POV RANIA
Aku menghapus air mata Kezha yang masih menetes. Dia membelai perutku dengan lembut.
"Aku akan menjadi ibu angkat anakmu," ucapnya mantab.
Aku terkekeh mendengar kata – katanya. Dia memang gadis yang baik dan aku beruntung mengenalnya.
"Bagaimana mau menjadi ibu angkat kalau kau menangis seperti anak kecil begini," ucapku meledeknya.
"Ih aku bukan anak kecil tahu," ucapnya kesal.
Aku hanya tertawa melihatnya. Dengan lembut aku membelai rambutnya.
"Terima kasih sudah peduli kepada kami," ucapku tulus.
"Mulai sekarang aku dan Mira akan menjadi sahabat kakak. Pokoknya mulai sekarang kita akan habiskan akhir pekan bersama. Aku akan menelfon Mira untuk bersiap – siap. Hari ini kita akan melakukan hal menyenangkan. Kami akan menuruti kemauan kakak," ucap Kezha dengan lucu.
Aku jadi teringat dengan Rachel saat melihat Kezha. Entah mengapa mereka terasa mirip karna mereka begitu menggemaskan.
"Baiklah aku menurut saja," ucapku.
Kezha langsung sibuk dengan ponselnya. Aku melirik ke arah mama yang sejak tadi hanya memperhatikanku sambil tersenyum. Aku tahu dia senang melihatku mendapatkan teman baru. Aku juga tidak menduga bisa berteman dengan Kezha. Dia memang gadis yang ajaib.
***
Mira nampak canggung dan tidak enak kepadaku. Dia sejak tadi meminta maaf karna lancang membicarakanku.
"Tidak apa – apa Mira. Santai saja. Aku baik – baik saja. Aku senang mendapatkan teman baru," ucapku tulus.
Mira tersenyum sambil membelai sayang perutku.
"Mau kemana sekarang kita?" Tanya Kezha.
"Aku sedang ingin ke taman ria," ucapku.
"Baiklah kita akan ke sana. Tapi kau harus memberitahukan kami kalau kau sudah lelah. Tidak boleh memaksakan diri karna itu tidak baik untuk adik bayi," ucap Kezha.
"Baik mama," ucapku lembut.
Kezha terlihat senang saat aku memanggilnya mama. Dia memintaku untuk membiasakan kelak anakku memanggilnya mama. Aku tersenyum saat dia begitu sayang kepada anakku seperti anaknya sendiri. Aku beruntung karna memiliki orang – orang yang mencintai anakku.
***
Kami menghabiskan waktu dengan mereka. Rasanya sangat menyenangkan bersama mereka. Aku bahkan tidak merasa lelah sama sekali. Mereka membuatku melupakan masalahku. Sesekali kami melemparkan lolucon hingga kami tertawa terbahak – bahak. Sampai saat kami sedang makan, aku mendengar ada seseorang yang sedang membicarakanku.
"Itukan mantan istrinya Kevin yang pengusaha besar itu. Kasihan ya dia sedang hamil besar eh di tinggal suaminya."
"Hm pantas aja dia di tinggal. Liat aja penampilannya biasa banget. Padahal dia juga orang kaya tapi sama sekali tidak bisa memantaskan penampilan. Tidak bisa mencerminkan dirinya. Harusnya dia memakai pakaian dengan brand terkenal dan berusaha mempercantik diri. Pantes saja suaminya kabur mencari wanita lain yang lebih layak untuknya."
Aku terdiam mendengar itu. Tiba – tiba Kezha bangun dari tempatnya dan menghampiri wanita – wanita itu. Aku terkejut melihat Kezha yang nampak marah melihat wanita – wanita itu.
"Kalian tidak punya kerjaan selain menggunjing orang lain? Kalian fikir kalian siapa bisa mengomentari kak Rania? Pria itu yang brengsek dan asal kalian tahu ya. Kalau kalian tidak mengenal kak Rania dengan baik jangan coba – coba mengomentarinya macam – macam. Toh kalian belum tentu lebih baik darinya. Kalian hanya gadis menyedihkan yang berusaha menyamai gadis yang memiliki tingkatan lebih di atas kalian. Berhenti berusaha memakai barang – barang yang tidak pantas untuk kalian karna kalian nampak seperti badut di mata kami!" Ucap Kezha marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
ChickLitRania gadis penyendiri yang mendadak bertemu sosok pria yang mengubah hidupnya dan membuatnya merasakan permainan takdir yang tidak bisa dia bayangkan dapat dia jalani. Semua nampak berubah semenjak Rania bertemu dengan Kevin pria yang selalu muncul...