Mine 9

1.2K 103 2
                                    

Aku bangun terlalu pagi, mungkin lebih tepatnya aku tidak bisa tidur karna memikirkan kejadian semalam yang membuat jantungku berdetak kencang. Aku tersenyum kecil saat mengingat sikapku yang tidak biasa ini. Aku nampak konyol sekali. Aku menghela nafas malas saat perlahan cahaya matahari mulai memasuki kamarku. Dengan cepat aku menarik tali tirai yang menutupi tempat tidurku untuk menghalau cahaya matahari yang menggangguku. Aku masih ingin berbaring karna rasanya aku malas sekali bangun. Aku mendengar suara ketukan pintu kamarku. Tanpa mau membuka tirai aku menyuruh yang mengetuk pintu kamarku masuk. Aku hanya diam menunggu orang itu menggeser tirai tempat tidurku. Aku mengernyit bingung saat melihat tirai hanya bergerak sedikit. Dengan panik aku membuka selimutku saat aku melihat selimutku mendadak menggembung.

"Rachel.. bikin tante kaget aja.."

Rachel langsung memelukku dan kembali tidur. Aku tertawa kecil saat melihat tingkahnya yang aneh. Aku tidak menyangka dia akan seperti ini. Dengan lembut aku membelai rambut indahnya. Rachel bergerak sedikit dan kembali tidur. Dengan gemas aku memeluknya dan ikut tertidur bersama Rachel.


***


Aku terbangun saat mendengar suara pintu yang terbanting. Aku mengernyit bingung melihat Raiza nampak panik membuka tirai tempat tidurku. Aku memeluk Rachel untuk menenangkannya. Rachel menangis karna terkejut mendengar suara keras.

"Kakak apa – apaan sih.. bikin kaget aja sampai Rachel nangis," ucapku kesal.

"Kakak fikir Rachel hilang. Kakak.."

"Tadi pagi Rachel datang dan tiba – tiba meluk aku," ucapku pelan.

Raiza meraih Rachel dalam pelukkannya untuk menenangkannya. Aku mengelus rambut panjang Rachel yang acak – acakkan.

"Maaf ya sayang papa mengagetkanmu. Papa kaget tidak menemukanmu di kamar. Sudah ya sayang jangan menangis lagi," ucap Raiza.

Raiza beberapa kali mencium Rachel hingga Rachel berhenti menangis. Aku tersenyum melihat kasih sayang Raiza yang begitu tulus kepada Rachel.

"Rania cepat mandi karna mama dan papa sudah menunggu di meja makan," ucap Raiza sambil bangkit menggendong Rachel.

"Hmm kak aku tidak ikut sarapan hari ini. Aku kurang tidur," ucapku.

"Kenapa? Apa kamu sakit?"

"Tidak, cuma tadi malam aku kelamaan nonton film sampai pagi," ucapku.

"Baiklah tapi nanti kalau sudah bangun kau harus makan," ucap Raiza.

Aku mengangguk sambil kembali berbaring.


***


Aku menghela nafas saat mataku mulai terbuka. Perlahan aku bangkit dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Beruntung hari ini adalah hari libur jadi aku bisa bangun lebih siang seperti sekarang. Aku menatap diriku di cermin. Bayangan Kevin yang mengatakan isi hatinya semalam membuat pipiku bersemu merah. Aku tersenyum malu saat mengingat kejadian tadi malam. Namun bayangan tadi malam mengingatkanku sesuatu. Aku baru ingat Kevin akan datang hari ini. Dengan cepat aku berlari menuju shower untuk segera mandi.


***


Aku turun dari kamarku dengan terburu – buru karna melihat jam yang menunjukkan hampir jam makan siang. Aku menghampiri ruang keluarga yang terdengar suara berisik. Aku melihat Rachel sedang bermain dengan seorang pria. Aku merasa detak jantungku mulai memburu saat melihat sosok pria itu dari belakang. Entah mengapa hanya dengan melihat punggung Kevin sudah membuatku seperti ini. Saat Kevin menoleh aku segera berlari menuju ruang makan dengan cepat. Aku berusaha mengatur nafasku yang terasa terputus saat aku sampai di ruang makan.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang