Mine 41

1.3K 65 8
                                    

POV AUTOR

Kezha melihat sekeliling untuk memastikan ruangan Rachel tidak ada siapapun. Suster sudah memberitahukan kalau Raiza pergi untuk mencari makan. Dengan pelan Kezha membuka pintu dan menemukan Rachel yang baru saja terbangun. Dia nampak sedang menatap Kezha sambil terisak. Kezha yang melihat itu langsung menghampiri Rachel untuk menenangkannya. Dengan lembut Kezha memeluk Rachel sambil mengusap punggungnya lembut.

"Sayang jangan nangis ya. Papa sedang mencari makan. Kamu kaget ya bangun tidak ada siapa – siapa?" Tanya Kezha lembut.

"Iya aku takut di sini sendirian. Untung ada tante yang datang," ucap Rachel sambil menghapus air matanya.

Kezha tersenyum mendengar kata – kata Rachel. Dengan gemas dia mengecup pipi Rachel.

"Masih sakit kepalanya?" Tanya Kezha memeriksa perban Rachel.

"Sudah tidak sakit. Tante kenapa baru datang? Dari kemarin aku nungguin tante datang," ucap Rachel.

Kezha mengerutkan kening saat mendengar rengekan Rachel.

"Kenapa menunggu tante?"

"Rachel kangen sama tante. Rachel mau di temani tante. Hari ini pokoknya tante tidak boleh pergi karna Rachel mau tante menemaniku," ucap Rachel memohon.

Kezha yang melihat itu tidak kuasa untuk menolak, tapi dia takut kalau Raiza akan datang. Dia tidak akan nyaman saat ada Raiza di sini. Rachel memeluk Kezha dengan erat hingga Kezha semakin tidak bisa menolak keinginan Rachel.

"Baiklah tante akan di sini sampai papamu.."

"Tidak boleh pergi walaupun papa datang," ucap Rachel yang sudah mulai terisak.

Kezha semakin berat untuk melepaskan Rachel. Dia merasa hatinya begitu sedih saat melihat Rachel yang begitu merindukannya. Sejujurnya dia juga merindukannya. Tapi apa daya, dia tidak nyaman berada di sekitar Raiza.

"Apa tante tidak menyayangiku? Apa karna aku jelek dan nakal?" Tanya Rachel sedih.

"Tidak mungkin tante tidak menyayangimu. Tante sangat mencintaimu sayang. Rachel anak yang cantik dan baik. Baiklah tante akan di sini menemanimu seharian," ucap Kezha menghapus air mata Rachel.

Rachel tersenyum senang saat mendengar kata – kata Kezha. Kezha yang melihat senyuman Rachel nampak bahagia. Tanpa mereka sadari Raiza tersenyum melihat adegan didepannya. Perlahan dia menutup pintu kembali dan memilih duduk di bangku. Dia tidak ingin membuat Kezha tidak nyaman dengan kehadirannya. Dia akan membiarkan Kezha di dalam bersama anaknya. Walau sebenarnya dia ingin sekali hadir di tengah mereka, namun dia harus sadar kalau Kezha masih belum biss menerima kehadirannya.

***

Kezha membetulkan selimut Rachel yang tertidur. Dia merasa aneh karna Raiza tidak kunjung datang. Ada rasa lega dan ada rasa kesal saat melihat Raiza nampak mengacuhkan anaknya dan membiarkannya sendiri di kamar. Perlahan Kezha berjalan keluar dan menemukan Raiza yang sedang duduk di luar sambil memejamkan mata. Dia menyadari sejak tadi Raiza menunggu di sini karna melihatnya ada di dalam. Dia merasa tersentuh saat Raiza mengerti kalau dia tidak nyaman berdekatan dengan Raiza dalam satu ruangan. Entah apa yang membuat Kezha tiba – tiba memutuskan duduk di sebelah Raiza yang sedang tertidur. Kezha menatap sedih ke arah Raiza.

"Maafkan aku. Aku tidak memiliki keberanian untuk memberimu kesempatan, tapi aku juga tidak bisa meninggalkan Rachel karna aku mencintainya sejak dulu. Aku.."

Kezha terdiam saat tidak tahu lagi harus mengatakan apa. Tiba – tiba Raiza menggenggam tangan Kezha tanpa membuka matanya. Kezha yang terkejut menatap Raiza yang masih dalam posisi yang sama yaitu menutup matanya seakan dia tertidur. Kezha berusaha melepaskan tangannya, tapi Raiza menariknya ke dalam pelukkannya. Kezha tidak mampu melepaskan diri dari pelukkan Raiza yang semakin erat saat dia berusaha berontak.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang