Duatiga

2K 106 3
                                    

She takes care of me baby
She helps me be a better man
She's so beautiful, sometimes I stop to close my eyes
She's exactly what I need.

-///////-

Dira membuka pintu rumahnya lalu menjelajah keseisi rumah. Sepi, sunyi. Gadis ini membuang nafas beratnya dan duduk disofa. Melepaskan tas, sepatu lalu bersandar pada leher sofa.
Perlahan matanya dipejamkan.

Lalu Dira merasa pipinya mendingin "Nih, pasti cape ya disekolah" mata Dira terbuka saat suara itu terdengar ditelinganya. Suara abangnya yang tadi menelpelkan minuman isotonik kepipinya.

"Thanks ya , bang" kata Dira yang kemudian mengambil minuman itu dan meminumnya "gue kayaknya adik perempuan paling beruntung soalnya punya elo deh" sambung Dira yang kemudian mengulum senyumnya.

"Engga usah muji lagi punya duit ngepas" kata Bilal yang kemudian mengacak-ngacak rambut adiknya itu "Mandi , ganti baju udah sore juga"

Dira memberi hormat kepada Bilal "Siap laksanakan babang Bilal" katanya kemudian beranjak pergi kekamarnya untuk mandi dan bersih-bersih.

20 menit setelahnya Dira keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Gadis ini terduduk di kursi meja riasnya, matanya melirik ke ponsel. Biru sedari pagi belum juga mengabarinya.

Gadis itu mengambil ponselnya, mengecek chat terakhir dirinya yang belum juga dibaca oleh Biru.

"Kemana sih, suka banget bikin khawatir heran" dengus kesalnya. Jujur Dira takut terjadi apa-apa dengan Biru. Apa lagi kalau sampai Biru ikut tradisi turun menurun sekolahnya menjelang malam keakraban 3 angkatan.

Randira Tsabita
Juno, tau biru dimana engga?

Juno Munaf
Eh , belom ngabarin?

Randira Tsabita
Biru dmn,

Juno Munaf
Iya sabar ini coba gua tanyain dulu anaknya.

Randira Tsabita
Cepetan. Bilang suruh telfon gue, penting

Dira melemparkan ponselnya kesal setelah membalas pesan Juno. beberapa menit kemudian ponsel Dira berderng ,menandakan ada telfon masuk disana

"Hallo"

Suara parau disana membuat Dira semakin khawatir.

"Abis dari mana?kok engga bales pesan gue?" Ujar Dira dengan nada penuh penekanan, kesal.

"Ada kegiatan , lo engga diapa-apain Jingga kan tadi photo shoot?"

Gadis ini memutar bola matanya kesal "engga. Kenapa suaranya serek gitu? Sakit?"

Sempat ada suara tawa kecil dari sana "gue engga apa-apa , Dira. Guekan harus nepatin janji sama lo kalo gue bakalan baik-baik aja."

Dira terdiam, emosinya sudah mulai bisa di kontrol sekarang "sekarang masih dimana?"

"Kumpul sama anak-anak. Bentar lagi juga pulang."

"Pulang ya , awas engga pulang. Besok sekolah" kata Dira yang kemudian mengenakan headseat lalu merebahkan tubuhnya dikasur.

"Siap tuan putri" Biru terkekeh pelan gue pulang dulu ya.

"Engga usah dimatiin telfonnya. Biarin aja nyala, gue temenin sampe lo dirumah" kata gadis itu.

Biru mengulum senyumnya meski tak dilihat oleh Dira "Bener ni? "

"Iyaa, udah cepetan"

Biru lalu mengenakan heatseat lalu helm dan mengendari motornya untuk pulang.

"Biru?" Panggil Dira

"Iya Dira kenapa?"

Dira menghirup nafas panjang lalu membuangnya "jangan sering-sering buat gue cemas"

Lawan bicaranya hanya diam , berusaha memahami kecemasan apa yang Dira rasakan.

"Gue masih mau liat lo sampe 1000 tahun kedepan. Jadi gue mohon jangan ngelakuin hal bodoh yang dampaknya bikin gue engga bisa ngeliat elo lagi"

"Gue baik-baik aja , Dira. Gue disini , lagi arah pulang sambil telfonan sama tuan putri." Ledek Biru berusaha mencairkan suasana , Dira tertawa.

"Emang paling bisa buat gue engga marah lagi kenapa sih?"

"Bawaan lahir. Cewe emang engga akan bisa marah lama-lama sama orang ganteng kaya gue" ledek Biru yang semakin membuat Dira tertawa. "Tidur gih" tambahnya lagi.

"Telfonnya jangan dimatiin sampe lu dirumah yaa"

"Iya bawel , baca doanya dulu"

"Bismillah , kalau Biru macem-macem dari Dira hilangkan aja Dira gapapa" kata Dira asal.

"Et et jangan, Doanya yang bener Dir" ucap Biru dengan suara paniknya tapi itu justru membuat Randira tertawa.

Dira berbisik , membaca doa pengantar tidurnya.

"Amiin" ucap Dira

"Aamiinnnn" ucap Biru.

Dan setelah 20 menit biru tidak mendengar suara Dira , laki-laki ini baru berani mengeluarkan suara dalam hatinya.

"Maaf gue bikin lo cemas terus, maaf engga ngabarin seharian ,makasih untuk perduli tidur yang nyenyak ya Dir, istirahatin semua yang lo rasain hari ini. Mimpi yang baik...

...gue sayang sama lo Dir" ucap laki-laki itu yang kemudian melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

-////////-

Sehari next 3 part ga kurang-kurang sayyy soalnya besok gue harus kerja takut lupa post:((
Btw Jangan lupa untuk vote , comment yaa

Keep touch with me
Ask.fm : Nabilanabile
Instagram: Nabilarbsmn

Biru Dan Randira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang