Saat jam pulang kantor, aku berencana mampir ke cafe dekat kantor untuk mengistirahatkan otakku yang penuh dengan angka. Aku mendesah lemah saat melihat di luar sedang hujan deras. Sepertinya memang aku harus menunggu agak lama di cafe ini. Aku mulai membuka buku catatan yang biasa aku coret – coret saat sedang menyendiri. Banyak kata – kata tidak jelas yang aku tulis di sini. Ini memang kebiasaan burukku yang sulit aku hilangkan.
"Kau menulis apa?"
Aku tersentak kaget saat mendengar suara Kevin yang begitu dekat denganku. Aku melihatnya yang mengambil bukuku dan duduk didepanku tanpa aku persilahkan. Aku tidak bisa mencegahnya untuk membaca coret - coretku. Aku hanya diam memperhatikannya sedang menatap serius coretanku
"Anda di sini?" Tanyaku pelan.
"Hm ya di luar hujan dan kebetulan aku ingin minum coffe di sini," ucapnya.
Aku menarik bukuku yang masih dia pegang, tapi Kevin menjauhkan bukuku dari jangkauanku. Dia masih asik meneliti setiap kata - kata yang aku tulis.
"Tuan itu punya saya.."
"Aku pinjam sebentar dan berhenti memanggilku tuan saat kita di luar," ucapnya.
Aku hanya cemberut saat dia mulai menuliskan sesuatu dibukuku. Aku ingin mengintip apa yang dia tuliskan, namun dia menutupinya dengan tangannya. Dia benar - benar aneh karna bisa - bisanya merasa buku itu miliknya hingga aku tidak boleh melihat apa yang dia tulis di sana.
"Apa kau sering menghabiskan waktu di sini?" Tanyanya tanpa menatapku.
"Terkadang kalau sedang ingin," ucapku sambil menatap hujan di luar.
"Kau tidak pulang?" Tanyanya.
"Aku tidak bisa pulang karna hujan," ucapku.
"Bukankah kau biasanya pulang dengan kakakmu? Apa dia tidak menjemputmu?" Tanyanya heran.
"Kakakku sedang ada urusan jadi dia tidak menjemputku," ucapku sambil mendesah lemah.
Kevin menatapku yang baru saja mendesah. Aku menutup mulutku saat sadar tidak seharusnya aku melakukan itu."Ada apa?" Tanyanya tiba – tiba.
Aku hanya menggeleng sambil tersenyum kecil.
"Aku tahu ada masalah jadi jangan ditutupi. Ceritakan kepadaku mungkin aku bisa membantumu," ucapnya.
Aku menatap Kevin yang juga menatapku. Aku hanya tersenyum menjawab kata – katanya.
"Masalahnya aku juga tidak tahu ada apa. Kak Raiza nampak ada masalah tapi dia tidak mau menceritakannya kepadaku," ucapku pelan.
"Coba biarkan dia menyelesaikan masalahnya. Mungkin ini bukan masalah yang bisa dia bagi denganmu," ucapnya.
"Tapi aku tidak pernah mengalami ini. Apapun masalah kami pasti kami selalu berbagi. Entah mengapa dia mulai menjauh semenjak.."
Aku terdiam saat aku hampir saja menceritakan rasa tidak suka Raiza kepada Kevin.
"Semenjak aku mengantarmu pulang?" Tanyanya santai.
Aku mendongak menatapnya yang nampak tenang meminum coffeenya sambil menatap hujan. Entah apa yang membuatnya bisa mengetahui apa yang akan aku katakan.
"Bagaimana kau bisa mengetahui itu?"
"Karna aku lebih mengenalmu dibandingkan orang lain yang sangat dekat denganmu. Bahkan dirimu sendiri. Aku bisa menebak apa yang kau alami. Itu hal wajar karna selama ini duniamu hanya ada keluargamu saja dan sekarang muncul aku yang juga masuk ke dalam duniamu," ucapnya dengan nada aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
ChickLitRania gadis penyendiri yang mendadak bertemu sosok pria yang mengubah hidupnya dan membuatnya merasakan permainan takdir yang tidak bisa dia bayangkan dapat dia jalani. Semua nampak berubah semenjak Rania bertemu dengan Kevin pria yang selalu muncul...