Mine 20

1K 62 0
                                    

POV AUTOR


Rania menatap pemandangan langit di balkon rumah. Dia tidak memperdulikan angin yang membuat rambutnya berantakkan. Kevin berhenti melangkah saat dia melihat Rania berada di balkon. Dia menghembuskan nafas lega saat akhirnya menemukan Rania. Dengan pelan Kevin menghampiri Rania. Rania masih diam tidak bergeming. Kevin tidak berusaha mendekati Rania. Dia hanya berdiri di samping Rania sambil menatapnya.

"Apa kau baik – baik saja?" Tanya Kevin.

Rania hanya mengangguk pelan.

"Langit sedang cerah apa kau tidak mau keluar jalan – jalan?" Tanya Kevin lembut.

Rania hanya diam tidak menanggapi kata – kata Kevin. Kevin juga hanya diam tidak ingin memaksakan kehendaknya. Dia sadar kalau saat ini Rania ingin menyendiri. Tiba – tiba Rania menatapnya dan menyentuh lengan Kevin.

"Ayo ajak Rachel," ucap Rania pelan.

Kevin hanya tersenyum dan mengangguk pelan. Rania melepaskan tangannya dari Kevin dan berjalan duluan. Dia tidak sama sekali menoleh ke arah Kevin yang sedang tersenyum senang mengikuti Rania.


***


Kevin sibuk bermain dengan Rachel yang sedang merangkai bunga sebagai mahkota. Kevin memakaikan mahkota yang dia buat untuk Rachel hingga Rachel memekik senang. Rania hanya diam di tempat duduknya sambil memperhatikan mereka. Dia tidak berniat untuk bergabung dengan mereka. Dia hanya ingin menghirup udara di taman untuk menjernihkan otaknya. Sejujurnya dia merasa begitu takut saat nanti dia harus meninggalkan rumah orang tuanya. Hingga rasanya dia begitu ingin berteriak ketakutan. Itu kenapa dia memberanikan diri untuk mengajak Kevin keluar karna dia ingin menjernihkan otaknya dan dia tahu Kevin tidak akan membiarkan Rania keluar sendiri. Rania terkejut saat mendadak Rachel memeluknya. Rachel tertawa melihat Rania yang terkejut.

"Tante kenapa melamun telus?" Tanyanya.

"Kau cantik sekali. Sana main lagi dengan om," ucap Rania lembut membelai pipi tembam Rachel.

Rachel nampak termenung menatap Rania yang menyuruhnya bermain dengan Kevin. Rachel membelai pipi Rania dengan lembut hingga Rania menutup matanya.

"Tante sedang sedih ya? Lachel melihat itu dali mata tante," ucap Rachel yang langsung membuat Rania membuka matanya.

Rania terdiam menatap Rachel yang nampak sedang menunggu jawabannya. Rania tersenyum sambil mengacak – ngacak rambut Rachel gemas. Rania memeluk Rachel dengan erat sambil mencium Rachel dengan ciuman basah hingga Rachel tertawa. Semua itu tidak luput dari tatapan Kevin. Kevin tersenyum saat Rania menatapnya. Rania memilih mengalihkan tatapannya dan kembali menggoda Rachel.


POV AUTOR END


POV KEVIN


Aku menatap Rania yang sedang menidurkan Rachel. Dia nampak cocok sebagai ibu. Aku benar – benar berharap kami akan segera bisa saling menerima karna aku ingin membangun keluarga bahagia dengannya. Aku memberikannya jalan saat dia berdiri didepanku yang menutup jalan keluar. Aku mengikutinya dari belakang sampai dia memasuki kamar. Dia membalikkan tubuhnya saat kami sudah ada di kamar kami. Aku menunggunya bicara sambil menatapnya yang menunduk.

"Sampai kapan?"

"Apa?"

"Sampai kapan kau mau melepasku?" Tanyanya tiba – tiba hingga membuatku menegang.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang