Mine 10

1.3K 103 6
                                    

POV AUTOR


Kevin menatap jalanan dari luar jendela mobilnya tanpa minat. Perjalanan terasa begitu lama baginya karna dia merasa tidak sabar untuk melihat Rania di kantor. Beberapa kali dia meminta supir meningkatkan kecepatan mobilnya, namun dia masih merasa laju mobil terlalu pelan. Kevin menghembuskan nafas lega saat mobilnya sudah memasuki perkarangan kantor. Dengan tidak sabar dia keluar dari mobilnya.Tanpa sengaja matanya tertuju kepada sosok yang sangat dia rindukan. Entah mengapa Kevin tidak bisa mengalihkan tatapannya kepada sosok yang berjalan membelakanginya itu. Hanya dengan menatapnya dari belakang saja sudah membuat hasratnya tidak terbendung. Dia merasa sangat ingin menyeret wanita ini ke dalam mobilnya dan membawanya ke rumah untuk menikmati percintaan panas bersama dirinya. Sosok itu berhenti saat seseorang memanggilnya. Dia adalah Rania. Rania masih nampak membelakangi Kevin yang sekarang sudah keluar dari mobilnya. Orang yang mengajak Rania bicara menyadari keberadaan Kevin yang berjalan pelan menuju Rania. Orang itu langsung membungkukkan tubuhnya untuk menghormati Kevin. Rania yang menyadari itu langsung berbalik menatap Kevin. Bagi Kevin gerakan Rania menambah pesona Rania. Dia bahkan hampir saja mencium Rania saat itu juga. Untung saja kendali tubuhnya membuat dia menahan hasratnya. Kevin terpesona saat Rania tersenyum manis kepadanya. Kevin bingung mengapa ada sosok wanita yang sesempurna Rania hingga dia tidak mampu berpaling ke wanita lain. Rania benar - benar membutakannya hingga dia tidak mampu melawan pesonanya. Kevin di buat tidak berkutik karna pesonanya. Dia sudah jatuh bertekuk lutut di bawah sosok indah didepannya. 

"Tuan selamat pagi," ucap Rania lembut.

Kevin benar – benar merasa sangat sulit mengendalikan dirinya. Dengan cepat Kevin menutup matanya untuk meredakan hasratnya. Rasanya jantungnya sulit untuk dikendalikan. Adrenalinnya meningkat karna hasratnya yang tidak bisa dia bendung. 

"Ikut aku," ucapnya dengan penuh penekanan.

Rania yang mendengar kata – kata Kevin merasa ada yang aneh. Rania merasa Kevin sepertinya sedang marah. Dengan patuh Rania mengikuti Kevin tanpa bicara. Dia tidak ingin membuat Kevin marah saat ini. Kevin memberi isyarat kepada pengawalnya untuk tidak ikut masuk ke dalam lift. Rania yang melihat kode itu ikut diam berdiri di belakang Kevin. Kevin nampak gusar saat membayangkan hanya berdua saja dengan Rania di dalam lift. Harum parfum Rania membuatnya semakin tersiksa karna hasratnya semakin meninggi. 

"Kecuali kamu Rania," ucap Kevin pelan.

Rania melangkah masuk saat Kevin mengatakan hal itu. Rania hanya diam menatap kakinya tanpa minat membuka pembicaraan. Sesekali dia menatap angka yang tertera di atas pintu lift. Tanpa sadar gerakan yang Rania lakukan membuat Kevin semakin sulit mengendalikan dirinya. Kevin ingin mencium Rania dengan intens di dalam lift ini. Dia ingin menyalurkan hasrat yang selama ini terpendam. Tidak tahu kenapa hari ini dia begitu sulit mengendalikan dirinya. Dia bahkan tidak bisa mengenyahkan ciuman panas yang dia bayangkan bersama Rania. Dia ingin mengurung Rania dengan tubuhnya dan mencium bibir lembut Rania. Dia ingin menyentuh setiap inci tubuh Rania dan memiliki Rania seutuhnya. Kevin terlalu tenggelam dalam lamunannya hingga tanpa sadar lift sudah terbuka. Rania yang berjalan duluan merasa aneh saat melihat Kevin hanya diam di dalam lift. Rania menahan pintu lift untuk Kevin, namun Kevin nampak tidak juga bergerak. Dia hanya menatap Rania dengan intens.

"Tuan?"

Kevin masih belum tersadar dari lamunannya. Rania semakin aneh melihat Kevin. Dia melirik ke arah pengawal Kevin yang sudah ada disampingnya. Rania merasa kasihan kepada mereka karna pasti mereka berusaha naik dengan cepat menggunakan lift karyawan yang mengharuskan mereka memutari gedung ini. Rania kembali menatap Kevin yang masih terdiam.

"Tuan?"

Kevin masih tidak juga merespon panggilan Rania. Rania semakin merasa aneh melihat Kevin. Perlahan dia masuk ke dalam lift dan menyentuh lengan Kevin. Kevin tersadar saat Rania menyentuhnya. Kevin mengerutkan kening menatap Rania yang menatapnya penuh tanya.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang