— Biarkan aku jadi sesuatu yang berarti untukmu tapi tidak sesaat.
***
Biru memberhentikan mobilnya tepat digarasi mobil ada seorang wanita paruh baya yang menyambutnya dengan senyum.
"Sudah pulang Biru?" Kata Wanita paruh baya itu kepada Biru dan Dira saat mereka ingin masuk kedalam rumah
"Bukan urusan kamu saya pulang atau engga" kata Biru ketus yang langsung masuk kedalam rumah. Dira menatap wanita paruh baya itu yang menampakan wajah kecewa didekatinya Lalu digandeng wanita itu "gapapa tante,Biru ada masalah aja disekolah nanti juga baik sendiri kok tant" kata Dira , senyum wanita paruh baya itu kembali mengembang.
"Yaudah,yuk masuk" ajak wanita paruh itu dengan tangan Dira yang masih menggandeng tangannya.
"DIRAAAAAA" Teriak Biru ketika Dira baru saja melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah. Dira menggelengkan kepalanya jengkel "bentar ya tante , aku kekamar si Biru dulu" pamitnya yang kemudian menaiki tangga demi tangga.
"Yaudah tante masak dulu yaa,kamu kalau mau bantu boleh kedapur ajaa" ucap wanita paruh baya itu.
Dira menghentikan langkahnya sejenak "iya tante,nanti aku susul" katanya yang kemudian melanjutkan kembali langkahnya.
"Kenapa sih!" Kata Dira jengkel ketika dirinya membuka pintu kamar Biru. "Gapapa,mau minta tolong aja temenin gue ngegame bentar" Kata Biru yang sudah memegang joy-stick miliknya.
Dira berdecak lidah kesal "DIKIRA ADA APA SIH MALIH!" katanya dengan nada kesal. Tubuh gadis ini menghempaskan tubuhnya kekasur,menatap langit langit lalu menoleh kearah Biru yang sedang sibuk bermain games.
"Apa lu liatin gua" kata Biru meski tetap fokus dalam gamesnya. "Dih gr amat si orang gua lagi liatin cara maen lu" elak Dira yang kemudian bangkit dan jalan keluar dari kamar Biru.
"Mau kemana woi"
"Bentar mau kebawah , mau bantu masak. Bosen gua disini ngapain coba" ucap Dira yang kemudian berlalu meninggalkan Biru yang sedang asyik dalam permainannya.
Dira melangkahkan kaki cepat menuruni tangga dan menuju dapur tapi sebelum memasuki dapur langkah Dira sempat terhenti Foto Wanita paruh baya yang Ia temui tadi sebelum masuk kedalam rumah terpajang diruang keluarga. Fotonya yang menggandeng Ayah Biru membuat Dira bertanya-tanya sebenernya siapa wanita itu.
"Permisi Tante" ucap Dira dengan senyum saat memasuki kawasan dapur. Wanita paruh baya itu tersenyum. "Eh,kamu lagi. Siniii tante lagi masak makanan kesukaan Biru sama Jingga" Balas wanita paruh baya itu dengan menarik lembut tangan Dira agar mendekat.
Disela-sela membantu memasak Dira sesekali tertawa,kembali merasa hangat seperti ada Ibunya waktu dulu. Dira yang sedang memotong kentang terdiam sebentar,menatap wanita paruh baya itu dan membuang nafas beratnya.
"Tante?"
"Iya kenapa Dira?"
"Aku boleh tanya sesuatu engga , Tant?"
Wanita paruh baya itu mengentikan aktifitas mengaduk sup lalu mengelap tangannya di celemek yang Ia kenakan.
"Apa yang kamu mau tanya,tanyakan aja Dira" Katanya dengab tersenyum.
"Maaf sebelumnya Tante. Tante sama Ayahnya Biru ada hubungan apa?" Tanya Dira dengan nada hati-hati takut seseorang yang Ia tanya seperti itu tersinggung hatinya.
"Oh kamu mau cuma mau tanya itu?. Tante dan Ayahnya Biru itu tunangan sejak setahun yang lalu secara diam-diam lalu Ayahnya Biru bekerja diluar negeri dan baru kembali sebulan yang lalu. Septian sudah bilang mengenai rencana kami menikah tetapi tentangan keras dari Biru hadir. Dia bilang posisi Bundanya tidak bisa digantikan...
...Saya mengerti mungkin Biru belum siap untuk ini tetapi Septian lebih keras dari Biru. Dicopot semua foto mengenai mendiang Bundanya Biru agar Biru cepat melupakan Bundanya. Ternyata cara itu semakin salah,Biru ngamuk besar dan berjanji untuk dia merestui hubungan saya dan Septian kejenjang berikutnya"
Dira terdiam lalu mendekat kearah wanita paruh baya itu.
"Kalau Dira manggil Tante itu Mama, boleh engga?" Tanya nya
Wanita paruh baya itu mengangguk lalu memeluk hangat tubuh Dira "boleh sayang"
![](https://img.wattpad.com/cover/105076672-288-k242888.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Dan Randira
أدب المراهقينDari pertemuan Biru dan Randira didepan pintu ruang BK , Dari Dira yang mengobati luka di tangan Biru membuat seorang Biru semakin jatuh cinta dengan Dira. "Sampe ketemu diketidak sengajaan yang lainnya yaaa" "Gapapa anggep aja ini ketidak sengajaan...