- Takan habis sejuta lagu
Untuk menceritakan
Cantikmu.××××
"Ih,ini baju kenapa gak ada yang bagus sih!" Keluh Dira yang sejak pagi tadi telah membongkar lemarinya untuk mencari baju yang pas Ia kenakan saat bertemu dengan Biru nanti.
Pintu kamar Dira terbuka menampakan Bilal selaku abangnya sedang berdecak lidah.
"Mau apa sih Dir,kamar sampe kek kapal pecah begini" Kata Bilal membuat Dira membanting kan badannya kekasur.
8:15 angka itu terlihat dijamin digital yang terletak di atas narkas samping kasurnya .
"Bang,baju Dira gaada yang bagusan dikit buat jalan sama temen nih" Dira memanyunkan bibirnya.
Bilal terduduk di samping adiknya dan melihat kesekeliling "Baju lo seabrek-abrek kek begini bilangnya gaada baju yang pas buat jalan,dasar"
"Yaaa gue bingung kan mau pake baju yang mana buat hari ini, tadi dicobain gaada yang cocok semua"
Bilal berdeham "temen Lo cewek apa cowok?"
"Cowok"
"Orangnya kek gimana?"
"Yaaa gitu,tinggi..."
Bilal menggeleng "bukan tolol ,maksud gua sifatnya kek gimana?Biar gua pilihin baju yang pas buat Lo "
Dira bangun dari tidurannya "Gimana yaa.. susah jelasinnya bang, intinya dia dikenal sama anak-anak sekeliling sekolah dan kayaknya dia bukan cowok yang suka sama aturan"
Bilal mengangguk lalu mengambil kaos putih dan jins robek-robek.
"Kok gini sih bang" keluh Dira yang mengambil setelan baju pilihan abangnya.
"Udah,percaya sama gue ini cocok buat kencan pertama" kata Bilal jahil.
Dira berdesis lalu bangkit menuju kamar mandi "bukan kencan bang"
"Terus apa dong?Jalan berduaan masa bukan kencan" kata Bilal yang membereskan kembali baju-baju Dira yang tergeletak diberbagai macam sudut .
"Cuma nemenin dia nonton aja ih,bukan kencan" Teriak Dira dari dalam kamar mandi.
Lah goblok,jalan berdua ,nonton terus makan yaaa sama aja kayak kencan Batin Bilal.
"Yodah serah Lo aja dah" jawab Bilal kemudian.
××××
Dira melihat jam yang melingkar indah ditangannya dan menunjukan pukul 09:10 tapi Biru belum juga sampai untuk menjemputnya.
"Sabar aja si tar juga dia sampe sini" kata Bilal yang risih melihat adiknya yang terus menerus memantau jam.
"Permisi...Randira..." Suara Teriak itu membuat Bilal dan Dira saling melempar pandang dan seperkian menit kemudian Bilal berlari agar sampai didepan pintu duluan
"Ih Bang!" Teriak Dira yang mengejar Bilal,mencegah agar Bilal membuka pintunya dan bertanya macam-macam pada Biru.
Bilal berhasil sampai duluan dan sekarang sudah membuka pintu rumah Randira. Biru yang ada dibalik pintu hanya tersenyum kikuk .

KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Dan Randira
TienerfictieDari pertemuan Biru dan Randira didepan pintu ruang BK , Dari Dira yang mengobati luka di tangan Biru membuat seorang Biru semakin jatuh cinta dengan Dira. "Sampe ketemu diketidak sengajaan yang lainnya yaaa" "Gapapa anggep aja ini ketidak sengajaan...