Duabelas

3K 198 5
                                    

-Bunda,Ada Dan tiada
Dirimu kan selalu
Di dalam hatiku.

×××

"Bi,turun ayah mau bicara katanya" Ucap Jingga diambang Pintu. Biru seakan-akan tak mendengar masih sibuk dengan gitar yang sedang Ia petik dan mainkan.

"Biru ayah mau ngomong sama Lo!turun sekarang!" Ucap Jingga lagi tapi kali ini nada bicaranya mulai meninggi.

"Mau ngomong apa?kenapa engga ditelfon aja. Kayak biasanya" ucap Biru nadanya datar dan dingin.

"Ayah dibawah Bi , dia mau ngomong sama Lo. Langsung." Ucap Jingga,kemudian Biru bangkit dari duduknya menaruh gitar dan berjalan menghampiri Ayahnya.

Rumah mewah ini sangat amat sepi dan dingin bahkan Birupun lupa kapan terakhir kali rumah mewah ini hangat akan canda tawa keluarganya.

"Kenapa Yah?" Ucap Biru saat sudah berdiri didepan Septian. Tangan laki-laki ini dimasukan kedalam kantong celananya.

"Ada yang mau Ayah Bicarakan,kamu duduk dulu aja Bi" Ucap Septian yang melipat koran yang tadi tengah Ia baca.

"Saya lagi engga mau duduk" ucap Biru dengan datar . Septian mengangguk dan membuang nafas beratnya.

"Ayah mau kenalkan kamu sama seseorang yang nanti akan menjadi pengganti Bunda kamu" Ucap Septian. Biru terdiam hatinya dihantam seribu meriam. Posisi Bundanya akan digantikan oleh wanita lain yang akan menjadi istri baru ayahnya.

"Dia baik Biru,dia wanita yang berpendidikan. Ayah yakin dia akan menjadi Bunda baru yang baik untuk kamu" Lanjut ayahnya . Biru masih terdiam , tangannya yang didalam kantong celana mengepal dengan sempurna.

"Saya gamau posisi Bunda tergantikan" ucap Biru,amarah sangat jelas terdengar dari nada bicaranya.

"Tapi Ayah sudah makin tua Biru,butuh seseorang yang bisa jagain Ayah" ucap Septian. Biru menggeleng cepat.

"Bukan alasan untuk menggantikan posisi Bunda saya dikeluarga ini!!" Ucap Biru "Bunda saya mencintai anda dengan sempurna bahkan sampai diakhir hayatnya!Tapi kenapa posisi Bunda harus digantikan?!"

"Biru..Tolong,untuk kali ini permintaan ayah kamu turutin,cuma menikah lagi keluarga kita akan lebih baik" Septian berdiri kemudian merangkul Biru .

Biru menepis rangkulan Ayahnya "saya engga akan mau keluarga ini menggantikan posisi Bunda" Laki-laki langsung berbalik badan dan berjalan menuju kamarnya.

"MAU KAMU SETUJU ATAU TIDAK POSISI BUNDA KAMU HARUS ADA YANG MENGGANTIKAN BIRU!!" teriak Septian , Langkah Biru terhenti.

"TERSERAH. SAYA ENGGA AKAN IKUT KAMU DAN ISTRI KAMU NANTI. SAYA BAKALAN TETAP TINGGAL DIRUMAH INI" teriak Biru yang kemudan membanting pintu kamarnya.

Didalam kamar Biru menahan teriakan nya kemudian membanting apapun yang ada di sekelilingnya. Kecewa,kenapa bisa-bisanya sang ayah menggantikan posisi Bundanya.

Biru menangis , untuk kasus paling sakral dalam hidupnya tak apa jika Ia menangis dengan hebat. Tubuhnya melemas,kenangan akan Bundanya Tiba-tiba teringat dengan cepat.

Ia hanya ingin keluarganya baik-baik saja meski tidak menggantikan posisi Bundanya.

Biru mengambil Foto wanita setengah paruh baya yang sedang tersenyum disamping anak laki-laki itu.

Kemudian dengan pelan Biru mencium foto itu,kerinduan sangat mendalam akan Bundanya.

"Bund,Biru Rindu" ucap Biru yang mengelus foto itu dengan lembut.

Biru memandang wajah Bundanya di foto dengan sangat amat mendalam.

"Bund,Biru mau kerumah istimewa Bunda sama cewe yang bisa buat Biru tenang ya.. Bunda tunggu aja" Ucap Biru yang kemudian meletakan kembali foto itu dan tertidur.

***

HUAAAAA ANJIR GUA BARU NEXT:((( maafkan yeuuu tapi semoga kalian semua senang, dan jangan lupa untuk vote dan comment

Biru Dan Randira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang