang langsung direspon cepat oleh murid murid termasuk Nanda dan Gita.

"It's okay, semua udah gaada siapa-siapa Randira" Ucap Jingga yang berusaha menenangkan Dira.

"Saya bawa kamu ke uks ya" Ucap Jingga yang kemudian membantu Dira untuk berdiri dan berjalan menuju UKS.

×××

Biru berlari dengan cepat. Kabar pembullyan Nanda kepada Dira beredar dengan cepat bahkan sangat cepat.

"Kemana aja,Dia tadi sempet menggigil tengah lapangan" Ucap Jingga saat Biru baru masuk keruang UKS.

"Makasih udah jagain dia" ucap Biru yang langsung mengusap lembut kening Dira yang sedang tertidur pulas.

"Seharusnya lo Ada tadi. Bukan orang lain yang justru buat ada buat Dia" Jingga bangkit dari duduknya.

"Gue ada urusan tadi mangkanya tanpa sadar gue ninggalin dia sendirian!" Nada bicara Biru meninggi.

"Urusan apaan?! . Lo tau kan Bi, gara-gara elo dia gaada temen. Gara-gara Lo!!" Ucap Jingga hampir membentak.

Tangan Biru mengepal hampir sempurna "Terus salahin gue terus!!, Lo mana paham tentang gue!!"

"Lo yang ngga pernah buat gue paham tentang elo!!"

Biru tertawa sarkas "Buat apa gue bikin lo paham tentang gue?. Bunda yang sering kali buat Lo paham aja engga Lo gubris!, Anjing."

"LO GATAU GIMANA GUE SAYANG SAMA BUNDA MANGKANYA LO BENCI MASA LALU LO TENTANG GUE DAN BUNDA" Teriak Jingga dengan keras. Emosinya juga memuncak.

Biru terdiam , sekarang tangannya mengepal dengan sempurna. Emosinya juga telah sempurna.

"Lo engga tau gimana gue sayang sama Bunda , Bi"

Biru menggeleng "gue engga tau karena emang pada dasarnya,elo engga sayang Bunda."

Jingga mengerang kesal "terserah, susah memang bicara sama orang yang terus menerus benci akan masa lalunya!" Laki-laki itu kemudian meninggalkan ruangan.

Biru berteriak dengan kencang. Benar,Ia membenci masa lalunya. Sangat amat membencinya.

×××

Halloo.. Jangan lupa untuk vote, comment Dan share cerita ini ketemen-temen kalian yaaaaa

Biru Dan Randira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang