Mine 40

985 57 5
                                    

POV AUTOR

Rachel menangis saat terbangun dari tidurnya. Raiza ikut meneteskan air mata saat Rachel menangis.

"Sabar ya sayang. Setelah ini papa janji akan belikan apapun yang Rachel mau. Papa janji akan jaga Rachel lebih baik lagi biar Rachel tidak jatuh lagi," ucap Raiza sedih.

"Hiks papa hiks.. Rachel minta mama baru boleh?" Tanya Rachel sambil menangis.

Mendadak Raiza terdiam mendengar kata – kata anaknya. Semua orang tertawa saat mendengar permintaan Rachel.

"Cucu gm minta mama baru ya papa. Kalau sudah sembuh Rachelnya papa sudah harus menyediakan mamanya ya," goda ibunya meledek Raiza.

Raiza berdecak kesal saat mendengar kata – kata anaknya dan ibunya. Dia saja belum berhasil mendapatkan hati Kezha bagaimana mau mendapatkan mama baru untuk Rachel. Tiba – tiba ada yang mengetuk pintu. Semua menatap Kezha yang datang bersama beberapa dokter. Kezha tersenyum kepada orang tua Raiza dan Kevin, tapi tidak untuk Raiza. Dia menatap Rachel langsung tanpa menatap Raiza.

"Rachel kenapa menangis?" Tanya Kezha lembut.

"Sakit tante," ucap Rachel sambil menangis.

Kezha tersenyum sambil menatap perban di kepala Rachel. Dengan lembut dia menghapus air mata Rachel dan memberikan Rachel permen kesukaannya.

"Boleh ya tante lihat sebentar," ucap Kezha setelah memberikan permennya.

"Iya tapi jangan di pegang. Sakit.. makasih tante.. permennya mau lagi," ucap Rachel sambil menangis.

Kezha tertawa pelan mendengar celotehan Rachel. Dengan pelan dia menyentuh pipi Rachel dan menggeser kepala Rachel untuk memeriksa perbannya nampak aman. Setelah itu dia bicara kepada suster untuk di catat apa yang dia katakan. Dia meraih boneka teddy bear yang dibawakan suster lainnya.

"Ini tante bawain teman buat Rachel. Nanti lukanya sebentar lagi sembuh. Itu susternya sudah masukin obat biar Rachel cepat sembuh. Permennya nanti tante titip sama gm ya tapi tidak boleh banyak – banyak makannya karna Rachel sedang sakit. Kalau Rachel bandel nanti gagal jadi pengiring pengantin tante Rania sama om Kevin. Nanti gagal dong pakai dress yang kemarin kamu pamerin ke tante lewat video call," ucap Kezha lembut.

Dengan sesegukan Rachel mengangguk pelan.

"Tante nanti sering main ya sama Rachel. Rachel kangen sama tante karna tante udah jarang main sama Rachel. Nanti tante sekalian aja nikah sama papa pas om Kevin sama tante Rania nikah. Jadi aku punya dress double. Jadi aku bisa tidur sama tante selamanya. Bolehkan om Kevin?," Tanya Rachel sambil sesegukan.

Raiza dan Kezha terdiam saat mendengar kata – kata Rachel yang meminta mereka menikah.

"Tentu aja boleh apapun buat Rachel om akan perbolehkan tapi papa dan tante kamu juga kalau mau sayang," ucap Kevin tenang sambil melirik kedua orang yang sekarang menjadi objek pembicaraan.

Orang tua Raiza sudah cekikikan mendengar permintaan cucunya. Raiza menggaruk – garuk lehernya salah tingkah. Berbeda dengan Kezha yang hanya diam seribu bahasa. Dia menegakkan tubuhnya sambil membelai lembut pipi Rachel.

"Tante pergi dulu. Kalau sakit lagi nanti tante akan datang. Selanjutnya pasien akan di tangani dokter spesialis anak yang besok akan datang. Saya permisi," ucap Kezha dengan profesional.

Kezha pergi meninggalkan mereka tanpa bicara apapun lagi. Papa Raiza nampak menatap Raiza penuh curiga. Dia yakin anaknya melakukan sesuatu kepada Kezha hingga Kezha bersikap dingin mendengar permintaan Rachel. Raiza hanya menghela nafas berat melihat kepergian Kezha.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang